Peningkatan aspek compassion bela rasa siswa dalam pembelajaran

150

3. Peningkatan aspek compassion bela rasa siswa dalam pembelajaran

sejarah berbasis PPR melalui pemanfaatan multimedia Penelitian ini juga meningkatkan aspek compassion siswa yang juga sangat berhubungan erat dengan pengembangan karakter diri siswa yaitu yang berhubungan dengan bela rasa terhadap sesama. Dengan berkembangnya tiga aspek tersebut yaitu aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa, siswa akan berkembang secara utuh dan seimbang sehingga bisa menjadi pribadi yang baik dan menjadi manusia yang utuh pula. Peningkatan ini dapat dilihat dari data kuesioner aspek compassion bela rasa awal dan akhir dan data pengamatan aspek compassion bela rasa selama pembelajaran sejarah. Pada keadaan awal data aspek compassion bela rasa siswa yaitu mencapai skor rata-rata 172,18 81,99 atau dalam keadaan baik tetapi belum maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa aspek compassion bela rasa siswa perlu lebih dikembangkan lagi. Setelah dilakukannya tindakan maka terjadi peningkatan sebesar 3,11 pada keadaan akhir yaitu dengan skor rata-rata 178,71 85,1 atau dalam keadaan baik. Siswa yang mengalami peningkatan aspek compassion bela rasa mencapai 20 siswa atau 71,43 dari keseluruhan siswa. peningkatan rata-rata hingga mencapai 85,1 tersebut sudah mencapai target peneliti yang ditargetkan 80. Selain menggunakan kuesioner, pengukuran aspek compassion bela rasa siswa juga dengan menggunakan pengamatan lima indikator selama proses pembelajaran sejarah siklus 1 dan siklus 2. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan aspek compassion bela rasa siswa selama 151 implementasi pembelajaran sejarah berbasis PPR melalui pemanfaatan multimedia. Hasil dari pengamatan tersebut yaitu pada silklus 1 yang meliputi indikator kerjasama, kepedulian, keterlibatan dalam kelompok, menghargai perbedaan dan rela berkorban belum tercapai oleh siswa secara baik karena jumlah siswa pada setiap indikatornya masih rendah yaitu belum mencapai 50 dari keseluruhan siswa, dan hanya 1 indikator yaitu kerjasama yang mencapai 75. Kemudian pada siklus 2 terjadi perkembangan dan peningkatan aspek compassion bela rasa siswa pada setiap indikatornya yang sudah melebihi 50 bahkan ada indikator yang mencapai lebih dari 75 dari keseluruhan siswa. Perkembangan dan peningkatan ini karena siswa sudah memahami PPR sehingga karakter diri yang berkaitan dengan bela rasa terhadap sesama dapat digali dan dikembangkan. PPR dan multimedia dapat membantu siswa untuk lebih memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam materi sejarah. Pengalaman, refleksi, dan aksi membantu siswa dalam menemukan nilai- nilai kemanusiaan tersebut sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk berbelarasa terhadap sesama. Dalam pembelajaran sejarah mengajarkan kepada siswa supaya memiliki kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa jaman sekarang. Disamping itu PPR juga mengembangkan sikap tanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam hal ini sangat jelas sekali terlihat bahwa sejarah mengajarkan untuk saling berbelarasa baik kepada sesama, bangsa, dan 152 lingkungan sekitar. Pengalaman dalam PPR membantu siswa untuk mengalami dinamika pembelajaran secara langsung sehingga bisa membentuk pengalamannya sendiri kemudian merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan tentang bela rasa yang didapat. Selain itu siswa dapat membangun niat dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat yaitu kerjasama, kepedulian, keterlibatan dalam kelompok dan lain sebagainnya. Perkembangan aspek bela rasa siswa juga didukung dengan minat, bakat, dan motivasi yang sudah dimiliki. Kemampuan yang sudah didapat harus terus diasah dan dikembangkan ssehingga aspek bela rasa siswa dapat meningkat. Berdasarkan data hasil penelitian sebelum dan sesudah implementasi pembelajaran sejarah berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif melalui pemanfaatan multimedia, didapatkan hasil bahwa aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa siswa kelas XI IPS 2 SMA N 2 Ngaglik meningkat. 153

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul implementasi pembelajaran sejarah berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap competence, suara hati conscience dan bela rasa compassion siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Implementasi pembelajaran sejarah berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif melalui pemanfaatan multimedia pada materi peristiwa-peristiwa penting di dunia revolusi Amerika, revolusi Perancis, dan revolusi Rusia serta pengaruhnya bagi Indonesia dapat meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap competence, suara hati conscience dan bela rasa compassion siswa. Penelitian ini yang pertama menunjukkan adanya peningkatan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap competence pada siswa. Hal ini dibuktikan dari data hasil pada keadaan awal, siklus 1 dan siklus 2 terjadi peningkatan. Peningkatannya adalah, pada keadaan awal dilihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 72,28 kemudian meningkat menjadi 74,35 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 80,34 pada siklus 2. Dilihat dari segi KKM, sebanyak 17 siswa 60,71 mencapai KKM pada keadaan awal, meningkat menjadi 19 siswa 67,86 pada siklus 1 dan 23 siswa 82,14 pada siklus 2. Peningkatan pada siklus 1 dari segi

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 17 271

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience dan compasion siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta - USD Repository

1 9 250

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Ngaglik - USD Repository

0 3 262

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XB SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta - USD Repository

0 7 221

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis Ix Sedayu - USD Repository

0 0 222