Hipotesis Penelitian Penelitian yang Relevan

56

1. Tahap Perencanaan Planning

Rencana penelitian pendidikan umumnya bersifat fleksibel. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 17, bahwa perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Kebanyakan guru pengertiannya terpaku pada perencanaan mengajar seperti biasanya yaitu membuat persiapan mengajar, menyiapkan sumber bahan, menyiapkan alat peajaran dan persiapan lain yang biasanya dilakukan oleh guru ketika mengajar. Pada tahap perencanaan, peneliti bersama kolaborator akan menetapkan alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam upaya peningkatan keterampilan subjek yang diinginkan melalui beberapa tahapan di bawah ini. a. Menentukan pokok bahasan atau materi yang akan diberikan. b. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. c. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran, yaitu media poster dan puzzle. d. Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes, pedoman observasi, catatan lapangan, angket, pedoman wawancara, dan alat dokumentasi. e. Mengembangkan format evaluasi.

2. Tahap Pelaksanaan Acting

Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 18 Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Guru harus memperhatikan kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan, proses 57 tindakan yang dilakukan siswa cukup besar, situasi proses tindakan, melaksanakan dengan semangat. Tahap pelaksanaan juga disebut dengan tahap implementasi tindakan, merupakan tahap penerapan dari rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan, sesuai dengan rencana pembelajaran. Implementasi tindakan yaitu pelaksanakan KBM sesuai dengan RPP siklus I yang telah dibuat bekerja sama dengan kolaborator. Inti pelaksanaannya adalah pembelajaran keterampilan berbicara siswa khususnya berbicara untuk melaporkan siswa kelas III SDN Tukangan Yogyakarta dengan media grafis. Jika pada siklus I belum tercapai ketuntasan klasikal seperti yang telah ditetapkan, maka dilanjutkan pada siklus II, dan seterusnya hingga tercapai ketuntasan klasikal. Langkah-langkah pada implementasi tindakan dijelaskan seperti di bawah ini. a. Guru membangun apersepsi siswa tentang keterampilan berbicara dengan tujuan membawa siswa masuk ke materi dengan menyesuaikan keadaan siswa. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya memiliki kemampuan berbicara yang baik. c. Guru memberitahukan prosedur pembelajaran berbicara yang akan dilakukan. d. Pada siklus I siswa melihat dan mengamati gambar poster yang berkaitan dengan tema “Pelestarian Lingkungan”. Poster ini dipilih 58 karena di dalamnya mengandung nilai-nilai moral tentang perlunya mencintai lingkungan, selalu berpikir cerdas dan cepat dalam memanfaatkan lingkungan, serta bersikap bijak dalam mengelola lingkungan. Selain itu, tema ini dipilih karena poster dapat dikemas dalam gambar animasi yang menarik, lucu, dan menghibur. Pada siklus II, media grafis yang digunakan adalah media puzzle dengan tema yang sama. e. Tes berbicara dilaksanakan secara individual di depan kelas dalam waktu yang telah ditentukan, yaitu maksimal dua menit untuk setiap siswa. f. Pada akhir pembelajaran, guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini bertujuan agar dapat mengevaluasi kegiatan pembelajaran sehingga dapat diketahui kekurangan-kekurangannya dan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

3. Tahap Pengamatan Observing

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan. Antara pelaksanaan dengan pengamatan sebetulnya bukan merupakan urutan waktu atau saat terjadinya bersamaan. Dalam PTK pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format pengamatan. Keberadaan format pengamatan merupakan hal yang sangat penting dan multak harus ada.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 16

MENINGKATKAN KUALITAS KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Kualiatas Keterampilan Berbicara Dengan Media film Dokumenter Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Donohudan tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN PENGGUNG.

0 3 28

PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN PENGGUNG.

0 0 32

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II B SDN TUKANGAN YOGYAKARTA.

3 11 158

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 5 170

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA “PAPAN TEMPEL GAMBAR” MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS III SD N TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 1 191

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGKANDRI 04 CILACAP.

0 1 171