Variabel Penelitian dan Pengukurannya

masculinity d. pembelajaran bersama menjadi rendah hati. 4 Uncertainty avoidance a. toleransi terhadap situasi yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif b. keluarga sebagaii tempat belajar c. kepemilikan aturan 16 17 18 Pengukuran variabel kultur keluarga didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 3. Variabel Kultur Sekolah Kultur sekolah adalah suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya siswa di sekolah. Dimensi kultur sekolah mencakup power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity, dan uncertainty avoidance. Masing-masing dimensi dijabarkan dalam bentuk indikator. Setiap indikator selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya. No Dimensi Indikator No. Item 1 Power distance a. perlakuan guru terhadap para siswa sama b. proses pembelajaran terpusat pada siswa c. kesempatan bertanya d. kebebasan menyampaikan kritik e. komunikasi dua arah di kelas f. peranan orang tua pada anak di sekolah g. aturan dan norma dalam sekolah h. pengembangan kemampuan dan bakat i. keuntungan orang tua dengan adanya proses pembelajaran sekolah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 Collectivism vs individualism a. kebebasan mengungkapkan pendapat b. penyelesaian tugas dari guru c. tingkat pemerimaan diri oleh orang lain d. sikap positif dalam mengerjakan tugas e. tujuan berprestasi 10 11 12 13 14,15 3 Femininity Vs Masculinity a. suasana kompetisi kelas b. orientasi pada prestasi c. kompetensi guru 16 17 18 4 Uncertainty avoidance a. tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru b. kejelasan guru dalam menerangkan c. kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua 19 20 21 Pengukuran variabel kultur sekolah didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikatornya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 4. Variabel Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Dimensi kecerdasan emosional meliputi 1 kesadaran diri 2 pengaturan diri 3 motivasi 4 empati 5 keterampilan sosial. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya: No. Item No Dimensi Indikator Positif Negatif 1 Kesadaran a. pengenalan emosi sendiri b. pengetahuan kekuatan diri 1 2 diri c. mengetahui keterbatasan diri d. keyakinan harga diri dan kemampuan sendiri 3 4 5 6 2 Pengaturan diri a. pengelolaan emosi dan dorongan negatif b. penghargaan terhadap norma kejujuran dan integritas c. bertanggung jawab atas kinerja pribadi d. fleksibilitas terhadap perubahan e. keterbukaan dengan ide-ide serta informasi baru 7 8 9 11 12 10 3 Motivasi a. dorongan untuk jadi lebih baik b. penyesuaian diri terhadap sasaran kelompokorganisasi c. kesiapan dalam memanfaatkan kesempatan d. kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan 13 14 15 16 4 Empati a. pemahaman perasaan orang lain b. tanggap terhadap kebutuhan orang lain c. pengertian perasaan orang lain d. kesiapsediaan melayani e. pemberiaan kesempatan melalui pergaulan dengan bermacam- macam orang 17 18 19 20 21 5 Keterampilan sosial a. ketrampilan melakukan persuasi. b. ketrampilan dalam berkomunikasi c. ketrampilan membangkitkan inspirasi, memandu kelompok dan orang lain. d. Ketrampilan memulai dan mengelola perubahan. e. negosiasi dan pemecahan silang pendapat. f. menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama. g. kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama. h. relasi dengan orang lain sebagai alat. 22 23 24 25 26 27 28,29 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 5. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilaiangka yang diberikan oleh guru. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi- informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk raport yang diterima siswa pada akhir semester. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membuat rata-rata nilai raport masing-masing siswa dari kelas 1 dan 2 yang didapat dari sekolah.

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi, 2002:108. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas 3 SMP yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang berjumlah 7.529 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi, 2002:109. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP kelas 3 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang berjumlah 7.529 siswa. Pengambilan sampel didasarkan pada tabel krejcie dalam Sugiyono, 2005: 63. Dengan melihat tabel krejcie dan populasi siswa kelas 3 SMP yang ada di Kabupaten Kulon Progo, maka peneliti mengambil sampel sejumlah 371 siswa . sampel tersebut berasal dari sekolah-sekolah sebagai berikut: No Nama SMP Jumlah Sampel 1 SMP Negeri 1 Kalibawang 106 2 SMP Negeri 2 Nanggulan 103 3 SMP Negeri 1 Penggasih 74 4 SMP Kanisius Samigaluh 8 5 SMP Kemasyarakatan Kalibawang 46 6 SMP BOPKRI 2 Wates 14 7 SMP Muhammadiyah 2 Samigaluh 39 Jumlah 390 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu anggota populasi yang diambil sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih Suharsimi, 2002:117. Peneliti menetapkan sampel penelitian ini adalah kelas 3 SMP di daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Alasan dipilihnya siswa kelas 3 SMP karena siswa sudah cukup waktu di sekolah tersebut, sehingga mereka dapat melakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan pembelajaran di sekolah, sehingga hasil belajarnya merupakan representasi dari penyesuaian mereka terhadap lingkungan pembelajaran di sekolah tersebut.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Kuesioner Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi, 2002:128. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah, dan kecerdasan emosional. 2. Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari buku-buku, catatan dan dokumen serta arsip-arsip. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data prestasi belajar siswa dengan melihat legerrekap nilai raport siswa.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur taraf sampai dimana suatu kuesioner validsah. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir-butir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Suharsimi, 2002:145. Dengan kata lain pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrumen pengukurannya dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Rumus pengujiannya sebagai berikut: = r xy { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan : r xy = korelasi antar skor masing-masing item dengan skor total N = jumlah subjek X = skor untuk masing-masing item Y = skor untuk semua ∑ XY = produk dari X dan Y Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan signifikansi 5. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir soal tersebut tidak valid. a. Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah, dan kecerdasan emosional. Uji validitas ini dilakukan untuk 23 butir pertanyaan untuk locus of control dan tiap-tiap butir pertanyaan untuk variabel kultur keluarga, kultur sekolah, dan kecerdasan emosional, sehingga ada sembilan puluh tiga pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 291

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318