Detik.com  28812  mengabarkan,  dua  kelompok  pemuda  di  Desa  Karangtawar, Kecamatan  Laren,  Lamongan  Jawa  Timur  terlibat  tawuran  saat  konser  musik
dangdut  dalam  rangka  memperingati  HUT  ke-67  RI,  Senin  278  sore. Tawuran dipicu  saling  ejek  antarkelompok  pemuda  hingga  terjadi  aksi  saling  lempar
http:tv.detik.comreadvideo20120828092238120828019  080609680  rusuh- konser-dangdut.
Comic  mengimbau  para  penonton  dangdut  untuk  mencontoh  laku  para penonton  layar  tancap.  Ketertiban  dan  kerapian  adalah  yang  hal  yang  dijunjung
penonton  layar  tancap  untuk  menciptakan  situasi  yang  aman  dan  nyaman  saat menikmati tontonan yang disajikan.
2.9.4 Tingkah Laku Pelajar Bintaro
Wacana 59 berikut memuat kritikan atas tingkah laku pelajar Bintaro. 59
Nih  ya,  gua  kasih  tahu.  Anak-anak  Cilincing  tekun-tekun,
maksudnya  nurut,  nggak  kayak  di  daerah  gua,  Masya Allah, anak sekolahnya bandel bener. Anak kecil di sekolahan gue,
cewek-ceweknya kalau nongkrong pakai baju you can see. Ya Allah, kita gerah kalau ngelihatin yang kayak gitu, you can see.
Kita samperin; kita omelin.
O
1
:  Neng, mohon maaf nih. Kenape pakai baju you can see? O
2
:  Bang, mohon maaf nih Bang. Aye mendingan pakai baju you can see daripada you can touch.
Ya Allah gue kesel, gua marahin. O
1
:  Eh, anak sape loe? Pulang sono O
2
:  Ngapain, Bang? O
1
:  Ganti you can touch. David, show 7
Comic penutur wacana 59 adalah David, yang berasal dari Bintaro, Jakarta Selatan. Wacana di atas disampaikannya di hadapan para siswa SMAN 52 Jakarta
di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Sasaran kritik  comic adalah pelajar Bintaro, yang  ditandai  melalui  tuturan  nggak  kayak  di  daerah  gua,  Masya  Allah,  anak
sekolahnya bandel bener. Hal  yang  dikritik  pada  wacana  ini  adalah  perihal  tingkah  laku  pelajar
Bintaro.  Kritikan  tersebut  ditunjukkan  melalui  tuturan  Anak  kecil  di  sekolahan gue,  cewek-ceweknya  kalau  nongkrong  pakai  baju  you  can  see. Adapun  tuturan
pada frasa baju you can see mengimplikasikan masalah tingkah laku pelajar yang dimaksud,  karena  merunut  pada  konteks  etika  sosial,  baju  you  can  see  atau  baju
tanpa lengan dianggap tidak memenuhi kaidah kesopanan.
2.9.5 Stigma Masyarakat terhadap Orang Kurus
Wacana berikut ini memuat kritikan atas stigma masyarakat terhadap orang kurus.
60
Selain  diejek  kecil,  saya  juga  sering  diejek  kurus.  Dan  orang- orang itu melihat orang kurus itu cacingan. Tapi. Betulan, itu
salah.  Itu  pendapat  yang  salah.  Itu  pendapat  yang  salah. Hilangkan. Orang kurus itu ndak cacingan. Orang kurus itu ndak
cacingan. Tunggu dulu, kenapa gatal pantatku? Sri, pre show 1.
Comic  mengkritisi  pandangan  masyarakat  bahwa  orang  kurus  identik dengan penyakit cacingan.  Implikasi kritikan ini ditandai melalui tuturan  Orang-
orang  itu  melihat  orang  kurus  itu  cacingan.  Tuturan  ini  juga  mengimplikasikan comic penutur wacana ini merupakan penderita cacingan karena bertubuh kurus.
Cacingan  merupakan  penyakit  yang  disebabkan  oleh  cacing.  Gejala  umum yang  terlihat  secara  kasat  mata  pada  penderita  cacing  biasanya  badan  menjadi
kurus dan perut membuncit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Comic memiliki ukuran tubuh yang kurus. Akibatnya, ia tidak hanya diejek kurus;  ia  juga  selalu  disangka  sebagai  penderita  cacingan.  Dengan  tegas,  comic
menampik  sangkaan  itu.  Pada  dasarnya,  orang  kurus  disebabkan  oleh  berbagai macam  hal,  bukan  karena  cacingan  semata.  Tuturan  comic  bermaksud  untuk
memperbaiki  cara  pandang  masyarakat  dengan  tidak  menaruh  sikap  apriori terhadap orang kurus.
Nahasnya, setelah comic menyatakan dirinya bebas dari penyakit cacingan, ia  justru  mengungkapkan  tuturan  Tunggu  dulu,  kenapa  gatal  pantatku?  Tuturan
ini  mengimplikasikan  comic  ternyata  penderita  cacingan. Adapun  gejala  lainnya yang dirasakan penderita penyakit ini adalah gatal-gatal di sekitar area dubur. Hal
ini  juga  berarti  penonton  telah  dibohonginya.  Akan  tetapi,  tanpa  mengaburkan sikap kritis comic, tuturan pada akhir wacana ini pun hanya pretensi comic untuk
menciptakan efek humor bagi penonton.
2.10 Masyarakat Luas