Keadaan Awal Hasil Penelitian

68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Keadaan Awal

Sebelum Penerapan pembelajaran sejarah berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa siswa, peneliti melakukan observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui keadaan awal pembelajarn sejarah siswa di sekolah tersebut. Observasi dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA N 2 Ngaglik. Keadaan awal pembelajaran sejarah di kelas tersebut dijadikan bahan untuk melaksanakan penelitian. a. Wawancara dan observasi guru Wawancara dan observasi guru dilakukan sebelum pelaksanaan siklus 1 penelitian dimulai. Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan panduan lembar observasi aktivitas guru dan lembar wawancara guru. Adapun hasil wawancara dan observasi guru dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 12: Hasil wawancara guru NO PERTANYAAN JAWABAN 1. Bagaimana menurut ibu keadaan siswa kelas XI IPS secara umum dan keadaan kelas XI IPS 2 secara khusus? Keadaan kelas XI IPS secara umum sudah baik, dibuktikan dengan nilai sejarah yang cukup baik. Secara khusus keadaan kelas XI IPS 2 sudah baik, tetapi nilai pelajaran sejarah kurang baik. Siswa belum terlalu aktif, hanya sebagian siswa laki-laki yang aktif 69 2. Menurut pengamatan ibu apakah siswa senang belajar sejarah ? mengapa? Siswa senang belajar sejarah karena bisa tau tentang sejarah dan senang apabila membaca cerita serta menonton film sejarah 3. Apakah pelajaran sejarah di sekolah di utamakan atau di nomor duakan ? mengapa? Biasa-biasa saja, pelajaran sejarah berjalan seperti biasa, tidak ada yang dinomor duakan. 4. Bagaimana mengenai fasilitas yang berkaitan dengan mata pelajaran sejarah ? Fasilitas masih biasa saja. Hanya ada alat peraga biasa seperti peta, globe, dan gambar-gambar. Di sekolah ini belum ada LCD di setiap kelas. 5. Metode model belajar seperti apa yang sering ibu gunakan untuk mengajar ? Ceramah, diskusi kelompok dan presentasi 6. Apakah ibu memiliki kendala dalam menerapkan metode model pembelajaran ? Siswa kurang antusias dalam melaksanakan presentasi kelompok dan kadang jika siswa bosan hanya ramai sendiri. 7. Apakah ibu sering menggunakan media multimedia dalam pembelajaran sejarah ? mediamultimedia seperti apa? Tidak terlalu sering, media yang digunakan yaitu peta dan gambar-gambar.. multimedia elektronik jarang digunakan karena LCD di sekolah terbatas. 8. Bagaimana dengan prestasi atau nilai mata pelajaran sejarah ? apakah semua siswa sudah mencapai KKM yang diharapkan ? Prestasi cukup baik. Masih ada siswa yang belum mencapai KKM 9. Bagaimana sikap suara hati dan belarasa siswa dalam mengikuti pelajaran yang ibu berikan ? Hal tersebut kan berkaitan dengan karakter. Di kelas ini karakter siswa masih belum terlihat dan mereka belum bisa menangkap nilai-nilai dari pelajaran sejarah 10. Apakah siswa selalu mengumpulkan tugas- tugas yang ibu berikan Belum semua siswa aktif, dan kadang ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas. Jika ada siswa yang tidak masuk mereka 70 atau keaktifan siswa ? jarang aktif untuk bertanya pada teman lainnya 11. Apa saja usaha ibu dalam membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, partisipasi, siswa dalam belajar sejarah ? Memberikan pengarahan dan menyemangati siswa serta dengan melaksanakan diskusi kelompok 12. Bagaimana respon siswa mengenai pelajaran sejarah ? sejauh pengamatan yang ibu lakukan ? Siswa kurang antusias dalam pembelajaran sejarah. Hanya topik-topik tertentu saja yang mereka senangi 13. Apakah ibu setuju jika dilaksanakan penelitian guna memberikan pengalaman baru terhadap penggunaan metode model pembelajaran untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion siswa ? Sangat setuju, terutama supaya siswa bisa aktif dan karakternya bisa menjadi baik. Selain itu supaya siswa juga bisa menjadi antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah sehingga bisa memaknai setiap peristiwa sejarah 14. Sebagai guru sejarah apakah harapan bapak ibu bagi pembelajaran sejarah di sekolah ? Guru harus bisa menjadikan pelajaran sejarah tidak membosankan dan membuat siswa mencintai sejarah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik, hanya saja sarana multimedia kurang memadai di sekolah tersebut. Guru harus bisa aktif memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga pembelajaran sejarah bisa menjadi lebih baik. Dalam pembelajaran sejarah yang dilakukan guru lebih banyak melakukan metode diskusi kelompok, presentasi dan ceramah sehingga siswa kurang antusias. Dalam penyampaiaan nilai-nilai kemanusiaan sudah dilakukan tetapi siswa masih kurang memahami sehingga diperlukan cara yang menarik 71 supaya siswa lebih mudah memahami nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa karakter siswa masih belum baik berkaitan dengan aspek compassion bela rasa dan conscience suara hati. Selain wawancara juga dilaksanakan observasi untuk mengetahui aktivitas guru di dalam kelas yang dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 13: Hasil observasi aktivitas guru di kelas No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK I 1. 2. 3. II A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 1. 2. 3. 1. KEGIATAN PEMBUKA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media Memeriksa kesiapan siswa Berdoa dan melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Secara umum Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pernyataan Memberikan peneguhanpenguatan atas pernyataan siswa Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan waktu yang dialokasikan. Penerapan model pembelajaran PPR Konteks Guru menyampaikan informasi secara lisantertulis tentang nilai yang ingin dikembangkan Guru menyemangati siswa agar memiliki nilai- nilai kemanusiaan, seperti: persaudaraan, cinta kasih, solidaritas, tanggung jawab, kerja keras dan lain-lain Guru menyampaikan tema materi yang akan dipelajari Pengalaman Melalui kelompok kecil, terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah, sopan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 72 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 1. 2. III 1. 2. tenggang rasa. Guru sebagai fasilitator, meminta siswa untuk mendiskusikan materi pelajaran Diskusi mengenai materi pelajaran juga dilihat dari sisi nilai kemanusiaan. Guru memperkaya imajinasi siswa dengan menyajikan gambar, video atau dengan bertukar peran. Siswa secara langsung atau tidak mengalami sendiri dari apa yang telah mereka interaksikan dengan guru dan teman. Refleksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa terbantu berefleksi Siswa memahami dan mendalami temuan melalui pengalaman dan refleksi Siswa meresapi hal-hal yang siswa dan guru bicarakan Melalui refleksi, siswa meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya Aksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu membangun niat dan bertindak sesuai hasil refleksi Bersama-sama menyadari pentingnya nilai-nilai kehidupan dan menyepakati untuk diterapkan dalam kehidupan. Penutup Memberikan kesimpulan, arahan dan kegiatan atau tugas sebagai bagian pengayaan PR Memberikan salam dan doa penutup untuk mengakhiri pelajaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sejarah secara baik. Hal ini dapat dilihat dari cara guru mengajar sudah runtut dari kegiatan awal sampai penutup. Guru juga sudah bisa mengendalikan kondisi kelas sehingga dapat tercipta kondisi pembelajaran yang baik. 73 Tetapi dalam proses pembelajaran guru belum banyak menggunakan multimedia pembelajaran, sehingga penyampaiannya banyak dilakukan dengan cara ceramah dan pemberian tugas. Nilai-nilai kemanusiaan yang bisa dipetik dari pelajaran sejarah juga belum dapat tersampaikan dengan baik. Siswa belum bisa memahami dan meresapi nilai-nilai kemanusiaan tersebut sehingga makna dan nilai-nilai kemanusiaan pada pelajaran sejarah belum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. b. Observasi aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan panduan lembar observasi aktivitas siswa di kelas. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa terutama berkaitan dengan keaktifan, aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap, aspek conscience suara hati dan aspek compassion bela rasa siswa. Adapun hasil observasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 14: Hasil observasi aktivitas siswa No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti pelajaran Conscience √ Siswa berusaha fokus dalam pelajaran dan menyiapkan buku catatan 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru Compassion √ Siswa terlihat memperhatikan walaupun kadang-kadang mainan HP dan ngobrol dengan teman. 3 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Competence √ Jarang ada siswa yang bertanya pada guru. Setelah dijelaskan siswa hanya diam saja. 4 Siswa mau mengerjakan tugas dari guru Competence √ Jika diberikan tugas siswa mengerjakan. Hanya ada beberapa siswa yang malas 74 5 Siswa dapat bekerjasama dengan kelompok Compassion √ Siswa belum dapat bekerjasama, hanya mengandalkan teman yang pintar saja 6 Siswa menghargai jawaban kelompok lain Compassion √ Bisa menerima perbedaan pendapat dan menerima jawaban dari kelompok lain saat presentasi 7 Siswa mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Competence √ Jika guru bertanya banyak siswa yang diam. Hanya beberapa yang aktif menjawab 8 Siswa menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran conscience √ Siswa kurang bersemangat. Terutama jika guru ceramah 9 Siswa dapat menarik kesimpulan dari pembelajaran competence √ Siswa bisa menyimpulkan pembelajaran, tetapi ada siswa yang tidak menjawab 10 Siswa melakukan refleksimemetik nilai-nilai kehidupan, nilai karakter dan nilai kemanusiaan conscience √ Siswa tidak melakukan refleksi dan kurang memahami nilai-nilai kemanusiaan. Mereka belum bisa memaknai nilai- nilai kehidupan dari pembelajarn sejarah. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa hasilnya adalah siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun siswa sudah siap mengikuti pembelajaran tetapi mereka kurang aktif. Siswa yang aktif hanya siswa tertentu terutama beberapa siswa laki-laki. Siswa yang lain kurang bersemangat hal ini terbukti ada siswa yang tiduran, mainan HP dan mengobrol dengan teman lain. Siswa sangat antusias jika ada diskusi kelompok, mereka saling bertukar pikiran dan mengerjakan tugas dengan 75 baik. Dalam pemaknaan nilai-nilai kemanusiaan masih kurang dilakukan. Siswa belum bisa memahami refleksi terutama memetik nilai-nilai kemanusiaan. c. Aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa Aspek competence awal siswa diperoleh dari hasil dokumen guru berupa hasil ulangan harian siswa. Data ini diperoleh sebelum penerapan pembelajaran sejarah berbasis PPR melalui pemanfaatan multimedia. Hasil ini digunakan sebagai tolok ukur dalam melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah dilakukan penelitian. KKM yang ditentukan pihak sekolah adalah 75. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 15: Data keadaan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa NO NAMA SISWA KKM Nilai Keterangan TUNTAS TIDAK TUNTAS 1 Ff 75 75 √ 2 FAD 55 √ 3 FQ 65 √ 4 FSA 75 √ 5 F A 70 √ 6 GWRY 55 √ 7 GL 75 √ 8 GV 78 √ 9 GJ 75 √ 10 GA 78 √ 11 GrA 65 √ 12 HH 70 √ 13 HS 65 √ 14 HDM 88 √ 15 IAN 75 √ 16 II 70 √ 76 17 Ik 80 √ 18 IR 80 √ 19 IPA 75 √ 20 IC 78 √ 21 JS 55 √ 22 JH 60 √ 23 JA 75 √ 24 JH.C 80 √ 25 LKMS 80 √ 26 LNA 80 √ 27 MF 72 √ 28 MPP 75 √ Jumlah 2024 17 11 Rata-rata 72,28 Nilai tertinggi 88 Nilai terendah 55 Prosentase 60,71 39,29 Berdasarkan tabel 15, dapat dilihat nilai siswa mata pelajaran sejarah dalam keadaan cukup. Hal itu terbukti dari 17 siswa 60,71 yang tuntas dan 11 siswa 39,29 dinyatakan tidak tuntas berdasarkan KKM sebesar 75. Nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah 55 dengan rata-rata nilai 72,28. Hal itu menunjukkan perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kategori nilai kualitatif siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 16: Frekuensi data keadaan aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap awal siswa No Nilai competence siswa F Presentase Kriteria 1 90 -100 Sangat Tinggi 2 80 - 89 6 21,43 Tinggi 3 65 - 79 18 64,28 Cukup 4 55 - 64 4 14,28 Rendah 5 55 Sangat Rendah 77 Berdasarkan tabel 16 tersebut, dapat diketahui tentang kategori aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. Sebanyak 6 siswa 21,43 memiliki tingkat aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan kategori tinggi, 18 siswa 64.28 dengan kategori cukup dan 4 siswa 14,28 dengan kategori rendah. Perbandingan prosentase data aspek competence pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa pada keadaan awal tersebut dapat dilihat dalam diagram di bawah ini : Gambar IV. Diagram perbandingan data keadaan awal competence siswa d. Aspek conscience suara hati awal siswa Keadaan awal aspek conscience suara hati siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Data aspek conscience suara hati siswa ini berkaitan dengan kemampuan memahami alternative dan menentukan pilihan baik-buruk, benar-salah atau berkaitan dengan kepekaan dan ketajaman hati nurani. Kuesioner tersebut meliputi indikator-indikator yang ditelili oleh peneliti. Hasil kuesioner aspek conscience suara hati awal dapat dilihat dalam tabel berikut ini. 21,43 64,28 14,28 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah 78 Tabel 17: Data keadaan aspek conscience suara hati awal siswa No Nama Siswa Jumlah skore Nilai Kategori 1 Ff 155 C 75,61 Cukup 2 FAD 166 B 80,98 Tinggi 3 FQ 154 C 75,12 Cukup 4 FSA 159 C 77,56 Cukup 5 F A 167 B 81,46 Tinggi 6 GWRY 163 C 79,51 Cukup 7 GL 153 C 74,63 Cukup 8 GV 156 C 76,10 Cukup 9 GJ 153 C 74,63 Cukup 10 GA 138 C 67,32 Cukup 11 GrA 165 B 80,49 Tinggi 12 HH 157 C 76,59 Cukup 13 HS 131 D 63,90 Rendah 14 HDM 173 B 84,39 Tinggi 15 IAN 166 B 80,98 Tinggi 16 II 163 C 79,51 Cukup 17 Ik 169 B 82,44 Tinggi 18 IR 184 A 89,76 Sangat Tinggi 19 IPA 157 C 76,59 Cukup 20 IC 176 B 85,85 Tinggi 21 JS 167 B 81,46 Tinggi 22 JH 142 C 69,27 Cukup 23 JA 148 C 72,20 Cukup 24 JH.C 176 B 85,85 Tinggi 25 LKMS 169 B 82,44 Tinggi 26 LNA 172 B 83,90 Tinggi 27 MF 140 C 68,29 Cukup 28 MPP 154 C 75,12 Cukup Jumlah 4473 2181,95 rata-rata 159,75 C 77,93 Cukup skor tertinggi 184 A 89,76 Sangat Tinggi skor terendah 131 D 63,90 Rendah Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan data keadaan aspek conscience suara hati awal siswa dengan skor rata-rata mencapai 159,75 77,93. Skor 79 tertinggi yang diperoleh siswa adalah 184 89,76 dengan nilai A, skor terendah yang diperoleh siswa adalah 131 63,90 dengan nilai D. Kemudian ada 1 siswa 3,57 yang memiliki aspek conscience suara hati dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 11 siswa 39.28 dengan kategori tinggi, 15 siswa 53.57 dengan kategori cukup, dan 1 3,57 siswa dengan kategori rendah. Tidak ada siswa dengan kategori sangat rendah. Perbandingan data aspek conscience suara hati siswa dapat dilihat dalam diagram di bawah ini : Gambar V. Diagram perbandingan data keadaan awal conscience siswa e. Aspek compassion bela rasa awal siswa Keadaan awal aspek compassion bela rasa siswa didapat dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Data aspek compassion siswa ini berkaitan dengan kemampuan berbela rasa terhadap sesama dan terhadap lingkungan sekitar. Kuesioner tersebut meliputi indikator-indikator yang ditelili oleh peneliti. Hasil kuesioner aspek compassion bela rasa awal dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 3,57 39,28 53,57 3,57 0 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah 80 Tabel 18: Data keadaan aspek compassion bela rasa awal siswa No Nama Siswa Jumlah skore Nilai Kategori 1 Ff 173 B 82,38 Tinggi 2 FAD 189 A 90,00 Sangat Tinggi 3 FQ 162 C 77,14 Cukup 4 FSA 176 B 83,81 Tinggi 5 F A 181 B 86,19 Tinggi 6 GWRY 188 B 89,52 Tinggi 7 GL 167 C 79,52 Cukup 8 GV 155 C 73,81 Cukup 9 GJ 207 A 98,57 Sangat Tinggi 10 GA 166 C 79,05 Cukup 11 GrA 189 A 90,00 Sangat Tinggi 12 HH 164 C 78,10 Cukup 13 HS 168 B 80,00 Tinggi 14 HDM 145 C 69,05 Cukup 15 IAN 176 B 83,81 Tinggi 16 II 166 C 79,05 Cukup 17 Ik 150 C 71,43 Cukup 18 IR 189 A 90,00 Sangat Tinggi 19 IPA 153 C 72,86 Cukup 20 IC 162 C 77,14 Cukup 21 JS 159 C 75,71 Cukup 22 JH 167 C 79,52 Cukup 23 JA 159 C 75,71 Cukup 24 JH.C 180 B 85,71 Tinggi 25 LKMS 194 A 92,38 Sangat Tinggi 26 LNA 184 B 87,62 Tinggi 27 MF 174 B 82,86 Tinggi 28 MPP 178 B 84,76 Tinggi Jumlah 4821 2295,71 rata-rata 172,18 B 81,99 Tinggi skor tertinggi 207 A 98,57 Sangat Tinggi skor terendah 145 C 69,05 Cukup Berdasarkan tabel 18 tersebut menunjukkan aspek compassion bela rasa awal siswa mencapai rata-rata 81,99 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Pada keadaan awal aspek compassion bela rasa siswa ini diperoleh 81 skor tertinggi mencapai 207 98,57 dengan nilai A, sedangkan untuk skor terendah mencapai 145 69,05 dengan nilai C. Kemudian sebanyak 5 siswa 17,86 yang memiliki aspek compassion bela rasa dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 10 siswa 35,71 dengan kategori tinggi, 13 siswa 46,43 dengan kategori cukup, dan tidak ada siswa dengan kategori rendah dan sangat rendah. Untuk melihat perbandingan prosentase kategori aspek compassion bela rasa dapat dilihat pada diagram berikut ini: Gambar VI. Diagram perbandingan data keadaan awal compassion siswa

2. Siklus 1

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 17 271

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience dan compasion siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta - USD Repository

1 9 250

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Ngaglik - USD Repository

0 3 262

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XB SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta - USD Repository

0 7 221

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis Ix Sedayu - USD Repository

0 0 222