Aspek Sosial-Ekonomi-Budaya Analisis Aspek Non Finansial

69 kelompok tani-kelompok tani yang telah memiliki legalitas. Kelompok tani yang telah memiliki legalitas dan adanya kelengkapan data dari aparat serta diterbitkannya surat ijin, menjadi tolak ukur kelayakan dari aspek hukum. Dengan adanya legalitas kelompok tani, usaha ini dapat dijalankan dengan baik, dan tidak terdapat pekerjaan yang menyimpang dari tugas masing-masing tenaga kerja. Selain itu, dengan tergabung dalam Kelompok Tani, para petani merasakan banyak manfaat.

6.1.4. Aspek Sosial-Ekonomi-Budaya

Kota Depok merupakan daerah potensial untuk mengembangkan usaha budidaya Belimbing Dewa. Adanya permintaan akan Belimbing Dewa yang terus menerus setiap tahunnya akan menyebabkan dampak yang dirasakan oleh pelaku budidaya serta masyarakat sekitar, yakni terhadap sosial masyarakat serta lingkungannya baik positif maupun negatif. Sebagian besar masyarakat di Kota Depok khususnya di lokasi penelitian bermata pencaharian sebagai petani, terutama belimbing dewa. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani- kelompok tani yang ada. Dengan jumlah yang relatif banyak, secara tidak langsung di Kota Depok khususnya di kecamatan sebagai lokasi penelitian, telah tercipta pola-pola sosial dan budaya sebagai kawasan pertanian, usaha budidaya belimbing dewa. Dimana dalam satu wilayah yang cukup besar, usaha budidaya dan petani hidup berdampingan, serta saling berinteraksi dan bahu membahu dalam menjalankan usahanya. Pola tersebut tercipta dalam waktu yang cukup lama, yakni puluhan tahun. Karena sebelum para petani budidaya yang ada saat ini, yang mayoritas telah memulai usaha selama sepuluh tahunan, wilayah tersebut telah digunakan pula oleh para petani budidaya pendahulu mereka selama puluhan tahun lalu. Pola yang tercipta telah menjadikan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut menjadi seragam dalam hal pekerjaan dan pola kerja mereka sebagai petani budidaya belimbing dewa. Untuk itu, pola sosial budaya usaha budidaya belimbing dewa yang telah tercipta ini mendukung para petani budidaya untuk menjalankan usaha tanpa terkendala adanya pola sosial dan budaya yang tidak sesuai. 70 Secara sosial, usaha budidaya Belimbing Dewa di Kota Depok memberikan dampak positif bagi masyarakat disekitar lingkungan usaha, yakni terserapnya jumlah tenaga kerja terhadap masyarakat. Usaha budidaya ini rata-rata membutuhkan enam tenaga kerja dari non keluarga. Untu memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja tersebut, para petani budidaya mempekerjakan masyarakat disekitar lokasi usaha budidaya. Penyerapan tenaga kerja terhadap masyarakatpun berdampak pada meningkatnya pendapatan mereka yang sebagian besar tidak memiliki pekerjaan tetap atau sebagai buruh tani. Selain itu, pelaku budidaya belimbing dewa dapat mengurangi angka pengangguran. Dengan demikian, pelaku kegiatan budidaya Belimbing Dewa dapat meningkatkan mutu hidup mereka. Berdasarkan analisis tersebut, secara sosial-ekonomi-budaya usaha budidaya Belimbing Dewa dengan pengembangan melalui SOP layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan banyaknya manfaat positif yang ditimbulkan bagi ekonomi-sosial- budaya masyarakat sekitar lokasi usaha budidaya Belimbing dewa, yaitu dalam hal pembukaan lapangan pekerjaan serta peningkatan pendapatan dan mutu hidup. Sedangkan dari sisi sosial dengan adanya usaha tersebut wilayah disekitar lokasi usaha menjadi semakin ramai, transportasi semakin mudah dan lain sebagainya.

6.1.5. Aspek Lingkungan