92
BAB VII. PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang didapat adalah:
1. Berdasarkan hasil analisis aspek-aspek nonfinansial menunjukkan bahwa usaha budidaya belimbing dewa dengan pengembangan melalui SOP di
Kota Depok layak untuk dijalankan. Pada aspek pasar, peluang petani yang memeberlakukan SOP untuk memasarkan outputnya masij terbuka,
hal ini dikarenakan semakin tigginya jumlah permintaan belimbing. Berdasarkan aspek teknis, usaha budidaya belimbing dewa dengan
pengembangan melalui SOP dapat meningkatkan jumlah produksi petani. Pada aspek manajemen dan hukum, struktur organisasi masih sangat
sederhana , namun proses produksi masih dapat dijalankan dengan baik. Usaha budidaya belimbing dewa di Kota Depok tergabung dalam
kelompok tani-kelompok tani yang ada. Aspek sosial-ekonomi-budaya dari usaha budiday belimbing dewa memberikan dampak positif dimana
usaha ini menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Pada aspek lingkungan, usaha budidaya ini juga menunjukkan kelayakan karena dengan adany
usaha budidaya belimbing dewa dapat mengurangi pemanasan global dan sebagai penghijauan serta resapan air.
2. Usaha budidaya belimbing dewa dengan pengembangan melalui SOP di Kota Depok secara finansial layak untuk dijalankan. Hal ini sesuai dengan
kriteria kelayakan investasi NPV ≥ 0, IRR ≥ Discount Rate 6,75 dan
Net BC ≥ 1. Berdasarkan kriteria investasi pada kondisi normal, nilai
NPV menunjukkan Rp 694.054.839,45 yang berarti usaha ini memberikan manfaat bersih sebesar Rp 694.054.839,45 selama umur usaha. Sementara
nilai IRR 23,97 yang menunjukkan besarnya pengembalian dari penanaman modal untuk investasi sebesar 23,97 dari modal yang
diinvestasikan. Net BC sebesar 2,91 dimana setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan memberikan manfaat sebesar 2,91 satuan. Waktu
pengembalian selama enam tahun sembilan bulan.
93 3. Dampak adanya risiko volume produksi dan risiko harga output pada
usaha budidaya belimbing dewa dengan pengembangan SOP di Kota Depok terhadap kelayakan usaha yaitu pada setiap kondisi, usaha tetap
layak untuk dijalankan secara finansial. Hal ini dilihat dari kriteria investasi dari masig-masing skenario risiko. Sementara itu, tingkat risiko
tertinggi terdapat pada risiko produksi dengan nilai koefisien variasi sebesar 0,571 sementara risiko harga memiliki nilai koefisien variasi yang
lebih kecil yakni 0,279.
7.2. Saran