Kerangka berpikir KAJIAN PUSTAKA

27 Jigsaw siswa dibagi berkelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang secara heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk membaca sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu. Kelompok siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut sebagai kelompok ahli. Setelah itu para siswa kembali ke kelompok asal mereka dan bergantian mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil diskusinya di kelompok ahli. Demikian dilakukan oleh semua anggota kelompok atas kajian di kelompok ahli. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub bab lain selain sub bab yang sudah dipelajari adalah mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap penjelasan teman satu kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi di kelompok asal siswa diberikan kuis secara individu tentang materi ajar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw belum tuntas jika ada anggota kelompok yang belum memahami materi. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh seluruh anggota kelompok. Untuk itu semua anggota kelompok dituntut untuk berani bertanya, mengemukakan pendapat, mengklarifikasi dan membantu teman dalam mempelajari dan memahami materi. Dengan demikian besar kemungkinan prestasi belajarpun akan meningkat. Hasil Penelitian Sejenis yang di lakukan oleh 1. AnastasiaYunita 2007 dalam penelitiannya mengenai model pembelajaran koopetatif tipe Jigsaw dan implikasinya terhadap peningkatan interaksi teman sebaya dalam mata pelajaran matematika di SMP Stella Duce II, menemukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 bahwa sistem belajar dengan kelompok awal dan kelompok ahli mendorong tumbuhnya rasa tanggungjawab, berkembangnya sikap ketergantungan positif, mendorong peningkatan motivasi belajar, serta peningkatan interaksi antar teman sebaya dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Sunaryanto 1998: 252-262, dalam penelitiannya bekerja sama dengan 15 guru SD di Victoria-Australia, menemukan bahwa para guru menyadari bahwa pembelajaraan kooperatif melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas akademik dan mereka menyadari bahwa ketergantungan positif di antara siswa adalah penting. Dengan bekerja sebagai kelompok maka siswa akan memperoleh hasil yang optimal dari implementasi pembelajaraan kooperatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research yang mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar yaitu penerapan metode pembelajaran jigsaw oleh guru, interaksi guru-siswa, interaksi antar siswa. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu aktivitas pengumpulan informasi secara sistematis yang dirancang untuk membawa perubahan Bogdan dan Biklen, 1996:223.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Karitas Ngaglik 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan : Januari-Februari 2010

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang terkait dalam penelitian. Dalam hal ini subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 2. Objek penelitian Obyek penelitian adalah semua yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi pokok pembicaraan adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran IPS.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang menjadi titik perhatian peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi 2. Hasil Belajar

E. Indikator dan Pengukuran

1. Motivasi Motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai daya penggerak dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar dalam diri siswa. Menurut Sudjana, 2009: 61, motivasi belajar yang tinggi terdiri dari beberapa aspek yaitu: a. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, b. Tidak mudah putus asa atau semangat siswa untuk melaksanakan tugas- tugas, c. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas,

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe Tgt (Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Surakarta Tahun Pelaja

0 0 18

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar

0 1 37

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar 2

0 0 64

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEN

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik - USD Repository

0 1 146