sebagai pelaku kekerasan fisik kepada salah seorang penata suara dalam sebuah acara yang diikutinya.
Hal yang dikritikkan kepada kedua tokoh tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, kesalahan Joko Widodo dalam memilih tempat pendeklarasiannya
sebagai capres pada Pilpres 2014. Kedua, tindakan kekerasan fisik Ustad Hariri.
2.13.1 Pemilihan Tempat Pendeklarasian sebagai Calon Presiden
Wacana 81 memuat kritikan terhadap kesalahan Joko Widodo dalam memilih tempat pendeklarasian sebagai capres pada 2014 silam.
81 Capres menurut gua yang paling terpenting adalah harus tahu
sejarah. Karena kemarin ada capres deklarasi, salah milih tempat sejarah. Dia deklarasi di Rumah Si Pitung. Padahal dia
nggak tahu dulu rumah sejarahnya si Pitung gimana. Pak, Pitung mah kagak pernah punya rumah. Lah, seumur hidup
dikejar Belande, gimana mau punya rumah, Pak? Entuh rumah yang dirampok Pitung sejararhnye
. Ini orang katanya, “Biarin, saya deklarasi
di sini, biar menularkan semangat si Pitung.” Semangat ape? Ngerampok? David, show 17
Comic mengkritisi keputusan Joko Widodo yang memilih Rumah Pitung untuk mendeklarasikan keikutsertaannya sebagai capres dalam Pilpres 2014. Hal
tersebut diungkapkan dalam tuturan Kemarin ada capres deklarasi, salah milih tempat sejarah. Tuturan ini mengimplikasikan fakta pendeklarasian Joko Widodo
sebagai capres dalam Pilpres 2014 yang bertempat di Rumah Pitung. Ketika itu, tindakan Jokowi tersebut menuai polemik. Kompas.com
22314 melansir, Ketua Lembaga Antar Bidang Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Muhammad Rifky menyatakan keberatan dan meminta agar Jokowi
segera meminta maaf kepada masyarakat Betawi karena telah menggunakan nama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pahlawan Si Pitung untuk kepentingan politik. Hal berikutnya yang membuat dirinya beserta tokoh Betawi lainnya geram dengan deklarasi Jokowi, yakni
penggunaan kata Si Pitung yang merupakan simbol perlawan. Menurutnya, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu. Tokoh Pitung
merupakan penggambaran pahlawan yang berjuang tidak mementingkan kelompok, tapi untuk masyarakat. Berbeda dengan Jokowi yang mencalonkan diri
menjadi presiden dari kelompok tertentu http:nasional.kompas.comread 201403221010023Deklarasi.di.Rumah.Si.Pitung.Jokowi.Harus.Minta.Maaf.
Comic juga turut melayangkan kritik keras kepada Jokowi atas tindakannya tersebut. Comic menilai, Jokowi tidak memahami budaya Betawi, khususnya
sejarah Rumah Pitung. Menurut comic, Rumah Pitung bukanlah rumah asli Si Pitung, melainkan rumah hasil merampok. Oleh karena ketidaktahuan Jokowi,
comic lantas menyindirnya dengan mengatakan bahwa Jokowi ingin menularkan semangat merampok Pitung. Hal ini mengacu pada pernyataan Jokowi yang
menyatakan ingin menularkan semangat tokoh Pitung yang lantas menimbulkan banyak penafsiran oleh berbagai lapisan masyarakat.
2.13.2 Tindakan Kekerasan Fisik