tahu atau pemenuhan informasi masyarakat, comic memberi solusi untuk memperbaiki kualitas program tersebut. Secara implisit, anjuran dan ilustrasi
comic sebagai bentuk sindiran. Ilustrasi berupa dialog itu bermaksud untuk menggambarkan betapa minimnya kualitas tayangan Masih Dunia Lain jika
ditilik dari parameter kebermanfaatannya bagi khayalak. Di dalam wacana 44, comic mengkritisi tayangan iklan di televisi yang
hanya menampilkan konten produk barang dan jasa, tanpa memiliki pesan moral tertentu pada masyarakat, misalnya ajakan beribadah. Imbasnya, kesadaran
masyarakat untuk menjalankan ibadah pun berkurang. Hal ini ditunjukkan pada kalimat Banyak iklan di Indonesia ini yang memicu kita untuk nonton bola, tapi
nggak ada satupun iklan di Indonesia yang memacu kita untuk sholat tahajud. Sebagai contoh, beberapa iklan produk makanan dan minuman ringan
mempersuasi masyarakat untuk lebih menyaksikan pertandingan sepak bola pada dini hari atau subuh, alih-alih melaksanakan sholat tahajud bagi pemeluk Islam.
Oleh karena itu, comic mengusulkan agar iklan di televisi harus dapat menumbuhkan, mengajak, dan memicu kesadaran masyarakat untuk taat
beribadah.
2.6.2 Jam Tayang Iklan
Wacana di bawah ini memuat kritikan terhadap jam tayang iklan kondom di Indonesia.
45
Menurut gua, kondom itu nggak ada gunanya karena sudah gagal memenuhi fungsinya untuk mencegah pertambahan
penduduk. Kenapa bisa gagal? Alasannya simpel: karena iklan kondom ditaroh jam 1 malam. Ini yang mau nonton siapa?
Setan? Ini mungkin makanya di zaman modern nggak ada lagi film horor beranak dalam kubur, karena setannya udah pakai
kondom. Coki, pre show 1.
Comic mengkritisi gagalnya promosi atau iklan penggunaan kondom, sehingga berdampak pada tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia. Hal
tersebut ditunjukkan dalam tuturan Kondom itu nggak ada gunanya karena sudah gagal memenuhi fungsinya untuk mencegah pertambahan penduduk dan Karena
iklan kondom ditaroh jam 1 malam. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari setiap
tahun. Menurut data yang dilansir Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN pada 2011, penduduk Indonesia dalam interval 2000 hingga
2010 bertambah 3,5 juta jiwa setiap tahunnya http:nasional.kompas.comread 201107132024416Penduduk.Indo.Tambah.3.5.Juta.Jiwa.Per.Tahun.
Sementara itu, data sensus penduduk menurut Kementerian Dalam Negeri menunjukkan, pada 2010 jumlah penuduk Indonesia menyentuh angka 237 juta
jiwa, sementara pada 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebanyak
252 juta
jiwa penduduk
https:m.tempo.coreadnews2016 0114173736151tiap-tahun-penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang.
Pengendalian laju pertumbuhan ini sebagai salah satu dampak dari minimnya minat penggunaan alat kontrasepsi oleh masyarakat, di samping
meningkatnya jumlah pasangan usia muda. Hal ini jugalah yang diyakini oleh comic. Menurutnya, promosi penggunaan kondom melalui iklan di televisi tidak
menjangkau atau merangkum masyarakat secara luas karena minimnya jumlah penonton televisi pada jam tayang iklan tersebut. Iklan kondom yang ditayangkan
pada jam tayang utama prime time bersifat lebih promotif dan persuasif karena mendapatkan perhatian masyarakat penonton lebih banyak. Penayangan iklan
kondom pada malam hari memang didasarkan pada regulasi –yang menyangkut
norma kesopanan, norma kesusilaan, dan kewajiban perlindungan dan pemberdayaan anak dan remaja dari produk yang diiklankan
– yang ditetapkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia melalui Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran.
2.6.2 Diskriminasi Peran Keaktoran