Siklus pertama Prosedur Penelitian

34 memetakan para siswa. Data yang digunakan untuk memetakan siswa adalah hasil kuis yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui hasil evaluasi siswa, peneliti dan guru merangking siswa dari siswa yang mempunyai nilai tinggi sampai dengan siswa yang mempunyai nilai terendah. Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin, yang masing-masing kelompok beranggotakan empat siswa. Beberapa perangkat lain yang disiapkan dalam tahap ini adalah rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi. Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: 1 Kriteria keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap motivasi dan hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan. Kriteria keberhasilan PTK dapat ditetapkan antara lain dengan menggunakan prinsip belajar tuntas, misalnya 65. Apabila peningkatan yang diharapkan dalam hal ini motivasi dan hasil belajar tercapai minimal 65, maka pencapaian tersebut dikatakan memenuhi kriteria. 2 Instrumen penilaian diri tentang motivasi belajar siswa yang memuat ke lima indikator: minat dan perhatian siswa mengikuti pelajaran, tidak mudah putus asasemangat dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, rasa senang dan puas dalam melaksanakan tugas, reaksi siswa terhadap stimulus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 3 Lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis individu yang dilakukan pada setiap akhir siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan yang dialami setiap siswa selama pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 4 Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 5 Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw b. Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai rencana tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. 2 Peneliti dan guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan empat orang dan membagikan sub bab secara berbeda dalam bentuk kartu kerja KK kepada setiap anggota kelompok. Setiap kelompok mendapat empat kartu kerja sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok. 3 Siswa yang memegang kartu kerja KK-1, dikumpulkan menjadi kelompok baru. Demikian juga dengan siswa yang memegang KK-2, KK-3, KK-4. Siswa-siswa dalam kelompok baru disebut kelompok 36 ahli. 4 Siswa dalam kelompok ahli kembali ke kelompok awal dan membagikan hasil diskusi dalam kelompok ahli kepada anggota kelompok awal. 5 Guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil diskusi kelompok secara bersama. 6 Guru memberi soal kuis secara tertulis, dan siswa mengerjakannya secara individual. c. Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: penerapan metode pembelajaran, aktivitas siswa dalam kelas dan kelompok, aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran tipe jigsaw, serta aktivitas siswa dalam kaitannya dengan indikator motivasi. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder. d. Refleksi: Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1 Refleksi segera pada saat pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya penyesuaian rencana pembelajaran danatau instrumen yang perlu disempurnakan. 2 Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pada masing-masing fase, hasil kegiatan kelompok, hasil kuis dan kaitannya dengan kegiatan kelompok dan kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua.

2. Siklus kedua

Kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakannya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuantatap muka.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan pengumpulan data 1. Instrumen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 pembelajaran tipe jigsaw. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka implementasi tindakan. Lampiran 1 b. Lembar pembagian kelompok Lembar pembagian kelompok berisi nama-nama anggota kelompok. Dalam melaksanakan PTK siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam empat kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Lampiran 2 2. Instrumen untuk mengumpulkan data a. Format daftar nilai siswa kelas VIII b. Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw c. Lembar penilaian diri tentang motivasi belajar siswa lampiran 3 d. Lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok e. Lembar kerja siswa secara individu untuk kuis Lampiran 4.

H. Pembagian Peran Peneliti dan Guru

Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPS untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dengan tujuan meningkatkan motivasi dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu ada pembagian peran antara guru dengan peneliti. Pembagian peranan peneliti dan guru tampak pada tabel III.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe Tgt (Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Surakarta Tahun Pelaja

0 0 18

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar

0 1 37

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar 2

0 0 64

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEN

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik - USD Repository

0 1 146