Perhitungan Kebutuhan Gandum Perhitungan Waktu Standar Operator Packing

5.2.3. Perhitungan Waktu Standar Operator Packing

Penentuan waktu standar operator packing terdiri atas beberapa tahap, yaitu uji keseragaman data, uji kecukupan data, penentuan rating factor, allowance, perhitungan waktu normal, dan perhitungan waktu standar. 1. Uji Keseragaman Data Operator Pengisian dan Penjahitan Uji keseragaman data operator pengisian dan penjahitan dapat dilihat pada Lampiran 2. Data operator pengisian dan penjahitan seragam setelah dilakukan revisi I. Hasil uji keseragaman data operator pengisian dan penjahitan ditunjukkan pada Tabel 5.20 dan Tabel 5.21, sedangkan grafik uji keseragaman yang menunjukkan bahwa data sudah seragam ditunjukkan pad Gambar 5.4 dan Gambar 5.5. Tabel 5.20 Hasil Uji Keseragaman Operator Pengisian No Jumlah produk Menit Waktu rata - rata 1 produk detik 1 14 4,286 2 14 4,286 3 17 3,529 4 15 4,000 5 14 4,286 6 17 3,529 7 16 3,750 8 15 4,000 9 14 4,286 10 15 4,000 11 14 4,286 12 16 3,750 13 14 4,286 14 17 3,529 15 16 3,750 16 16 3,750 17 17 3,529 Tabel 5.20 Hasil Uji Keseragaman Operator Pengisian Lanjutan No Jumlah produk Menit Waktu rata - rata 1 produk detik 18 16 3,750 19 16 3,750 20 15 4,000 21 16 3,750 22 16 3,750 23 17 3,529 24 14 4,286 25 16 3,750 26 16 3,750 27 15 4,000 28 16 3,750 29 14 4,286 30 15 4,000 31 16 3,750 32 15 4,000 33 14 4,286 34 15 4,000 Rata-rata 3,918 Standar Deviasi 0,268 BKA 4,443 BKB 3,393 Sumber : Pengolahan Data Tabel 5.21 Hasil Uji Keseragaman Operator Penjahitan Pengukuran Ke Waktu per bag detik 1 4 2 4 3 5 4 5 5 4 6 4 7 4 8 4 9 4 10 4 Tabel 5.21 Hasil Uji Keseragaman Operator Penjahitan Lanjutan Pengukuran Ke Waktu per bag detik 11 4 12 4 13 4 14 4 15 4 16 5 17 4 18 4 19 5 Rata-rata 4,21 Standar Deviasi 0,419 BKA 5,031 BKB 3,389 Sumber : Pengolahan Data Gambar 5.4 Grafik Uji Keseragaman Data Operator Pengisian 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 Grafik Uji Keseragaman Revisi I Operator Pengisian Waktu Siklus BKA BKB Gambar 5.5 Grafik Uji Keseragaman Operator Penjahitan 2. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang telah diperoleh dari pengamatan mencukupi untuk dilakukan perhitungan atau tidak. a. Uji Kecukupan Data Operator Pengisian Dalam uji kecukupan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dimana nilai k = 1,96 dan tingkat keyakinan 5 dimana nilai s = 0,05. N = � k s �N ∑ x i 2 − ∑ x i 2 ∑ x i � 2 = � 1,96 0,05 �34×524,356 − 133,219 2 133,219 � 2 = 6,996 Karena nilai N’ N, yaitu 6,996 34, maka data pengamatan telah mencukupi. 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Waktu siklus BKA BKB b. Uji Kecukupan Data Operator Penjahitan Dalam uji kecukupan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dimana nilai k = 1,96 dan tingkat keyakinan 5 dimana nilai s = 0,05. N = � k s �N ∑ x i 2 − ∑ x i 2 ∑ x i � 2 = � 1,96 0,05 �19×340 − 80 2 80 � 2 = 14,406 Karena nilai N’ N, yaitu 14,406 19, maka data pengamatan telah mencukupi. 3. Penentuan Rating Factor dan Allowance Penentuan rating factor dilakukan dengan menggunakan metode Westinghouse, yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran dalam bekerja, yaitu: keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Penentuan rating factor dan allowance untuk operator pengisian dan penjahitan dilihat pada Lampiran 3. 4. Perhitungan waktu normal dan waktu standar Dengan menggunakan rating factor dan allowance, dapat dihitung waktu normal dan waktu standar masing-masing operator. Rekapitulasi waktu standar operator pengisian dan penjahitan ditunjukkan pada Tabel 5.22. Tabel 5.22 Rekapitulasi Waktu Standar Operator Packing Operator Waktu siklus detik Rating factor Waktu Normal detik Allowance Waktu Standar detik Pengisian 3,918 1,14 4,465 22 5,447 Penjahitan 4,210 1,19 5,009 23 6,181 Sumber : Pengolahan Data Berdasarkan waktu standar kedua operator yang diperoleh, maka waktu standar terpilih untuk stasiun kerja packing adalah waktu standar terlama yaitu waktu standar operator penjahitan sebesar 6,181 detik.

5.2.4. Penentuan

Flowtime tiap Job Dalam menjadwalkan sejumlah job di PT. Agri First Indonesia dengan menggunakan algoritma genetika, waktu proses tiap job harus ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan besar flowtime. Waktu proses tiap stasiun kerja diperoleh melalui selisih waktu start mesin selanjutnya SK n+1 dikurangi dengan waktu end stasiun kerja sebelumnya SK n . Penentuan flowtime tiap job adalah sebagai berikut. 1. Job A Armada Biru Armada Biru terdiri atas 2 jenis gandum, yaitu ASW sebanyak 253.826 kg dan UMW 592.260 kg. Kapasitas tempering bin yang terbatas yaitu 100.000 kg membuat proses pengerjaan dilakukan secara berulang-ulang. Waktu penyelesaian Armada Biru ditunjukkan pada Tabel 5.23. Tabel 5.23 Waktu Penyelesaian Armada Biru Stasiun Kerja Waktu Penyelesaian Jam ASW UMW I 14,93 34,84 II 5,32 6,72 III 4,80 5,40 IV 16,92 39,48 V 32,00 VI 44,16 Sumber : Pengolahan Data Kapasitas stasiun kerja II dan III terbatas yaitu 100.000 kg sehingga proses cleaning stasiun kerja I untuk gandum ASW dilakukan sebanyak 3 kali dan UMW sebanyak 6 kali. Start dan end pada setiap stasiun kerja ditentukan karakteristik mesin yang ada di pabrik. Penentuan start dan end pada setiap stasiun kerja adalah sebagai berikut. a. ASW selesai dikerjakan pada jam ke 14,93 di SK 1. Untuk SK2, kapasitas mesin untuk mentransfer gandum dari SK1 ke SK2 adalah 17 ton jam dan kapasitas tempering bin di SK2 adalah 100 ton sehingga proses di SK2 dapat berjalan apabila 100 ton gandum sudah ditransfer. Waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer adalah 100 ton 17 tonjam = 5,88 jam. Artinya proses di SK2 dapat berjalan pada jam ke 5,88. b. SK3 start pada jam ke 11,2 karena conditioning time gandum adalah 16 jam dan persentase waktu di SK2 adalah 70 dan SK3 adalah 30. Pada SK2, 70 conditioning time sudah termasuk waktu transfer gandum sebesar 5,88 jam sehingga 1 tempering bin 100 ton gandum selesai pada jam ke 11,2 di SK2 tetapi secara keseluruhan end pada jam ke 22,96. c. Penentuan lama waktu proses pada setiap stasiun kerja tidak ditentukan dari start awal stasiun kerja tersebut bekerja, tetapi berdasarkan selisih