Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 027 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh locus of control terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin internal locus of control siswa semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini bahwa ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. b. Pengaruh kultur keluarga pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. 1 Rumusan Hipotesis 2 Ho = Tidak ada pengaruh positif kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Ha = Ada pengaruh positif kultur keluarga terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2 Pengujian Hipotesis Variabel kultur keluarga terdiri dari 4 dimensi. Berikut ini akan disajikan hasil pengujian masing-masing dimensi tersebut, yang meliputi: a Dimensi power distance PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 244 : i Υ = 88,813 + 1,771 X 1 + 0,204 X 2 a + 0,023 X 1 X 3a Keterangan: Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional a 2 Χ = Variabel power distance a 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel power distance Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,026. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga dimensi power distance terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 034 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi power distance terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kecil jarak kekuasaan power distance anak dengan orang tua semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Dimensi collectivism vs individualism Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 245 : i Υ = 46,381 + 0,232 X 1 + 0,669 X 3b +0,006 X 1 X 3b Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional b 3 Χ = Variabel collectivism vs individualism b 3 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel collectivism vs individualism Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,006. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga dimensi collectivism vs individualism terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 017 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi collectivism vs individualism terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur keluarga yang berorientasi individualism semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. c Dimensi feminity vs masculinity Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 246 : i Υ = 59,559 + 0,101 X 1 + 0,000X 3c +0,032 X 1 X 3c Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional c 3 Χ = Variabel feminity vs masculinity c 3 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel feminity vs masculinity Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,001. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga dimensi feminity vs masculinity terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 032 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi feminity vs masculinity terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur keluarga yang beorientasi masculinity semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. d Dimensi uncertainty avoidance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 247 : i Υ = 58,439 + 0,112 X 1 + 0,145 X 3d + 0,574 X 1 X 3d Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional d 3 Χ = Variabel uncertainty avoidance d 3 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel uncertainty avoidance Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,574. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga dimensi uncertainty avoidance terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 0193 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga dimensi uncertaiity avoidance terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur keluarga yang beorientasi uncertanity avoidance lemah semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil pengujian hipotsis II yaitu ada pengaruh positif kultur keluarga power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity, dan uncertainty avoidance pada hubungan hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa, maka berikut ini disajikan model persamaan regresinya adalah sebagai berikut lampiran 8, hal 242: i Υ = 68,127 + 0,119 X 1 +0,51 X 3 + 0,003 X 1 X 3 Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional 2 Χ = Variabel kultur keluarga 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,003. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur keluarga terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 034 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur keluarga terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur keluarga berorientasi jarak kekuasaan power distance kecil, semakin individualis, semakin maskulin, dan semakin lemah tingkat penghindaran akan ketidakpastian, maka akan semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil ini sesuai dengan dugaan awal penelitian ini bahwa ada pengaruh positif kultur keluarga terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. c. Pengaruh kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. 1 Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Ha = Ada pengaruh positif kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2 Pengujian Hipotesis Variabel kultur sekolah terdiri dari 4 dimensi. Berikut ini akan disajikan hasil pengujian masing-masing dimensi tersebut, yang meliputi: a Dimensi power distance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 248 : i Υ = 95,245 + 0,316 X 1 + 1,429 X 4a + 0,017 X 1 X 4a Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional a 4 Χ = Variabel power distance a 4 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel power distance Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,017. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah dimensi power distance terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 043 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi power distance terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kecil jarak kekuasaan power distance siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan guru semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. b Dimensi collectivism vs individualism Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 249 : i Υ = 55,760 + 0,190 X 1 + 0,154 X 4b + 0,004 X 1 X 4b Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional b 4 Χ = Variabel collectivism vs individualism b 4 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel collectivism vs individualism Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regres 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,004. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah dimensi collectivism vs individualism terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 013 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi collectivism vs individualism terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur sekolah berorientasi individualism semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. c Dimensi feminity vs masculinity Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 250 : i Υ = 49,034 + 0,231 X 1 + 1,077 X 3c + 0,012 X 1 X 4c Keterangan: Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional c 4 Χ = Variabel feminity vs masculinity c 4 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel feminity vs masculinity Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahawa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 65,348. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah dimensi feminity vs masculinity terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 028 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi feminity vs masculinity terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur sekolah yang beorientasi masculinity semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. d Dimensi uncertainty avoidance Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 8, hal 251 : i Υ = 47,763 + 0,247 X 1 + 1,327 X 4d + 248,200 X 1 X 4d Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional d 4 Χ = Variabel uncertainty avoidance d 4 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel uncertainty avoidance Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,015. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah dimensi uncertainty avoidance terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 017 , = = α ρ . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur sekolah yang beorientasi uncertainty avoidance lemah semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil pengujian hipotesa III yaitu ada pengaruh positif kultur sekolah power distance, collectivism vs individualism, feminity vs masculinity, uncertainty avoidance pada hubungan hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa maka berikut ini disajikan model persamaan regresinya adalah sebagai berikut lampiran 8, hal 243: i Υ = 68,001 + 0,150 X 1 + 0,26 X 4 + 0,002 X 1 X 4 Keterangan: i Υ = Prestasi belajar 1 Χ = Variabel kecerdasan emosional 2 Χ = Variabel kultur sekolah 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa adalah 0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecerdasan emosional dengan variabel kultur sekolah terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini 050 , 043 , = = α ρ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kultur sekolah terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah signifikan. Artinya, semakin kultur sekolah berorientasi semakin kecil jarak kekuasaan power distance kecil, semakin individualis, semakin maskulin, dan semakin lemah tingkat penghindaran akan ketidakpastian, maka akan semakin kuat derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Hasil ini sesuai dengan dugaan awal penelitian ini bahwa ada pengaruh positif kultur sekolah terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh locus of control terhadap hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar . Hasil pengujian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai F hitung = 30,822 lebih besar dari nilai F tabel = 2,629 dan nilai signifikansi koefisien regresi 3 β sebesar 050 , 027 , = = α ρ . Artinya semakin locus of control siswa cenderung internal, maka semakin kuat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajarnya. Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa terkategorikan baik sebanyak 296 siswa atau 79,78. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar dalam menyerap pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan oleh guru baik. Sementara deskripsi kecerdasan emosional terkategorikan tinggi sebanyak 308 siswa atau 83,02. Dengan demikian mencerminkan bahwa siswa dapat mengenali perasaan diri sendiri maupun perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Karenanya siswa mampu mengikuti proses belajar dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik Deskripsi locus of control menunjukkan bahwa 355 siswa atau 95,69 terkategorikan internal. Kecenderungan locus of control internal siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor usia, pengalaman akan perubahan, pelatihan, dan pengalaman. Penelitian Kiehlbauch London dan Exner, 1978:292 menemukan bahwa teman serumah yang masih baru menunjukkan locus of control yang relatif lebih eksternal daripada teman serumah yang telah lama. Locus of control teman serumah yang akan berpisah juga cenderung bergeser ke arah eksternal. Keadaan yang cenderung labil dan tak pasti selama masa transisi mendorong locus of control individu ke arah eksternal. Dengan demikian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jika penelitian ini dilakukan di kelas tiga hal tersebut dikuatkan hasil penelitian ini. Selain itu dalam penelitian De Charms London dan Exner, 1978:293 berhasil membuktikan efektifitas program pelatihan untuk meningkatkan locus of control internal. Kecerdasan seseorang tidak hanya sebatas kecerdasan intelektual IQ namun ada 9 ragam kecerdasan yang ada pada manusia. Kecerdasan emosional adalah salah satu ragam kecerdasan seseorang yang mempengaruhi keberhasilan dan prestasi seseorang. Kecerdasan emosional EQ adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain Goleman, 2001:512. Semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, maka akan semakin tinggi keberhasilan dan prestasi seseorang. Locus of control adalah variabel sentral dalam struktur kepribadian yang implisit dalam proses belajar, mempengaruhi tingkah laku aktual, mewarnai sikap dan kehidupan perasaan, pusat hirarki pada pola pikir serta mendasari tingkah laku penyesuaian diri maupun antisipasinya. Pada dasarnya, locus of control menggambarkan keyakinan dimana dan seberapa kuat kontrol yang terjadi dalam diri individu setiap siswa. Sehingga kontrolnya yang dapat mendasari pembentukan serta penampilan tingkah laku yang bersumber dari dalam dan luar diri siswa. Letak kontrol inilah yang akan menentukan persepsi siswa dalam memandang situasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tertentu. Dalam berbagai penelitian mengemukakan bahwa orang dengan locus of control internal lebih berhasil daripada orang dengan locus of control eksternal Sarlito, 2006:608. Kecerdasan emosional merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan prestasi belajar yang sebagian besar terkategorikan baik dan tingkat kecerdasan emosional siswa yang sebagian besar terkategorikan tinggi menjadi bukti adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Jika kecerdasan emosional siswa dapat berkembang dengan baik maka siswa akan mampu untuk berprestasi. Pelatihan emosional merupakan upaya mengembangkan pengenalan emosi, memotivasi diri, mengolah emosi, dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan mengamati dan menganalisis secara mendetail kata-kata, tindakan-tindakan, dan tanggapan-tanggapan emosional di keluarga- keluarga ditemukan anak-anak yang orang tuanya mempraktekan pelatihan emosional anakanya dapat berprestasi dengan baik Shapiro,1997:8. Hasil penelitian ini juga dikuatkan oleh penelitian Anderson, Hattie, dan Hamilton Adolfsson, 2005:285 dalam penelitian pada siswa mengenai locus of control yang menemukan bahwa siswa yang cenderung memiliki locus of control internal akan memiliki prestasi belajar yang baik. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Siswa yang mempunyai keyakinan diri,

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 291

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318