Masakan Oriental TINJAUAN PUSTAKA

40 e. Counter Service, merupakan suatu teknik pelayanan dengan penyajian makanan dan minuman diletakkan di atas counter. Counter adalah meja panjang yang membatasi ruang restoran dengan ruang dapur.

2. Self Service Buffet Service, yaitu suatu sistem pelayanan dimana pengunjung

dapat mengambil langsung makanan yang diinginkannya yang telah tersedia di meja buffet, sedangkan untuk minuman panas biasanya disajikan oleh pelayan. 3. Carry Out Service Take Out Service, satu sistem pelayanan dimana pengunjung datang untuk membeli makanan yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian dibungkus dalam kotak dan dibawa pulang oleh pengunjung untuk dimakan di luar restoran. Pengunjung tidak makan di tempat atau dalam ruang restoran

2.2. Masakan Oriental

Oriental Food Kata “oriental” berasal dari bahasa Latin yaitu “oriens” yang artinya east timur. Oriental food berarti makanan atau menu makanan yang berasal dari daerah timur Asia. Kawasan oriental terbagi atas Asia Tenggara ASEAN, Asia Tengah India dan Timur Tengah serta Asia Timur Cina, Jepang, Korea. Namun dalam perkembangan industri boga, oriental food lebih identik dengan masakan Asia Timur dan sebagian Asia Tenggara Vietnam, Thailand, Singapura. Penyajian oriental food biasanya langsung pada menu utama tanpa makanan pembuka atau penutup. Berbeda dengan kontinental food yang disajikan lengkap mulai appetizer makanan pembuka, main dish makanan utama dan dessert makanan penutup. 41 Oriental food dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok berdasarkan negara asalnya 3 , yaitu : 1. Japanese Cuisine, merupakan masakan yang memiliki kadar lemak rendah karena biasanya diolah dengan metode kukus, rebus ataupun setengah matang. Masakan Jepang baik dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan diet. Japanese food yang paling sering dikonsumsi adalah noodle mie, sushi, sashimi, tempura, yakitori dan shabu-shabu. 2. Singapore Cuisine, merupakan gabungan antara citarasa masakan Cina, India, Indonesia dan Malaysia. Keunikan masakan Singapura adalah penggabungan citarasa Asia Timur dan Asia Tenggara Melayu, sehingga sering disebut Southern Chinese Cuisine. 3. Thailand Cuisine, merupakan masakan yang banyak menggunakan ikan, seafood dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini dipengaruhi oleh mayoritas penduduknya beragama Budha, sehingga mayoritas penduduknya pantang mengkonsumsi daging. Pengolahan masakan Thailand masih dilakukan secara tradisional dan identik dengan citarasa pedas, asam dan manis. 4. Vietnam Cuisine, merupakan kombinasi antara citarasa Asia dan Perancis. Sup merupakan budaya masakan Vietnam yang mirip dengan budaya Perancis. Masakan Vietnam menggunakan sedikit minyak, banyak menggunakan seafood dan pengolahan biasanya dengan metode pemanggangan stir-fry. 5. Chinese Cuisine, merupakan masakan yang berasal dari negara Cina, dapat dibagi menurut regionalnya, yaitu : 3 http: www.orientalfood.com da lam Artikel “Food and Culture”, diakses pada tanggal 4 Maret 2008 42 a. Beijing Cuisine Northern Chinese Food, merupakan masakan bangsa Mongolia dan Henan yang kaya akan gandum, roti dan daging bebek b. Cantonese Cuisine, merupakan masakan yang mengandung sangat sedikit minyak dan kaya akan bahan masakan seperti daging, ikan, tumbuhan. c. Sichuan Cuisine, merupakan masakan dengan citarasa pedas d. Huaiyang Cuisine, merupakan masakan dengan metode steam cooking

2.3. Penelitian Terdahulu