Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Jika kita melihat kembali tujuan pembelajaran matematika yang telah disebutkan sebelumnya, maka sudah selayaknya paradigma pembelajaran dirubah dari teacher centered menjadi student centered. Pembelajaran matematika yang melibatkan siswa secara aktif akan menyebabkan siswa dapat menggunakan kemampuan matematikanya secara optimal dalam menyelesaikan masalah matematika. Pembelajaran matematika tidak hanya sekedar learning to know, melainkan juga harus learning to do, learning to be , dan learning to live together sesuai yang dikatakan UNESCO dalam Utari Sumarmo. 8 Untuk memperoleh pengetahuannya, siswa mengumpulkan informasi kemudian mengolah dan menjelaskan informasi yang didapat secara matematis. Guru harus membangun komunitas dimana para siswa merasa bebas mengekspresikan ide mereka dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui berbagai aktivitas salah satunya berkomunikasi. Metode Student Facilitator and Explaining SFE merupakan suatu metode dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode Student Facilitator and Explaining yaitu guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya, guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa sekaligus memberikan penjelasan singkat, evaluasi, dan penutup. Peta konsep merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.Peta konsep juga merupakan salah satu bagian dari organisasi strategi yang bertujuan membantu pelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan organisasi baru dimana konsep dirumuskan sebagai bermacam-macam rumusan 9 8 Utari Sumarmo, Rujuk an Filsafat, Teori dan Prak sis Ilmu Pendidik an, Bandung: UPI Press,2007 h. 681-682 9 Anwar Holil, Peta k onsep untuk mempermudah k onsep sulit dalam pembelajaran,2009 http:petakonsepanakbangsa.org 5 Melalui metode student facillitator and explaining, Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dalam pikirannya sehingga lebih dapat memahami materi tersebut tentunya dengan bantuan media yaitu peta konsep sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat apa yang telah dipelajari. Pada penelitian yang dibuat oleh peneliti pada langkah Student Facilitator and Explaining disini yaitu pada tahap guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya yaitu melalui peta konsep. Peta konsep merupakan media yang paling praktis dan menarik dalam mengungkapkan ide-ide atau gagasan tentang materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian proses pembelajaran matematika yang menerapkan metode student facilitator and explaining dengan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian secara teoritik dan praktik dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Facilitator and Explaining SFE dengan Peta Konsep dalam meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Siswa hanya menerima pelajaran yang diberikan namun tidak mengetahui penggunaan pengetahuan yang telah didapatnya. b. Siswa merasa sulit jika diminta guru menjelaskan kembali secara sistematis berupa bahasa atau simbol matematika c. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa yang menghambat pemahaman dan penguasaan konsep dan materi pembelajaran matematika. 6

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Bertolak pada identifikasi masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode student facilitator and explaining SFE dengan Peta Konsep. 2. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang dimaksud adalah kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk tertulis, yang meliputi Written text, Drawing, dan Mathematical expression.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif metode Student Facilitator and Explaing SFE dengan Peta konsep? 2. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional? 3. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif metode Student Facilitator and Explaing SFE lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif metode Student Facillitator and Explaining dengan Peta Konsep dan pembelajaran konvensional. 7 2. Membandingkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Student Facillitator and Explaining dengan Peta Konsep dengan pembelajaran konvensional.

F. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Guru Bagi guru khususnya guru mata pelajaran matematika, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pembelajaran kooperatif metode student facillitor and explaining SFE dengan Peta Konsep 2. Bagi Penulis Sebagai pedoman sekaligus menambah pengetahuan tentang pembelajaran kooperatif metode student facillitator and explaining SFE dengan peta konsep pada mata pelajaran matematika dalam mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik profesional. 3. Bagi Siswa Melatih siswa untuk lebih menguasai dan memahami permasalahan matematika dengan mengembangkan kemampuan komunikasi matematika. 4. Bagi Sekolah Bagi sekolah yang diteliti, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. 5. Bagi pembaca Bagi pembaca agar dapat dijadikan suatu kajian yang menarik untuk perlu diteliti lebih lanjut 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoritik

Deskripsi teoritik adalah gambaran tentang hal-hal yang akan ditulis oleh peneliti berkaitan tentang aspek-aspek dalam penelitian ini. Adapun hal-hal yang akan diulas yaitu mengenai kemampuan komunikasi matematis, pembelajaran kooperatif metode Student Facilitator and explaining SFE dengan peta konsep , pembelajaran konvensional, penelitian yang relevan,kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

1. Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang penting dan menjadi tujuan dalam pembelajaran matematika. Adapun untuk lebih memperjelas maka disini penulis mengulas tentang apa itu kemampuan komunikasi dan indikator apa saja yang termasuk kemampuan komunikasi matematis.

a. Kemampuan Komunikasi matematis

Komunikasi mempunyai peran yang sangat penting di dalam interaksi antara peserta dengan fasilitator karena interaksi ini berarti ada pengiriman dan penerimaan pesan-pesan secara interaktif dan terus menerus. “Pesan-pesan itu dapat berbentuk lisan maupun tulisan, dapat bersifat verbal maupun nonverbal, dalam arti bahwa simbol-simbol yang telah disepakati tidak diucapkan tetapi disampaikan melalui caraalat selain kata-kata dan mempunyai makna yang dipahami oleh keduannya ”. 1 Komunikasi sebagai kata kerja verb dalam bahasa inggris, communicate, berarti; menceritakan, menyampaikan, bertukar pikiran, membuat tahu informasi, dan membuat sama. Hal ini sejalan dengan Gustri Satriawati yang menyatakan 1 Suhaenah Suparno, Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,2010 h.134

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh model pembelajaran koopertaif metode student falitator and explaining (SFE) terhadap kemampuan komunikasi metematika siswa

1 7 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA SURAKARTA.

0 0 20

this PDF file PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA

0 1 5

Eksperimentasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Kecerdasan Linguistik

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 REMBANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) - repository perpustakaan

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Landasan Teori 1. Kemampuan Komunikasi Matematis - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE - repository perpustakaan

0 6 14