Budidaya dan Perbanyakan Belimbing Manis Tanaman dan Pascapanen Belimbing

11

2.1.3. Manfaat Belimbing

Buah belimbing dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar dan olahan. Produk makanan yang terbuat dari belimbing seperti jus, dodol, manisan, selai dan keripik. Bagian yang dapat dimakan dari buah belimbing 86 persen. Buah belimbing memiliki kelebihan dari rasanya yang manis, belimbing sering disebut sebagai buah pemberi kesegaran karena kadar airnya yang tinggi yaitu 90 gram per 100 gram buah, serta kandungan gizinya yang cukup baik Sunarjono, 2004. Kandungan lengkap kadar gizi yang terdapat pada 100 gram belimbing masak segar dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Kandungan Nutrisi Gizi Belimbing dalam 100 gram Belimbing masak segar NO. Keterangan Nama Zat Kandungan 1. Protein 0,50 gram 2. Lemak 0,70 gram 3. Karbohidrat 7,70 gram 4. Kalsium 8,00 gram 5. Fosfor 22,00 gram 6. Serat 0,90 gram 7. Besi 0,80 gram 8. Vitamin A 18,00 RE 9. Vitamin B1 0,03 miligram 10. Vitamin B2 0,02 miligram 11. Vitamin C 33,00 miligram 12. Energi 35,00 kalori Sumber : direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2007

2.1.4. Budidaya dan Perbanyakan Belimbing Manis

Perbanyakan tanaman belimbing manis dapat dilakukan secara generatif biji dan vegetatif okulasi dan sambungan. Perbanyakan tanaman belimbing secara generatif tidak dianjurkan untuk pengembangan produksi karena saat tumbuh, baru dapat berbuah setelah 3-4 tahun. Untuk pengembangan produksi dianjurkan menggunakan cara vegetatif yaitu melalui okulasi dan sambungan. 12 Usaha budidaya belimbing manis sangat ditentukan oleh kualitas bibit yang digunakan. Perlu diperhatikan juga bahwa tingkat kesuburan tanah, kondisi dan umur bibit, serta keadaan lingkungan sangat mempengaruhi penilaian bibit yang bersangkutan. Media bibit yang kurang subur misalnya, akan mempengaruhi warna dan ukuran daun. Suatu varietas dikatakan unggul jika produksinya tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Selain mampu beradaptasi pada lokasi baru dan tahan stress, varietas unggul memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap jenis penyakit. Penanaman dilakukan setelah melalui pengolahan lahan yang tepat, lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm, dengan jarak antar lubang 6 m x 6 m. Jika tinggi bibit telah mencapai 50 – 100 cm maka bibit tersebut dapat ditanam dilahan yang telah disiapkan. Penanaman sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum bibit ditanam, campurkan tanah dan media ditambah dahulu dengan pupuk organik NPK 15-15-15 sebanyak 200 – 250 gram per lubang sebagai dasar. Hal ini dilakukan agar daun dan akar pada bibit cepat tumbuh. Setelah tanaman berumur 3 bulan, pemupukan dilakukan kembali secara rutin yaitu setiap 3 bulan sekali. Adapun dosis pemberian pupuk berbeda-beda berdasarkan umur tanaman Pinus, 1992.

2.1.5. Tanaman dan Pascapanen Belimbing

Tanaman belimbing mulai dapat dipanen pada umur 2-3 tahun setelah ditanam. Waktu panen buah belimbing dalam setahun tiga kali, yaitu pada bulan Januari-Februari, Mei-Juni, September-Oktober. Setelah tanaman belimbing berbuah, pemupukan hanya diberikan dua kali, yaitu menjelang berbunga dan setelah akhir panen raya. Pemanenan belimbing tidak dilakukan sekaligus, tetapi secara bergiliran dan berulang-ulang. Hal tersebut disebabkan matangnya belimbing tidak berlangsung secara serempak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam panen belimbing adalah masa panen yang tepat dan penanganan pascapanen, yaitu sortasi dan grading. Ciri-ciri buah yang siap untuk dipanen adalah buah berwarna kuning kehijauan. 13

2.2. SOP Budidaya Belimbing Dewa Kota Depok