bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode SFE berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi
matematis siswa. Setelah uji hipotesis dilakukan dengan taraf signifikansi
05 ,
, maka
diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode SFE dengan rata-rata kemampuan komunikasi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu dengan hasil uji
hipotesis H ditolak dan H
1
diterima, artinya bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif metode SFE lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model konvensional.
C. Pembahasan
Setelah dilakukan uji hipotesis kemampuan komunikasi matematis siswa, dapat ditarik kesimpulan bahwa
ditolak, sedangkan diterima.
menyatakan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode SFE lebih
tinggi dari pada rata-rata kemampuan komunikasi metematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan taraf signifikansi
05 ,
.
Dapat dilihat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata posttes siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttes siswa kelas
kontrol. Setelah dilakukan analisis hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Salah satu penyebabnya adalah proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda.
Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif metode SFE dimana terdapat langkah-langkah yang
diterapkan yaitu Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapaikompetensi dasar dan murid memperhatikan. Guru mendemonstrasikanmenyajikan garis-
garis besar
materi pembelajaran. Sedangkan murid menperhatikan yang
disampaikan oleh guru, Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil masing- masing 4-5 orang dan murid bekumpul dengan kelompok masing-masing. Guru
membagikan LKS untuk dikerjakan oleh tiap kelompok untuk didiskusikan serta dikerjakan dan siswa menerima LKS yang diberikan guru serta bersiap-siap dalam
mengerjakan LKS. Guru
Meminta siswa untuk memperhatikan Pertanyaan yang terdapat dalam LKS guna menarik minat dan mengembangkan keingintahuan siswa.
Memperhatikan pertanyaan yang ada dalam LKS dan mengembangkan minat dan keingintahuan. Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi serta
memperhatikan setiap diskusi pada tiap-tiap kelompok dan siswa Berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
segiempat dan menuliskan jawabannya pada LKS.
Guru memberikan kepada tiap kelompok secara bergiliran untuk mengembangkan dan menjelaskan hasil diskusi
tersebut kepada siswa lainnya dan Siswa yang terpilih untuk menjelaskan maju di depan kelas untuk menjelaskan dan menerangkan hasil diskusi melalui peta
konsep. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan dan s
iswa dari kelompok lain yang tidak tepilih mendengarkan dengan seksama penjelasan siswa yang persentasi dan bertanya apabila ada penjelasan
yang tidak dimengerti.
Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa sekaligus memberi penjelaskan singkat dan siswa
memahami tentang segiempat.
Pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya guru menerapkan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang biasa diterapkan oleh
guru matematika di sekolah tersebut. Dengan adanya kelas kontrol pada penelitian ini digunakan sebagai pembanding untuk melihat seberapa besar pengaruh dan
efektifnya penerapan model pembelajaran kooperatif metode SFE untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Pada tahap pembelajaran dalam metode SFE setiap kelompok membuat peta konsep tentang materi yang mereka pelajari ini dimaksudkan untuk
mengembangkan kreatifitas mereka dan mereka terlihat lebih antusias dalam belajar serta mereka mampu mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari.
Dibawah ini merupakan gambar salah satu hasil karya murid, yaitu: