PENDAHULUAN Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik.
2 dasar pemilihan metode pembelajaran.
Ketidaktepatan pemilihan metode pembelajaran oleh guru akan berdampak pada tidak sedikitnya jumlah siswa yang mengalami kesulitan untuk
ikut berpartisipasi dalam pelajaran di kelas. Proses belajar mengajar pun berlangsung secara kaku, sehingga kurang mendukung proses pembekalan dan
pengembangan pengetahuan, prestasi belajar, sikap moral serta ketrampilan siswa. Kesulitan pelibatan dan keterlibatan siswa tersebut terlihat pula di kelas
VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis. Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 23 Juli 2009 pada umumnya
siswa kurang aktif. Mereka hanya menjawab pertanyaan kalau diajukan oleh guru terhadap mereka secara pribadi. Selain itu, ada siswa yang sibuk dengan diri
sendiri, berbicara dengan teman semeja, bahkan ribut dan bernyanyi-nyanyi kecil ketika guru sedang mengajar. Tampaknya siswa tidak berminat mengikuti proses
pembelajaran. Tidak terlihat adanya inisiatif dari para siswa untuk bertanya kepada guru bahkan kalau pun mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang
baru saja disampaikan oleh guru. Menurut guru mata pelajaran IPS motivasi belajar siswa juga sangat kurang.
Kesulitan keterlibatan serta kurangnya motivasi belajar ini berpengaruh juga pada prestasi belajar para siswa. Hal ini terlihat dari nilai ulangan, nilai ujian
mid, serta ujian akhir para siswa pada semester sebelumnya yang rata-rata di bawah nilai 85. Untuk nilai ulangan satu orang siswa mendapat nilai 35, dua
orang siswa mendapat nilai 40, lima orang siswa mendapat nilai 60, 4 orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 siswa mendapat nilai 70, dan satu orang siswa mendapat nilai 90. Nilai ujian mid
semester hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai 85, selebihnya di bawah 71, bahkan ada yang mendapat nilai 30. Nilai ujian akhir hanya 1 orang mendapat
nilai 80 selebihnya di bawah 71. Berdasarkan hasil ujian para siswa pada semester sebelumnya menurut penulis masih belum maksimal.
Penulis menduga bahwa motivasi belajar dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan
menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang kurang tepat dan tidak variatif itulah yang ditemukan penulis dalam pengamatan di Kelas VIII
SMP Karitas Ngaglik. Guru cenderung memakai metode ceramah dalam mengajar sehingga para siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, permasalahan pokoknya adalah bagaimana guru memilih dan mengemas metode pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran di kelas. Mungkin guru sudah merasa mengajar dengan baik, namun siswanya tidak belajar sehingga terjadi salah konsep antara
pemahaman guru yang mengajar berdasarkan target dengan misi pendidikan yang mengacu pada pembekalan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa sebagai
bekal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat Somantri, 2000. Berdasarkan permasalahan tersebut maka upaya peningkatan motivasi
belajar serta kualitas belajar mengajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk dilakukan. Ada berbagai metode pembelajaran yang bisa
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, namun penulis memilih strategi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
karena akan memberdayakan para siswa untuk bermotivasi belajar dan terlibat aktif dalam proses belajar di kelas.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa bekerja sama dengan orang
lain, bertanggungjawab, meningkatkan motivasi belajar serta kualitas proses dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademik siswa. Selain itu, tipe
pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru sebagai salah satu sumber belajar dan peran aktif siswa dalam mengkonstruksikan
pengetahuan secara individual dan sosial MichaelisRushdoony, 1987:68. Berdasarkan aneka uraian di atas maka penulis mengambil judul ”Upaya
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw”.
B.
Rumusan Masalah:
1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa? 2.
Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
5
C.
Batasan Masalah
1. Motivasi belajar dibatasi pada minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat melaksanakan tugas, tanggungjawab dalam melaksnakan tugas, rasa
senang dan puas dalam melaksanakan tugas, reaksi siswa terhadap stimulus. 2. Hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui apakah ada peningkatkan motivasi belajar siswa melalui
penerapan pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw 2. Mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw.
E.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi para guru SMP Karitas Ngaglik dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa 2. Bagi
Siswa Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru
6 melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan berpengaruh pada
motivasi belajar serta kualitas dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Selain itu mereka juga lebih berkembang dalam sikap kepedulian
dan tanggung jawab sosialnya. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian sejenis.
4. Bagi Penulis
Semakin mengetahui berbagai metode pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar, dengan demikian diharapkan
mampu memilih metode pembelajaran yang tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7