68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Keadaan Awal
Sebelum Penerapan pembelajaran sejarah berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan
aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa siswa, peneliti melakukan
observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui keadaan awal pembelajarn sejarah siswa di sekolah tersebut. Observasi dilaksanakan di
kelas XI IPS 2 SMA N 2 Ngaglik. Keadaan awal pembelajaran sejarah di kelas tersebut dijadikan bahan untuk melaksanakan penelitian.
a. Wawancara dan observasi guru Wawancara dan observasi guru dilakukan sebelum pelaksanaan siklus
1 penelitian dimulai. Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan panduan lembar observasi aktivitas guru dan lembar wawancara guru. Adapun hasil
wawancara dan observasi guru dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 12: Hasil wawancara guru
NO PERTANYAAN
JAWABAN
1. Bagaimana menurut ibu
keadaan siswa kelas XI IPS secara umum dan
keadaan kelas XI IPS 2 secara khusus?
Keadaan kelas XI IPS secara umum sudah baik, dibuktikan dengan nilai sejarah yang
cukup baik. Secara khusus keadaan kelas XI IPS 2 sudah baik, tetapi nilai pelajaran
sejarah kurang baik. Siswa belum terlalu aktif, hanya sebagian siswa laki-laki yang
aktif
69 2.
Menurut pengamatan ibu apakah siswa senang
belajar sejarah ? mengapa?
Siswa senang belajar sejarah karena bisa tau tentang sejarah dan senang apabila
membaca cerita serta menonton film sejarah
3. Apakah pelajaran sejarah
di sekolah di utamakan atau di nomor duakan ?
mengapa? Biasa-biasa saja, pelajaran sejarah berjalan
seperti biasa, tidak ada yang dinomor duakan.
4. Bagaimana mengenai
fasilitas yang berkaitan dengan mata pelajaran
sejarah ? Fasilitas masih biasa saja. Hanya ada alat
peraga biasa seperti peta, globe, dan gambar-gambar. Di sekolah ini belum ada
LCD di setiap kelas.
5. Metode model belajar
seperti apa yang sering ibu gunakan untuk
mengajar ? Ceramah, diskusi kelompok dan presentasi
6. Apakah ibu memiliki
kendala dalam menerapkan metode
model pembelajaran ? Siswa kurang antusias dalam
melaksanakan presentasi kelompok dan kadang jika siswa bosan hanya ramai
sendiri.
7. Apakah ibu sering
menggunakan media multimedia dalam
pembelajaran sejarah ? mediamultimedia seperti
apa? Tidak terlalu sering, media yang digunakan
yaitu peta dan gambar-gambar.. multimedia elektronik jarang digunakan
karena LCD di sekolah terbatas.
8. Bagaimana dengan
prestasi atau nilai mata pelajaran sejarah ? apakah
semua siswa sudah mencapai KKM yang
diharapkan ? Prestasi cukup baik. Masih ada siswa yang
belum mencapai KKM
9. Bagaimana sikap suara
hati dan belarasa siswa dalam mengikuti pelajaran
yang ibu berikan ? Hal tersebut kan berkaitan dengan
karakter. Di kelas ini karakter siswa masih belum terlihat dan mereka belum bisa
menangkap nilai-nilai dari pelajaran sejarah
10. Apakah siswa selalu mengumpulkan tugas-
tugas yang ibu berikan Belum semua siswa aktif, dan kadang ada
siswa yang tidak mengumpulkan tugas. Jika ada siswa yang tidak masuk mereka
70 atau keaktifan siswa ?
jarang aktif untuk bertanya pada teman lainnya
11. Apa saja usaha ibu dalam membangkitkan minat,
motivasi, aktivitas, partisipasi, siswa dalam
belajar sejarah ? Memberikan pengarahan dan
menyemangati siswa serta dengan melaksanakan diskusi kelompok
12. Bagaimana respon siswa mengenai pelajaran
sejarah ? sejauh pengamatan yang ibu
lakukan ? Siswa kurang antusias dalam pembelajaran
sejarah. Hanya topik-topik tertentu saja yang mereka senangi
13. Apakah ibu setuju jika dilaksanakan penelitian
guna memberikan pengalaman baru terhadap
penggunaan metode model pembelajaran untuk
meningkatkan competence, conscience
dan compassion
siswa ? Sangat setuju, terutama supaya siswa bisa
aktif dan karakternya bisa menjadi baik. Selain itu supaya siswa juga bisa menjadi
antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah sehingga bisa memaknai setiap
peristiwa sejarah
14. Sebagai guru sejarah apakah harapan bapak
ibu bagi pembelajaran sejarah di sekolah ?
Guru harus bisa menjadikan pelajaran sejarah tidak membosankan dan membuat
siswa mencintai sejarah.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik, hanya saja sarana
multimedia kurang memadai di sekolah tersebut. Guru harus bisa aktif memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga pembelajaran sejarah
bisa menjadi lebih baik. Dalam pembelajaran sejarah yang dilakukan guru lebih banyak melakukan metode diskusi kelompok, presentasi dan ceramah
sehingga siswa kurang antusias. Dalam penyampaiaan nilai-nilai kemanusiaan sudah dilakukan tetapi
siswa masih kurang memahami sehingga diperlukan cara yang menarik
71 supaya siswa lebih mudah memahami nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa karakter siswa masih belum baik berkaitan dengan aspek compassion bela rasa dan conscience suara
hati. Selain wawancara juga dilaksanakan observasi untuk mengetahui aktivitas guru di dalam kelas yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 13: Hasil observasi aktivitas guru di kelas
No ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
I
1. 2.
3.
II A.
1. 2.
3. 4.
5.
B.
1. 2.
3.
1.
KEGIATAN PEMBUKA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan
media Memeriksa kesiapan siswa
Berdoa dan melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Secara umum Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pernyataan
Memberikan peneguhanpenguatan atas pernyataan siswa
Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan waktu yang
dialokasikan. Penerapan model pembelajaran PPR
Konteks Guru menyampaikan informasi secara lisantertulis
tentang nilai yang ingin dikembangkan Guru menyemangati siswa agar memiliki nilai-
nilai kemanusiaan, seperti: persaudaraan, cinta kasih, solidaritas, tanggung jawab, kerja keras dan
lain-lain Guru menyampaikan tema materi yang akan
dipelajari Pengalaman
Melalui kelompok kecil, terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah, sopan dan
√ √
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√
72
2. 3.
4.
5.
1. 2.
3. 4.
1.
2.
III
1. 2.
tenggang rasa. Guru sebagai fasilitator, meminta siswa untuk
mendiskusikan materi pelajaran Diskusi mengenai materi pelajaran juga dilihat dari
sisi nilai kemanusiaan. Guru memperkaya imajinasi siswa dengan
menyajikan gambar, video atau dengan bertukar peran.
Siswa secara langsung atau tidak mengalami sendiri dari apa yang telah mereka interaksikan
dengan guru dan teman. Refleksi
Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa terbantu berefleksi
Siswa memahami dan mendalami temuan melalui pengalaman dan refleksi
Siswa meresapi hal-hal yang siswa dan guru bicarakan
Melalui refleksi, siswa meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya
Aksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi
agar siswa terbantu membangun niat dan bertindak sesuai hasil refleksi
Bersama-sama menyadari pentingnya nilai-nilai kehidupan dan menyepakati untuk diterapkan
dalam kehidupan. Penutup
Memberikan kesimpulan, arahan dan kegiatan atau tugas sebagai bagian pengayaan PR
Memberikan salam dan doa penutup untuk mengakhiri pelajaran
√ √
√
√ √
√
√
√ √
√
√
√
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sejarah secara baik. Hal ini dapat dilihat dari cara
guru mengajar sudah runtut dari kegiatan awal sampai penutup. Guru juga sudah bisa mengendalikan kondisi kelas sehingga dapat tercipta kondisi
pembelajaran yang baik.
73 Tetapi dalam proses pembelajaran guru belum banyak menggunakan
multimedia pembelajaran, sehingga penyampaiannya banyak dilakukan dengan cara ceramah dan pemberian tugas. Nilai-nilai kemanusiaan yang bisa
dipetik dari pelajaran sejarah juga belum dapat tersampaikan dengan baik. Siswa belum bisa memahami dan meresapi nilai-nilai kemanusiaan tersebut
sehingga makna dan nilai-nilai kemanusiaan pada pelajaran sejarah belum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Observasi aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan panduan lembar observasi
aktivitas siswa di kelas. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa terutama berkaitan dengan keaktifan, aspek competence pengetahuan,
keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa siswa. Adapun hasil observasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 14: Hasil observasi aktivitas siswa
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Keterangan
1 Siswa siap mengikuti
pelajaran Conscience
√ Siswa berusaha fokus dalam
pelajaran dan menyiapkan buku catatan
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru Compassion
√ Siswa terlihat
memperhatikan walaupun kadang-kadang mainan HP
dan ngobrol dengan teman.
3 Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru Competence
√ Jarang ada siswa yang
bertanya pada guru. Setelah dijelaskan siswa hanya diam
saja.
4 Siswa mau
mengerjakan tugas dari guru
Competence √
Jika diberikan tugas siswa mengerjakan. Hanya ada
beberapa siswa yang malas
74 5
Siswa dapat bekerjasama dengan
kelompok Compassion
√ Siswa belum dapat
bekerjasama, hanya mengandalkan teman yang
pintar saja
6 Siswa menghargai
jawaban kelompok lain
Compassion √
Bisa menerima perbedaan pendapat dan menerima
jawaban dari kelompok lain saat presentasi
7 Siswa mau menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru
Competence √
Jika guru bertanya banyak siswa yang diam. Hanya
beberapa yang aktif menjawab
8 Siswa menunjukkan
antusiasme dalam pembelajaran
conscience √
Siswa kurang bersemangat. Terutama jika guru ceramah
9 Siswa dapat menarik
kesimpulan dari pembelajaran
competence √
Siswa bisa menyimpulkan pembelajaran, tetapi ada
siswa yang tidak menjawab
10 Siswa melakukan
refleksimemetik nilai-nilai kehidupan,
nilai karakter dan nilai kemanusiaan
conscience √
Siswa tidak melakukan refleksi dan kurang
memahami nilai-nilai kemanusiaan. Mereka
belum bisa memaknai nilai- nilai kehidupan dari
pembelajarn sejarah.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa hasilnya adalah siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun siswa sudah siap
mengikuti pembelajaran tetapi mereka kurang aktif. Siswa yang aktif hanya siswa tertentu terutama beberapa siswa laki-laki. Siswa yang lain kurang
bersemangat hal ini terbukti ada siswa yang tiduran, mainan HP dan mengobrol dengan teman lain. Siswa sangat antusias jika ada diskusi
kelompok, mereka saling bertukar pikiran dan mengerjakan tugas dengan
75 baik. Dalam pemaknaan nilai-nilai kemanusiaan masih kurang dilakukan.
Siswa belum bisa memahami refleksi terutama memetik nilai-nilai kemanusiaan.
c. Aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa Aspek competence awal siswa diperoleh dari hasil dokumen guru
berupa hasil ulangan harian siswa. Data ini diperoleh sebelum penerapan pembelajaran sejarah berbasis PPR melalui pemanfaatan multimedia. Hasil ini
digunakan sebagai tolok ukur dalam melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah
dilakukan penelitian. KKM yang ditentukan pihak sekolah adalah 75. Hasil yang diperoleh sebagai berikut :
Tabel 15: Data keadaan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa
NO NAMA SISWA KKM Nilai
Keterangan
TUNTAS TIDAK TUNTAS
1 Ff
75 75
√ 2
FAD 55
√ 3
FQ 65
√ 4
FSA 75
√ 5
F A 70
√ 6
GWRY 55
√ 7
GL 75
√ 8
GV 78
√ 9
GJ 75
√ 10 GA
78 √
11 GrA 65
√ 12 HH
70 √
13 HS 65
√ 14 HDM
88 √
15 IAN 75
√ 16 II
70 √
76 17 Ik
80 √
18 IR 80
√ 19 IPA
75 √
20 IC 78
√ 21 JS
55 √
22 JH 60
√ 23 JA
75 √
24 JH.C 80
√ 25 LKMS
80 √
26 LNA 80
√ 27 MF
72 √
28 MPP 75
√ Jumlah
2024 17
11 Rata-rata
72,28 Nilai tertinggi
88 Nilai terendah
55 Prosentase
60,71 39,29
Berdasarkan tabel 15, dapat dilihat nilai siswa mata pelajaran sejarah dalam keadaan cukup. Hal itu terbukti dari 17 siswa 60,71 yang tuntas dan
11 siswa 39,29 dinyatakan tidak tuntas berdasarkan KKM sebesar 75. Nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah 55 dengan rata-rata nilai 72,28. Hal
itu menunjukkan perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan aspek competence
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kategori nilai kualitatif siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 16: Frekuensi data keadaan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa
No Nilai
competence siswa F
Presentase Kriteria
1 90 -100
Sangat Tinggi 2
80 - 89 6
21,43 Tinggi
3 65 - 79
18 64,28
Cukup 4
55 - 64 4
14,28 Rendah
5 55
Sangat Rendah
77 Berdasarkan tabel 16 tersebut, dapat diketahui tentang kategori aspek
competence pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. Sebanyak 6 siswa
21,43 memiliki tingkat aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan kategori tinggi, 18 siswa 64.28 dengan kategori cukup dan 4
siswa 14,28 dengan kategori rendah. Perbandingan prosentase data aspek competence
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa pada keadaan awal tersebut dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :
Gambar IV. Diagram perbandingan data keadaan awal competence siswa d. Aspek conscience suara hati awal siswa
Keadaan awal aspek conscience suara hati siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Data aspek conscience suara hati siswa
ini berkaitan dengan kemampuan memahami alternative dan menentukan pilihan baik-buruk, benar-salah atau berkaitan dengan kepekaan dan
ketajaman hati nurani. Kuesioner tersebut meliputi indikator-indikator yang ditelili oleh peneliti. Hasil kuesioner aspek conscience suara hati awal dapat
dilihat dalam tabel berikut ini.
21,43
64,28 14,28
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
78 Tabel 17: Data keadaan aspek conscience suara hati awal siswa
No Nama Siswa
Jumlah skore
Nilai Kategori
1 Ff
155 C
75,61 Cukup
2 FAD
166 B
80,98 Tinggi
3 FQ
154 C
75,12 Cukup
4 FSA
159 C
77,56 Cukup
5 F A
167 B
81,46 Tinggi
6 GWRY
163 C
79,51 Cukup
7 GL
153 C
74,63 Cukup
8 GV
156 C
76,10 Cukup
9 GJ
153 C
74,63 Cukup
10 GA 138
C 67,32
Cukup 11 GrA
165 B
80,49 Tinggi
12 HH 157
C 76,59
Cukup 13 HS
131 D
63,90 Rendah
14 HDM 173
B 84,39
Tinggi 15 IAN
166 B
80,98 Tinggi
16 II 163
C 79,51
Cukup 17 Ik
169 B
82,44 Tinggi
18 IR 184
A 89,76
Sangat Tinggi 19 IPA
157 C
76,59 Cukup
20 IC 176
B 85,85
Tinggi 21 JS
167 B
81,46 Tinggi
22 JH 142
C 69,27
Cukup 23 JA
148 C
72,20 Cukup
24 JH.C 176
B 85,85
Tinggi 25 LKMS
169 B
82,44 Tinggi
26 LNA 172
B 83,90
Tinggi 27 MF
140 C
68,29 Cukup
28 MPP 154
C 75,12
Cukup Jumlah
4473 2181,95
rata-rata 159,75
C 77,93
Cukup skor tertinggi
184 A
89,76 Sangat Tinggi
skor terendah 131
D 63,90
Rendah Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan data keadaan aspek conscience
suara hati awal siswa dengan skor rata-rata mencapai 159,75 77,93. Skor
79
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 184 89,76 dengan nilai A, skor
terendah yang diperoleh siswa adalah 131 63,90 dengan nilai D. Kemudian ada 1 siswa 3,57 yang memiliki aspek conscience suara hati dengan
kategori sangat tinggi, sebanyak 11 siswa 39.28 dengan kategori tinggi, 15 siswa 53.57 dengan kategori cukup, dan 1 3,57 siswa dengan kategori
rendah. Tidak ada siswa dengan kategori sangat rendah. Perbandingan data aspek conscience suara hati siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :
Gambar V. Diagram perbandingan data keadaan awal conscience siswa e. Aspek compassion bela rasa awal siswa
Keadaan awal aspek compassion bela rasa siswa didapat dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Data aspek compassion siswa ini
berkaitan dengan kemampuan berbela rasa terhadap sesama dan terhadap lingkungan sekitar. Kuesioner tersebut meliputi indikator-indikator yang
ditelili oleh peneliti. Hasil kuesioner aspek compassion bela rasa awal dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
3,57
39,28 53,57
3,57 0
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
80 Tabel 18: Data keadaan aspek compassion bela rasa awal siswa
No Nama Siswa
Jumlah skore
Nilai Kategori
1 Ff
173 B
82,38 Tinggi
2 FAD
189 A
90,00 Sangat Tinggi
3 FQ
162 C
77,14 Cukup
4 FSA
176 B
83,81 Tinggi
5 F A
181 B
86,19 Tinggi
6 GWRY
188 B
89,52 Tinggi
7 GL
167 C
79,52 Cukup
8 GV
155 C
73,81 Cukup
9 GJ
207 A
98,57 Sangat Tinggi
10 GA 166
C 79,05
Cukup 11 GrA
189 A
90,00 Sangat Tinggi
12 HH 164
C 78,10
Cukup 13 HS
168 B
80,00 Tinggi
14 HDM 145
C 69,05
Cukup 15 IAN
176 B
83,81 Tinggi
16 II 166
C 79,05
Cukup 17 Ik
150 C
71,43 Cukup
18 IR 189
A 90,00
Sangat Tinggi 19 IPA
153 C
72,86 Cukup
20 IC 162
C 77,14
Cukup 21 JS
159 C
75,71 Cukup
22 JH 167
C 79,52
Cukup 23 JA
159 C
75,71 Cukup
24 JH.C 180
B 85,71
Tinggi 25 LKMS
194 A
92,38 Sangat Tinggi
26 LNA 184
B 87,62
Tinggi 27 MF
174 B
82,86 Tinggi
28 MPP 178
B 84,76
Tinggi Jumlah
4821 2295,71
rata-rata 172,18
B 81,99
Tinggi skor tertinggi
207 A
98,57 Sangat Tinggi
skor terendah 145
C 69,05
Cukup Berdasarkan tabel 18 tersebut menunjukkan aspek compassion bela
rasa awal siswa mencapai rata-rata 81,99 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Pada keadaan awal aspek compassion bela rasa siswa ini diperoleh
81 skor tertinggi mencapai 207 98,57 dengan nilai A, sedangkan untuk skor
terendah mencapai 145 69,05 dengan nilai C. Kemudian sebanyak 5 siswa 17,86 yang memiliki aspek compassion bela rasa dengan kategori sangat
tinggi, sebanyak 10 siswa 35,71 dengan kategori tinggi, 13 siswa 46,43 dengan kategori cukup, dan tidak ada siswa dengan kategori rendah
dan sangat rendah. Untuk melihat perbandingan prosentase kategori aspek compassion
bela rasa dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Gambar VI. Diagram perbandingan data keadaan awal compassion siswa
2. Siklus 1