Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Grafis

106 media grafis adalah dapat menarik perhatian siswa, dapat memperjelas sajian ide, dapat mengilustrasikan fakta yang cepat dilupakan sehingga mudah diingat jika diilustrasikan secara grafis atau melalui proses visualisasi. Yudhi Munandi 2008: 85 menjelaskan bahwa media grafis dapat dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran dengan memberikan bantuan kepada siswa pada pemahaman kata-kata verbal dengan cara menunjukkan referennya, yakni menghadirkan simbol-simbol non verbal, di antaranya adalah gambar, grafik, diagram, bagan, dan peta yang dituangkan dalam berbagai penyaluran pesan visual secara variatif.

2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Penggunaan media grafis puzzle dan poster dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Diskusi dan kerja sama dalam pembelajaran menimbulkan suasana menyenangkan. Menurut pengamatan peneliti siswa tertarik mengikuti pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif bertanya, berpendapat, dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan sehingga suasana kelas lebih hidup serta proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Siswa menikmati suasana pembelajaran karena terciptanya kondisi seperti yang ditemukan siswa pada saat bermain dengan teman. Jika dibandingkan pada kondisi pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas prasiklus, keterampilan guru dalam menyampaikan materi pada siklus I dan II menunjukkan adanya suatu peningkatan. 107 Menurut Arief S. Sadiman, dkk. 2010: 78-91, kelebihan media pembelajaran yang baru sebagai alat bantu belajar antara lain melibatkan partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Penggunaan media grafis, yaitu puzzle dan poster dalam penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Suasana baru dalam pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya akan menyenangkan siswa. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan media puzzle dan poster karena media ini belum pernah digunakan sebelumnya. Siswa menjadi lebih aktif bertanya, berpendapat, dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sehingga suasana kelas lebih hidup serta proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media grafis dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat menjadi sarana memupuk kreatifitas inisiatif kemandirian, kerjasama atau gotong royong serta meningkatkan aktivitas belajar.

3. Analisis Aktivitas Guru

Evaluasi pada akhir setiap siklus dapat dianalisis bahwa pada saat kegiatan pendahuluan, guru mengucapkan salam, doa, mengkondisikan kelas dan presensi.Pada saat kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada saat kegiatan inti, guru telah menyampaikan materi sesuai kompetensi dasar yang direncanakan, melakukan tanya jawab untuk mengetahui siswa yang belum memahami penjelasan guru. Tanya jawab berlangsung antara guru dan siswa, siswa dan guru. 108 Pada setiap pertemuan, guru memberikan salam dan sapaan dengan penuh semangat kepada siswa. Selanjutnya, guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang keterampilan berbicara. Langkah pertama yang dilakukan guru adalah membangun apersepsi tentang keterampilan berbicara. Tujuannya membawa kesiapan siswa untuk masuk ke materi dengan menyesuaikan keadaan siswa. Suasana kelas sedikit gaduh ketika guru memulai pelajaran, tetapi setelah guru memberi pengarahan keadaan siswa lebih terkendali. Kemudian, guru memancing siswa dengan pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh siswa. Siswa terlihat tidak terlalu tertarik dengan materi yang disampaikan. Guru memberitahukan prosedur pembelajaran berbicara yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa dalam melakukan pembelajaran dengan media grafis. Bimbingan tersebut berlangsung sampai kegiatan presentasi hasil diskusi. Di tengah-tengah pembelajaran guru selalu memberikan minat agar siswa terus bersemangat mengikuti pembelajaran dan tidak merasa bosan. Selain itu, guru juga memberikan penghargaan berupa pujian baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran berlangsung lancar dan sesuai dengan batas waktu pembelajaran karena guru dapat mengelola waktu dengan efisien. Peningkatan keterampilan berbicara menggunakan media grafis puzzle dan poster pada siswa telah mengarahkan guru untuk lebih mampu memanfaatkan media pembelajaran untuk mendukung penyampaian materi, seperti mengidentifikasi pokok pikiran dari media 109 grafis yang digunakan dan membantu dalam memahami cerita serta memudahkan dalam menyusun suatu cerita berdasarkan hasil pengamatan. Jadi, guru tidak hanya menggunakan buku diktat saja, tetapi juga didukung dengan adanya sumber-sumber yang relevan dengan materi pembelajaran. Menurut Yuniar Prita 2012: 75-76 dalam mempergunakan media gambar pada pembelajaran berbicara tidaklah sulit. Guru hanya perlu mempersiapkan RPP dan media gambar yang telah disesuaikan dengan silabus dan kurikulum. Setelah menentukan tema yang akan diajarkan, guru dapat mengaplikasikan media ini dalam langkah-langkah pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa dapat bekerja sendiri maupun dibagi dalam kelompok kecil yang kemudian dibagikan media berupa gambar-gambar yang sesuai dengan materi. Kemudian setiap siswa atau kelompok bergantian mempresentasikan cerita dari gambar. Guru dapat menjadi fasilitator yang terlibat langsung dalam proses belajar siswa dan dapat membantu siswa dalam mendiskusikan gambar yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dapat dinyatakan bahwa peningkatan keterampilan berbicara menggunakan media grafis pada siswa kelas IIIA SDN Tukangan Yogyakarta telah berhasil, yang dapat diindikasikan dari peningkatan keterampilan berbicara serta peningkatan aktivitas siswa dan guru.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 16

MENINGKATKAN KUALITAS KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Kualiatas Keterampilan Berbicara Dengan Media film Dokumenter Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Donohudan tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN PENGGUNG.

0 3 28

PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN PENGGUNG.

0 0 32

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II B SDN TUKANGAN YOGYAKARTA.

3 11 158

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 5 170

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA “PAPAN TEMPEL GAMBAR” MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS III SD N TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 1 191

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGKANDRI 04 CILACAP.

0 1 171