Model Pembelajaran Cooperatif Learning.
8 aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu pelajaran.
Setiap anggota kelompok tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri melainkan membantu teman satu team yang lain dalam belajar, sehingga
tercipta keberhasilan bersama. Definisi lain dikemukakan oleh Roger T. Johnson dan David W.
Johnson http:www.co_operation.org, bahwa: Cooperative learning is a relationship in a group of students that
requires positive interdependence a sense of sink or swim together, individual accountability each of us has to contribute
and learn, interpersonal skills communication, fruit, leadership, decision making, and conflict resolution, face to face promotive
interaction and processing reflection on how well the team is functioning and how to function even better.
Pada definsi ini terkandung pemahaman bahwa pembelajaran kooperatif merupakan relasi-kerjasama dalam satu kelompok siswa yang menuntut suatu
kesalingtergantungan yang positif rasa kebersamaan antar anggota. Masing- masing anggota merasa bertanggung jawab terhadap kelompok sehingga harus
belajar dan menyumbangkan gagasan. Selain itu diperlukan keterampilan hubungan antar pribadi komunikasi, keberhasilan, kepemimpinan, pembuatan
keputusan, dan penyelesaian konflik dan tatap muka langsung dalam berinteraksi serta kesediaan untuk terus mengupayakan agar interaksi dan
aktivitas kelompok menjadi lebih baik lagi. 2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Muslimin Ibrahim dalam Widanarto, 2006:17 unsur-unsur pembelajaran kooperatif yaitu:
9 a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka ”sehidup-
sepenanggungan bersama”. b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya seperti
milik mereka sendiri. c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelomponya memiliki
tujuan yang sama. d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungjawab yang sama di antara
anggota kelompoknya. e. Siswa belajar sebagai pemimpin dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif 3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Wina Sanjaya 2006:242-244 mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan model kooperatif;
a. Pembelajaran secara team Pembelajaran secara team diharapkan agar semua anggota kelompok
mampu bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok harus terdiri atas anggota yang memiliki
kemampuan akademis, jenis kelamin, dan latar belakang sosial yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota dapat bertukar
pengalaman, dapat saling membantu dan menerima, sehingga setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 anggota dapat memberikan kontribusi untuk keberhasilan kelompok.
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif Empat fungsi pokok manajemen kooperatif:
1 Fungsi perencanaan Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang baik, agar
proses belajar dapat berjalan secara efektif. 2 Fungsi pelaksanaan
Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
3 Fungsi organisasi Pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama, oleh sebab itu perlu
adanya pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok. 4 Fungsi kontrol
Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilannya.
c. Kemauan untuk bekerja sama Pembelajaran kooperatif memerlukan adanya kemauan untuk bekerja sama,
bukan saja dalam pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok, tetapi juga diperlukan adanya sikap saling membantu. Misalnya:
anggota kelompok yang pintar membantu yang kurang pintar. d. Keterampilan bekerja sama
Setelah memiliki kemampuan untuk bekerja sama, siswa perlu didorong PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 untuk mau dan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota
kelompoknya. Sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide mengemukakan pendapat dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan
kelompok 4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
Menurut Stahl 1994, ada beberapa prinsip dasar yang harus dikembangakan dalam pembelajaran kooperatif :
a. Ketergantungan yang Bersifat Positif Untuk mengondisikan terjadinya interdependensi di antara siswa dalam
kelompok belajar, maka guru harus mengorganisasikan materi dan tugas- tugas pelajaran sehingga siswa memahami dan mungkin untuk melakukan
hal itu dalam kelompoknya. Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar
dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi belajar ini
memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara positif pada anggota kelompok lainnya.
b. Interaksi yang Bersifat terbuka Interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka dalam mendiskusikan
materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Suasana belajar seperti ini akan membantu menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif di
kalangan siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 c. Tanggung Jawab Individu
Salah satu dasar penggunaan koopeartif dalam pembelajaran adalah bahwa keberhasilan belajar akan lebih mungkin dicapai secara lebih baik apabila
dilakukan secara bersama-sama. Keberhasilan dalam belajar ini dipengaruhi oleh kemampuan individu siswa dalam menerima dan
memberi apa yang telah dipelajari kepada siswa lainnya. d. Kelompok Bersifat Heterogen
Keanggotaan dalam kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakter siswa
yang berbeda. Dalam suasana belajar seperti itu akan tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral, bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan dan melatih keterampilan dirinya dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.
e. Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif Dalam interaksi dengan siswa lainnya dalam kelompok tidak begitu saja
menerapkan dan memaksakan sikap dan pendiriannya kepada anggota lainnya. Dalam kelompok siswa harus belajar bagaimana meningkatkan
kemampuan interaksinya dengan memimpin, berdiskusi, bernegosiasi, dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas-tugas
kelompok. f. Tindak Lanjut
Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil kerja siswa
dalam kelompok belajarnya. Setiap siswa dalam kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya. 5. Sintaks Pembelajaran Model Kooperatif http:www.ed.gov.
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai
dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan motivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, selanjutnya siswa dikelompokkan dalam
tim-tim belajar. Pada tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama meraka. Fase terakhir dari
pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau mengevaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi
penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Ada enam tahapan pada pembelajaran kooperatif. Namun ada sedikit
perbedaan pada langkah-langkahnya tergantung dari pendekatan yang dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajarannya.
Tabel II.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Fase-Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar
Fase 2
14
Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil berjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
6. Manfaat pembelajaraan kooperatif Widanarto, 2006:17, mengemukakan manfaat pembelajaran kooperatif:
a. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi. b. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku
selama bekerjasama. c. Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri
meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku yang positif, sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk menghargai satu
sama lain. d. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas akademik,
sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. 7. Model pembelajaran kooperatif
Slavin 1995;71-144 memperkenalkan lima variasi model pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 kooperatif sebagai berikut:
a. Student Teams Achievment Division Merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dimana
siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen. Guru menyajikan pelajaran
sementara siswa bekerja didalam tim untuk memastikan bahwa semua anggota telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian pengajar
mengadakan kuis. b. Teams Games Turnamen TGT
Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan point pada skor tim mereka. Skor tersebut
diperoleh dari sumbangan setiap siswa untuk diakumulasikan. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang
dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran di kelas. c. Jigsaw
Siswa dibagi berkelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang secara heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk
membaca sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu.
Kelompok siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut sebagai kelompok ahli. Setelah itu para siswa kembali ke kelompok asal mereka
dan bergantian mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 diskusinya di kelompok ahli. Demikian dilakukan oleh semua anggota
kelompok atas kajian di kelompok ahli. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub bab lain selain sub bab yang sudah dipelajari adalah
mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap penjelasan teman satu kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi di kelompok asal
siswa diberikan kuis secara individu tentang materi ajar. d. Think Pair Share
Tipe ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil
2-6 anggota dan lebih dicirikan oleh kooperatif daripada individu. TPS ada tiga tahap:
1 Tahap 1: Thinking berpikir Guru memberikan pertanyaan dan siswa memikirkan jawaban secara
mandiri untuk beberapa saat. 2 Tahap 2 : Pairing berpasangan
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang dibahas pada tahap 1.
3 Tahap 3 : Sharing berbagi Pada tahap ini guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. e. Numbered Head Together
Numbered Head Together merupakan model pembelajaran kooperatif yang
17 sejenis dengan Think Pair Share. Sebagai ganti dalam struktur bertanya
guru melakukan 4 tahap sebagai berikut: 1 Tahap Penomoran : Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok dan
setiap kelompok memilki anggota 3-5 orang. Masing-masing anggota diberi momor 1 sampai 5.
2 Tahap Mengajukan Pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan pada siswa.
3 Tahap Berpikir Bersama : Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya
untuk menjawabnya 4 Tahap Menjawab: Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian
siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.