Kesimpulan Keterbatasan Penelitian PENUTUP

dengan kemampuannya, menjaga keharmonisan antar anggota keluarga, mengawasi dan berkonsultasi dengan guru mengenai kegiatan anak di sekolah dan prestasi belajarnya, mendukung dan membantu dalam mengembangkan potensi bakat anaknya. 3. Sejalan dengan hasil penelitian ketiga, maka sekolah perlu meningkatkan dan menciptakan kultur sekolah yang sangat kondusif berorientasi pada power distance kecil menciptakani perlakuan guru terhadap proses pembelajaran terpusat pada siswa, kesempatan bertanya, kebebasan menyampaikan kritik, komunikasi dua arah di kelas, dsb , collectivism dapat menyelesaikan tugas dari guru, sikap positif dalam mengerjakan tugas, tujuan berprestasi, dsb, masculinity kompetisi kelas, orientasi pada prestasi dan kompetensi guru, dsb, uncertainty avoidance yang lemah tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru, kejelasan guru dalam menerangkan dan kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua. Guru hendaknya perlu terus menerus memberikan bimbingan, pengawasan, dan pengarahan kepada siswa agar siswa mengenai kegiatan belajar sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar dengan baik. Sekolah hendaknya dapat memberikan iklim yang kondusif dengan memelihara dan memberikan sarana dan prasarana yang memadai sehingga mendorong terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. 4. Penelitian ini belum banyak dilakukan, mengingat pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan. Penelitian ini perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikembangan sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sehingga dapat memasukkan berbagai aspek yang mendorong prestasi belajar siswa, seperti melibatkan variabel kultur lingkungan, kecakapan sosial, keteraturan sosial, dll DAFTAR PUSTAKA Adolfsson, “Locus of Control and Weight Reduction”, Patient Education and Conseling 2005 Arief Achmad. “Upaya Membangun kultur Sekolah Yang Efektif”. http:www .pikiran-rakyat. comcetak 1004 11 0310.htm Cooper, Robert K. and Ayman Sayaf, 1998. “Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan Organisasi”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Dapiyanto, FX. 1995. “Relevansi Kultur Sekolah Bagi Internalisasi Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Agama Katholik di Sekolah”. Widya Dharma No 1. Vol. 16, Oktober Depdikbud. 2002. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Erlangga Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah Kejuruan. 2004. “Kurikulum SMK Edisi 2004”. Jakarta Dimyati dan Mudjiono. 1999. “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Pustaka Jaya Doberty, WJ dan Ryder R.G. 1979. “Locus Of Control Interpersonal Trust and Assertive Behavior Among Newlyweeds”. Journal Personality and Social Psychology : 37,2212-2220 Eres, M. P.C. Early. 1993. “Culture, Self-identity, and Work”. New York: Oxford University Press Goleman, Daniel. 2001. ”Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Gibson Ivancevich Donelly. 1996. “Organisasi Perilaku Struktur-Proses”. Jakarta: Binarupa Aksara Gujarati, Damodar N. 1995. “Basic Econometrics”. McGraw-Hill Book Co Hadi, Sutrisno. 1982. “Analisis Regresi”. Yogyakarta: Andi Offset Harvey, London dan Exner, Jr. 1978 “Dimension of Personality”. John Willey Sons. New York. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hofstede, Geert. 1994. “Cultures and Organizations”. London: HarperCollins Publishers Indriantoro, Nur. 1993. “The Effects of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural Dimensions a Moderating Variables”. Accounting Development in Indonesia. No. 18. Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi Jakarta John Jung. 1978. “Understanding Human Motivation”. A Cognitive Approach. Mc Millan. New York Kotter, John P., James L Heskett. 1992. “Corporate Culture and Performance”. New York: Mcmillan, Inc La Midjan. 1995. “Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Pimpinan Puncak dan Kepala Bagian akuntansi Perusahaan Go Publik: Survei Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Para Investor di Pasar Modal Jakarta”. Jakarta: Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi Masidjo, Ign. 1995. “Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah”. Yogyakarta: Kanisius Poerwadarminto. 1984. ”Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rajawali Robbins, Stephen. 1999. ”Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi”. Jakarta: Erlangga. Roestiyah, 1982. “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” . Jakarta: PT Bina Aksara Rotter, Julian. “Locus of Control”. http:www.Ballarat.edu.aubsshpsycrot ---------------. 1964. “Clinical Psychology” Prentice hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey Sarlinto Wirawan S, 2006 “Mentalitas Prapertanian di Era Informasi “Cyber” ”. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peadaban, Agustus 2006. Schein, Edgard H. 1985. “Organizational Culture and Leadership”. San Fransisco: Jossey-Bass Shapiro, Lawrence E. 1999. “Mengajarkan Emotional Inteligence pada Anak”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Singgih Gunarso. 2001. “ Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga”. Jakarta: Gunung Mulia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Singgih Santoso. 2005. “Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12” Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2005. “Statistika untuk penelitian”. Bandung: CV ALFABETA Sudjana. 1996. “Metoda Statistika”. Bandung: Penerbit Tarsito Suharsimi Arikunto. 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ”. Jakarta: PT Rineka Cipta Sukmorn Prapottong. 1982. “Pendidikan Psikologis Keluarga”. Jakarta: Gunung Mulia Sumarni. 1999 “Pengantar Psikologi Umum”. Jakarta: Bina Aksara Syafarudin, 1999. “Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan” Jakarta: Grasindo Weiner, Bernard. 1980. “Human Motivation”. University of California. Los Angeles.New York Winkel. 1991. “Psikologi Pengajaran”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Zainal Arifin. 1988. “Evaluasi Instruksional”. Bandung: Remadja Karya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitan PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromos Pos 29, 515352, 513301 YOGYAKARTA KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Locus of Cont rol , Kultur Keluarga, dan Kultur Sekolah Pada Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belaj ar Survei Pada Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kulon Progo - Yogyakarta Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi 2006 Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Siswa-siswi SMP Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Locus of Control, Kultur Keluarga, dan Kultur Sekolah pada hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah wajib bagi mahasiswa dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Anda menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Anda berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Anda dan memastikan bahwa jawaban Anda hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Anda. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Oktober 2006 Hormat saya, Yohanes Edi Pramono Peneliti BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : Laki-lakiPerempuan 3. Kelas : 4. Pekerjaan Orang tua Bapak : Ibu : coret yang tidak perlu

BAGIAN II Locus of Control

No Pernyataan a Saya merasa tertekan jika menerima hukuman terlalu banyak 1 b Saya mengalami kesulitan jika orang tua terlalu memanjakan saya a Ketidakberuntungan saya merupakan nasib atau suratan takdir 2 b Ketidakberuntungan saya diakibatkan oleh kesalahan yang saya buat a Salah satu alasan terjadinya perselisihan dikarenakan kita tidak mau memahami orang lain 3 b Dalam kehidupan bersama akan selalu terjadi perselisihan meskipun kita berusaha keras untuk mencegahnya a Sepanjang hidup, saya pasti mendapatkan penghargaan yang layak 4 b Walaupun saya sudah bekerja keras, seringkali saya tidak dihargai orang lain a Menurut pendapat saya, guru selalu bertindak tidak adil 5 b Saya menyadari bahwa nilai yang saya capai merupakan hasil kerja keras saya a Tanpa dapat menguasai diri, saya tidak dapat menjadi pemimpin yang benar 6 b Orang cakap yang gagal menjadi pemimpin adalah orang yang tidak mampu memanfaatkan peluang a Meskipun saya berusaha keras dalam menjalin hubungan, beberapa orang tetap tidak menyukai saya 7 b Orang yang tidak dapat menjadikan orang lain senang dengan dirinya berarti tidak tahu bagaimana hidup bersama dengan orang lain a Faktor keluarga berperan penting dalam pembentukan pribadi saya 8 b Berdasarkan pengalaman hidup, saya dapat menentukan apa yang saya inginkan a Berdasarkan pengalaman saya, setiap saya mendapatkan firasat tentang sesuatu, pasti akan terjadi 9 b Nasib atau suratan takdir tidak akan mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Jika saya belajar dengan sungguh-sungguh, maka saya dapat mengerjakan tes dengan jujur 10 b Banyak soal yang tidak saling berhubungan, sehingga saya merasa sia- sia untuk belajar a Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras 11 b Mendapatkan pekerjaan yang baik tergantung pada waktu dan tempat yang tepat a Pendapat para siswa bisa mempengaruhi guru atau kepala sekolah dalam proses pembelajaran 12 b Pengelolaan sekolah hanya dapat dijalankan oleh sebagian orang, sedangkan warga sekolah lain tidak dapat melakukannya a Ketika saya membuat rencana, saya yakin bahwa orang bisa melakukannya 13 b Tidaklah bijaksana membuat perencanaan yang terlalu jauh, karena hal tersebut sia-sia a Ada orang-orang tertentu yang sama sekali tidak baik 14 b Ada sesuatu yang baik pada diri setiap orang a Apa yang saya dapatkan tidak ada hubungannya dengan keberuntungan 15 b Sering kali saya melempar koin dalam memutuskan sesuatu a Siapa yang bisa menjadi ketua OSIS tergantung pada siapa yang cukup beruntung di tempat tersebut 16 b Membuat orang melakukan sesuatu dengan benar tergantung pada kemampuannya tidak ada hubungan dengan kemujuran a Sebagian besar dari kita adalah korban kemajuan zaman yang tidak dapat kita kendalikan 17 b Dengan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat kita dapat mengendalikan kejadian-kejadian disekitar kita a Kita sering tidak menyadari bahwa kehidupan ditentukan oleh semacam keberuntungan 18 b Tidak ada sesuatu hal yang disebut “keberuntungan” a Kita harus berani mengakui kesalahan yang kita perbuat 19 b Hal yang paling baik adalah menutupi semua kesalahan yang kita perbuat a Tidaklah mudah untuk mengetahui apakah orang betul-betul menyukai saya 20 b Seberapa baik perbuatan saya kepada orang lain, menentukan seberapa banyak teman saya a Seiring berjalannya waktu, hal-hal buruk dan baik akan seimbang 21 b Sebagian besar kegagalan saya adalah akibat dari ketidak-mampuan, ketidak-tahuan, kemalasan atau ketiganya a Dengan usaha yang sungguh-sungguh, ketidakjujuran bisa dihindarkan 22 b Saya tidak dapat menghapus praktek-praktek ketidakjujuran yang terjadi a Saya kurang dapat memahami bagaimana guru memberikan penilaian 23 b Terdapat kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dengan nilai yang saya peroleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Ketua OSIS mengharapkan anggotanya untuk memutuskan sendiri apa yang harus mereka kerjakan 24 b Ketua OSIS membuat sesuatu yang jelas bagi anggotanya akan apa yang harus mereka kerjakan a Bagaimanapun kerasnya saya belajar, hanya akan mempunyai sedikit pengaruh terhadap hasil ujian akhir 25 b Saya tidak percaya akan adanya kemujuran atau keberuntungan yang saya peroleh dalam hasil ujian akhir a Saya akan mempunyai banyak teman jika saya ramah dengan orang lain 26 b Percuma membuat orang lain senang, kalau mereka menyukai saya mereka akan tetap menyukai saya walaupun saya tidak berusaha a Saya akan menyukai kegiatan-kegiatan yang menekankan kerja keras dan disiplin 27 b Kekompakan kelompok belajar saya menentukan prestasi yang akan dicapai a Apa yang terjadi pada diri saya adalah akibat dari apa yang telah saya lakukan 28 b Kadang saya merasa bahwa saya tidak mempunyai kontrol atas arah hidup saya a Seringkali saya tidak memahami mengapa guru bertindak sesuai kehendak dan kepentingan mereka sendiri 29 b Secara pribadi saya ikut bertanggungjawab atas kelacaran proses belajar mengajar

BAGIAN III Kultur Keluarga

Pernyataan Pendapat 1. Dalam keluarga saya, orang tua menetapkan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga STS TS S SS 2. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga yang dari segi umur lebih muda harus menaruh hormat kepada yang lebih tua STS TS S SS 3. Orang tua saya adalah orang yang mengendalikan kehidupan setiap anggota keluarga; baik dari aspek ekonomi maupun aspek sosial STS TS S SS 4. Setiap orang dalam keluarga saya benar-benar merasa gembira dan nyaman saat berkumpul bersama-sama dengan orang tua di rumah STS TS S SS 5. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diberikan kebebasan untuk berpendapat meskipun berbeda dengan yang lainnya STS TS S SS 6. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diharuskan untuk saling mengerti satu sama lain khususnya dalam STS TS S SS menggunakan harta yang dimiliki misalnya: kendaraan 7. . Dalam keluarga saya, orang tua melarang anaknya untuk sekolah sambil bekerja meskipun hal tersebut dimaksudkan untuk sekedar menambah uang saku STS TS S SS 8. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga saya diwajibka untuk datang dalam perayaanpesta yang diselenggarakan oleh keluarga ataupun kerabat dekat STS TS S SS 9. Saat ada anggota keluarga pulang ke rumah, saya tidak merasa nyaman jika belum berjumpa dan berkomunikasi dengan mereka STS TS S SS 10. Jika saya melanggar aturan yang dibuat oleh orang tua, perasaan bersalah lebih dominan dibandingkan perasaan malu STS TS S SS 11. Saya akan merasa kehilangan muka dalam keluarga pada saat saya melanggar aturannorma masyarakat STS TS S SS 12. Dalam keluarga saya, bapak lebih dominan dalam menetapkan aturan-aturan tentang hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dibandingkan ibu STS TS S SS 13. Dalam keluarga saya, orang tua lebih menaruh perhatian pada anggota keluarga yang lebih mandiri, lebih cerdas, dll daripada kepada anggota yang lain STS TS S SS 14. Dalam keluarga saya, anggota keluarga memiliki cita-cita masa depan yang tinggi misal: bekerja dengan penghasilan yang besar STS TS S SS 15. Dalam berhubungan dengan anggota keluarga lain, orang tua saya tidak menghendaki adanya perbedaan-perbedaan yang ditampakkan misal: kaya versus miskin, sudah bekerja versus belum bekerja STS TS S SS 16. Dalam keluarga saya, ketidakpastian dalam pendapatanpenghasilan keluarga dianggap sebagai hal yang tidak mencemaskan biasa STS TS S SS 17. . Setiap anggota dalam keluarga saya akan merasa gelisahtidak nyaman jika salah salah satu anggota keluarga sedang menghadapi situasi yang beresiko misal: sakit, kecelakaan STS TS S SS 18. Dalam keluarga saya, aturan-aturan tentang hal baik-buruk diterapkan secara ketat STS TS S SS BAGIAN IV Kultur Sekolah Pernyataan Pendapat 1. Di sekolah, guru memperlakukan masing-masing siswa secara sama tidak pilih kasih STS TS S SS 2. Proses belajar mengajar di kelas menekankan partisipasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 291

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318