Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif

16 antar siswa tanpa adanya perantara. Setiap anggota berhadapan langsung sehingga adanya hubungan timbal balik yang bersifat positif.3Adanya tanggungjawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok.4 Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif.5Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah proses kelompok. 21 Apabila unsur-unsur tersebut dapat dilaksanakan oleh siswa dalam pembelajaran maka siswa dapat meraih keterampilan sosial social skill termasuk interpersonal skill yang baik.

b. Urgensi Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pembelajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar kompetensi akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa. Penerapan pembelajaran kooperatif secara umum didasarkan atas teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep-konsep itu dengan temannya. Pada dasarnya belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relati menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 22 Dari dasar itulah maka pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk melatih siswa menghargai perbedaan pendapat diantara teman satu kelompok yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Pada dasarnya belajar Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar; Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi; Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- 21 Isjoni, op.cit., h.41-44 22 Muhibbin syah, Psik ologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008 h.93 17 kelompok belajar;Membimbing kelompok bekerja dan belajar;Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya; Memberikan Penghargaan. 23 Adapun keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif bagi peserta didik maupun pendidik adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2. Melalui pembelajaran kooperatif, dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3. Dapat membantu siswa untuk peduli pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar. 5. Pembelajaran kooperatif merupakan model yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus keterampilan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal positif dengan yang lain 6. Interaksi selama pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. 24

c. Metode Student Facilitator and Explaining dengan Peta Konsep

Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika pada pembahasan sebelumnya maka diperlukan model yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif. Pada model pembelajaran , perencanaan yang telah disusun sejak awal harus diimplementasikan berupa suatu metode agar tujuan yang telah disusun tercapai. Uno mendefinisikan bahwa metode pembelajaran merupakan “cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.” 25 Sedangkan Sanjaya berpendapat bahwa metode digunakan untuk 23 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangk an Profesionalisme Guru Jakarta: Rajawali Pers, 2011 h.211 24 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidik an, Jakarta: Kencana,2008, h.248 25 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara,2009, cet. 4,hal.2 18 merealisasikan strategi yang ditetapkan. 26 Metode merupakan suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data dari data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Pada intinya metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada objek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan objek tersebut. Setiap materi pelajaran memiliki metode yang berbeda karena setiap materi pelajaran memiliki karakteristik sendiri. Akan tetapi secara umum metode pengajaran dapat digolongkan menjadi beberapa golongan. Salah satu diantaranya adalah metode student facilitator and explaining. Metode student facilitator and explaining ini merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Menurut Suprijono metode student facilitator and explaining merupakan suatu metode dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya. 27 Sedangkan menurut Agus Suprijono metode student facilitator and explaining mempunyai arti metode yang menjadikan siswa dapat membuat peta konsep maupun bagan untuk meningkatkan kratifitas siswa dan prestasi belajar siswa. Perbedaan Metode student facilitator and explaining dengan metode diskusi terletak pada pertukaran pikiran antar siswa. Dimana dalam metode student facilitator and explaining siswa menerangkan dengan bagan maupun peta konsep. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode student facilitator and explaining menjadikan siswa sebagai fasilitator dan diajak berpikir secara kreatif sehingga menghasilkan pertukaran informasi yang lebih mendalam dan lebih menarik serta menimbulkan percaya diri pada siswa untuk menghasilkan karya yang diperlihatkan kepada teman-temannya. 26 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran ,Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2010, cet.3, hal.187 27 Agus Suprijono, Cooperatif learning TeoriAPLIKASI PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011, h.128 19 Hasil karya yang dihasilkan siswa tentunya harus menarik dan memberikan dampak yang positif bagi pemahamannya. Seorang teoriwan bernama Novak dalam Martinis menulis sebuah buku berjudul learning how to learns , didalamnya menjelaskan tentang “suatu bentuk bantuan kepada siswa- siswa untuk mengembangkan pikirannya dalam belajar yaitu belajar dengan peta konsep.” 28 Peta konsep adalah “menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi ”. 29 Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit. Peta konsep yang kita buat dihubungkan antara satu dengan lainnya sehingga membentuk proposisi. Sehingga apabila siswa mampu menghubungkan keterkaitan dari proposisi itu maka proses belajar pun akan lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan teori Ausabel tentang belajar bermakna dimana belajar haruslah menambah pengetahuan siswa. Setiap metode yang sudah ada selama ini mempunyai kelebihan dan kelemahan begitu juga dengan metode student facilitator and explaining memiliki kedua hal tersebut. Adapun kelebihannya yaitu: 30 1 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri serta umpan balik, 2 Dapat menuntun siswa untuk mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih dapat memahami materi. 3 Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 4 Memberdayakan setiap siswa untuk lebih memiliki rasa tanggung jawab dalam belajardan atas apa yang mereka sampaikan. 5 Kegiatan belajar siswa terlihat aktif. Terdapat pula beberapa kekurangan pada metode ini, diantaranya: 31 1 Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil. 2 Pengelolaan kelas yang masih sulit. 28 Martinis yamin, Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Gaung Persada Press,2004,h.119 29 Ibid., h.119. 30 Tika Mufrika.2011. Pengaruh Model Pembelajaran k ooperatif SFE terhadap k emampuan k omunik asi Matematik a Siswa penelitian eksperimen di Mts. Manaratul Islam Jakarta SKRIPSI Jurusan Pendidikan Matematika – Fakultas FITK UIN Syarifhidayatulloh Jakarta h. 27 31 Ibid., h.28.

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh model pembelajaran koopertaif metode student falitator and explaining (SFE) terhadap kemampuan komunikasi metematika siswa

1 7 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA SURAKARTA.

0 0 20

this PDF file PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA

0 1 5

Eksperimentasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Kecerdasan Linguistik

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 REMBANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) - repository perpustakaan

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Landasan Teori 1. Kemampuan Komunikasi Matematis - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE - repository perpustakaan

0 6 14