50 Berdasarkan tabel 2.2.di atas, maka penelitian ini dilakukan terhadap
siswa dengan kelompok usia 8 – 10 tahun yang memiliki kemampuan komunikasi sebagai berikut: mampu bercakap-cakap dengan menggunakan
kosa kata yang dimilikinnya, mampu mengemukakan ide dan pikirannya meskipun masih sering verbalisme, mampu berbicara dalam waktu yang
relatif lama, dan mampu memahami pembicaraan.
E. Kerangka Pikir
Keterampilan berbicara siswa kelas IIIA SDN Tukangan Yogyakarta menunjukkan masih rendah. Hal ini dapat diidentifikasikan dari beberapa
keadaan sebagai berikut: siswa masih kurang berminat dan kurang antusiasdalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran berbicara. Pada saat
ditugaskan untuk berbicara, siswa masih cenderung membaca teks sehingga perlu adanya suatu upaya yang mampu untukmeningkatkan minat, perhatian
dan khususnya peningkatan keterampilan berbicara. Pada dasarnya pengajaran berbicara mempunyai tujuansupaya siswa
memiliki kemampuan, pengalaman dan dapat memanfaatkanketerampilan berbicara dalam berbagai keperluan.Keterampilan berbicara bukanlah hal
yang mudah. Pada dasarnya siswa sekolah dasar masih mengalami kesulitan menuangkan ide kedalam ucapanlisan.Faktor lain yang berpengaruh pada
kualitas hasil belajar siswa dari seginilai perilaku adalah strategi yang digunakan guru dalam mengajar. Selama ini, guru belum menggunakan media
yang dapat memancing keluarnya ide siswa dan dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada proses pengajaran.
51 Berdasarkan permasalah tersebut, peneliti mengadakan penelitian
tidakan kelas dengan menggunakan suatu media grafis. Media grafis digunakan agar siswa dapat memiliki keterampilan berbicara dengan baik.
Langkah-langkah pembelajaran berbicara dengan menggunakan media grafis dalam penelitian ini meliputi siswa memperhatikan media yang berupa poster
dan puzzle yang telah diberikan oleh guru dan media grafis tersebut hasil karya guru, siswa atau orang lain. Pemilihan media grafis tersebut harus
sesuai dengan perkembangan anak. Selanjutnya siswa dapat menceritakan kembali maksud dari gambar tersebut.
Kehadiran media grafis yang berupa poster dan puzzle tentang suatu peristiwa, tempat, kegiatan dan benda-benda dapat dimanfaatkan guru sebagai
wahana penyalur pesan atau informasi dalam pembelajarannya.Gambar yang dirancang akan dapat merangsang kemampuan siswa dalam mengamati,
mencermati detail-detail gambar. Jika siswa tertarik pada media gambar tersebut, siswa akan belajar secara konsentrasi dan sungguh-sungguh. Media
gambar juga dapat membantu siswa dalam mengungkapkan bahasa secara lisan dengan bahasa yang runtut, baik dan benar.
Sebagai gambaran dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut.