13
2.2. SOP Budidaya Belimbing Dewa Kota Depok
Buah belimbing yang merupakan salah satu jenis buah yang diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
vitamin, serat dan mineral. Dari aspek kesehatan, belimbing dikenal memiliki khasiat sebagai buah penawar berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi,
asam urat dan lain-lain. Buah belimbing umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar, namun dapat
pula dikonsumsi dalam bentuk olahan. Untuk konsumsi segar, konsumen menghendaki mutu buah yang prima pada saat akan dikonsumsi. Konsumen
umumnya menentukan mutu buah berdasarkan kenampakkan ukuran, warna, bentuk, kondisi kesegaran, kerusakan, tekstur, rasa dan nilai nutrisi.
Kesalahan-keslahan yang dapat menyebabkan kehilangan dan kerugian mutu produk belimbing dapat terjadi selama proses produksi dikebun, proses saat
panen maupun proses produksi setelah panen yang meliputi pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan. Untuk itu diperlukan prosedur jaminan mutu
yang baik dan diharapakn dapat meminimalisasi terjadinya dampak buruk terhadap mutu buah belimbing dewa. Oleh karena iti pemerintah Kota Depok
dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Depok melakukan pengembangn melalui SOP Standar Operasional Prosedur.
Standar Operasional Prosedur SOP merupakan salah satu upayauntuk menghasilkan buah belimbing bermutu sesuai keinginan konsumen. Pada tahun
2007, setelah melakukan beberapa kali revisi dan penyempurnaan SOP ini mulai disosialisasikan kepada para petani budidaya belimbing dewa. Pengembangan
melalui SOP ini merupakan salah satu agenda kegiatan Pengembangan Belimbing Dewa sebagai Icon Kota, dalam upaya peningkatan Indeks Daya Beli Masyarakat
melalui Program PPK IPM Kota Depok tahun 2007. Hal-hal yang diatur dalam Standar Operasional Prosedur SOP ini adalah
pemilihan lokasi, penentuan waktu tanam, penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman,
pemupukan, pengairan,
pemangkasan, pengendalian
OPT, penempelan, sanitasi kebun, penjarangan buah, panen, pengumpulan buah hasil
panen, pembersihan, sortasi, grading dan pengemasan. Hal hal yang diatur dalam SOP ini disusun dalam bentuk buku saku. Buku saku SOP tidak hanya berisikan
14 prosedur pelaksanaan saja, akan tetapi juga berisikan definisi, tujuan, validasi, alat
dan bahan serta fungsi dari setiap kegiatan dalam budidaya belimbig dewa. Penjelasan lebih lengkap dari setiap SOP ini dijelaskan dalam isi dan pembahasan
pada bagian teknik budidaya.
2.3. Tinjauan Studi Terdahulu