Pengujian Hipotesis Analisis Data

garis besar materi pembelajaran. Sedangkan murid menperhatikan yang disampaikan oleh guru, Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil masing- masing 4-5 orang dan murid bekumpul dengan kelompok masing-masing. Guru membagikan LKS untuk dikerjakan oleh tiap kelompok untuk didiskusikan serta dikerjakan dan siswa menerima LKS yang diberikan guru serta bersiap-siap dalam mengerjakan LKS. Guru Meminta siswa untuk memperhatikan Pertanyaan yang terdapat dalam LKS guna menarik minat dan mengembangkan keingintahuan siswa. Memperhatikan pertanyaan yang ada dalam LKS dan mengembangkan minat dan keingintahuan. Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi serta memperhatikan setiap diskusi pada tiap-tiap kelompok dan siswa Berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan segiempat dan menuliskan jawabannya pada LKS. Guru memberikan kepada tiap kelompok secara bergiliran untuk mengembangkan dan menjelaskan hasil diskusi tersebut kepada siswa lainnya dan Siswa yang terpilih untuk menjelaskan maju di depan kelas untuk menjelaskan dan menerangkan hasil diskusi melalui peta konsep. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan dan s iswa dari kelompok lain yang tidak tepilih mendengarkan dengan seksama penjelasan siswa yang persentasi dan bertanya apabila ada penjelasan yang tidak dimengerti. Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa sekaligus memberi penjelaskan singkat dan siswa memahami tentang segiempat. Pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya guru menerapkan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru matematika di sekolah tersebut. Dengan adanya kelas kontrol pada penelitian ini digunakan sebagai pembanding untuk melihat seberapa besar pengaruh dan efektifnya penerapan model pembelajaran kooperatif metode SFE untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Pada tahap pembelajaran dalam metode SFE setiap kelompok membuat peta konsep tentang materi yang mereka pelajari ini dimaksudkan untuk mengembangkan kreatifitas mereka dan mereka terlihat lebih antusias dalam belajar serta mereka mampu mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Dibawah ini merupakan gambar salah satu hasil karya murid, yaitu: Gambar 4.4 Peta Konsep yang Dibuat Pada Proses Pembelajaran Pada proses pembelajaran metode SFE dengan peta konsep ini setiap anggota kelompok bergantian menjelaskan materi yang telah mereka buat dan diskusikan dalam bentuk peta konsep. Hasil diskusi yang mereka buat dijelaskan satu per satu oleh anggota kelompok kepada kelompok lainnya secara bergantian. Di bawah ini adalah bentuk visualisasi dari siswa yang menerangkan dengan peta konsep. Gambar 4.5 Kegiatan Siswa Saat Menjelaskan Mate ri dengan Peta Konsep Pada tahap pengelompokkan siswa masih terlihat ada murid yang masih canggung dan belum terbiasa dengan diskusi kelompok dan kesulitan dalam mengerjakan LKS pada pertemuan pertama sampai kedua. Pada pertemuan ketiga sampai pertemuan ke-delapan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan dan luwes dalam mengerjakan LKS. Walaupun masih ada beberapa siswa yang belum bisa menyelesaikan soal permasalahan yang ada. Pada tahap ini dapat divisualisasikan pada gambar dibawah ini: Gambar 4.6 Suasana Berdiskusi Saat Proses Pembelajaran Tes akhir komunikasi matematis siswa dilakukan pada akhir pembelajaran. Soal tes yang diberikan sebanyak 7 soal berupa essay. Dalam penelitian ini terdapat tiga indikator kemampuan matematis siswa yang diukur peneliti, yaitu:

a. Written text

Indikator Written text diwakili oleh soal nomor 1 dan 8. Total persentase yang diperoleh dari soal no 1 dan 8 untuk kelas eksperimen adalah 81,25 dan kelas kontrol dengan persentase 72,19, sedangkan rata-rata nilai kemampuan

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh model pembelajaran koopertaif metode student falitator and explaining (SFE) terhadap kemampuan komunikasi metematika siswa

1 7 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA SURAKARTA.

0 0 20

this PDF file PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA

0 1 5

Eksperimentasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Kecerdasan Linguistik

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 REMBANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) - repository perpustakaan

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Landasan Teori 1. Kemampuan Komunikasi Matematis - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE - repository perpustakaan

0 6 14