Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

92 Strategi W-T 1 Strategi WT-1, yaitu melakukan evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam menghadapi persaingan. Evaluasi ini dapat dilakukan oleh pihak manajemen restoran secara berkala, misalnya bulanan atau kuartalan. Dengan evaluasi dan kajian yang dilakukan, diharapkan pihak manajemen akan mampu senantiasa melakukan perbaikan kelemahan dan kekurangan restoran secara kontinu. Strategi ini juga membantu restoran dalam mengenali kondisi lingkungan eksternal, internal serta kondisi persaingan yang ada di sekitarnya.

7.3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahapan membuat peringkat strategi untuk menghasilkan daftar berprioritas David, 2006. Dalam penelitian ini digunakan Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM sebagai tahap keputusan dalam perumusan strategi pengembangan Restoran Rice Bowl Botani Square.

7.3.1. Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Analisis QSPM mampu menentukan daftar prioritas pelaksanaan strategi dengan menentukan daya tarik relatif Attractiveness Score-AS dari alternatif tindakan yang layak. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik untuk dilakukan perusahaan. Analisis QSPM dilakukan berdasarkan delapan alternatif strategi yang ada. Penilaian dilakukan oleh tiga orang responden yang memiliki pengaruh terbesar dalam perusahaan dalam pengambilan keputusan. Hasil total TAS dari setiap responden untuk masing-masing strategi akan dirata-ratakan untuk menentukan urutan prioritas strategi yang akan dilaksanakan. 93 Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Tabel 21, terlihat bahwa strategi yang menjadi prioritas untuk dilakukan saat ini adalah menjaga kualitas produk makanan dan layanan konsumen dengan total TAS tertinggi sebesar 5,897. Urutan prioritas strategi pengembangan Restoran Rice Bowl Botani Square adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kualitas produk makanan dan layanan konsumen TAS = 5,979 2. Melakukan evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam menghadapi persaingan TAS = 5,313 3. Mengoptimalkan kegiatan promosi melalui iklan, media, website TAS = 5,256 4. Mensponsori event dan exhibition di Botani Square TAS = 5,159 5. Menyediakan layanan pesan antar dan paket menu khusus TAS = 5,042 6. Membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di kota Bogor TAS = 4,553 7. Mempertahankan strategi penetapan harga TAS = 4,306 8. Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku TAS = 4,148. 94

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

1. Restoran Rice Bowl Botani Square merupakan pionir oriental semi fastfood restaurant. Hingga saat ini restoran masih cenderung terlalu berhati-hati dalam melakukan upaya pengembangan usaha. Selain itu, restoran juga belum memanfaatkan lingkungan usahanya dengan optimal. Strategi yang selama ini dilakukan sebagian besar berupa strategi promosi harga melalui paket menu murah. Selain itu dilakukan juga promosi melalui pembagian leaflet. 2. Faktor peluang yang dimiliki oleh Restoran Rice Bowl Botani Square adalah Visit West Java Year 2008, keamanan lingkungan Kota Bogor, pangsa pasar semakin luas, perubahan gaya hidup masyarakat, event dan exhibition di Botani Square, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat dan perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi. Sedangkan faktor ancaman yang dihadapi adalah isu flu burung, kenaikan harga bahan makanan, kelangkaan bahan bakar minyak tanah dan gas elpiji, tingkat inflasi yang berfluktuasi, persaingan dalam industri restoran tinggi, hambatan masuk industri sangat kecil, produk substitusi tersedia sangat banyak, dan kekuatan tawar menawar konsumen sangat tinggi. 3. Faktor kekuatan yang dimiliki Restoran Rice Bowl Botani Square adalah nilai perusahaan dan konsep oriental semi fastfood, Standar Operasional Perusahaan SOP yang jelas dan terarah, budaya dan