Bila hasil perhitungan didapat nilai negatif, maka penggunaan kedua metode akan memiliki perbedaan nilai makespan yang cukup besar.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Agri First Indonesia yang bergerak dalam bidang produksi bahan makanan tepung terigu. Perusahaan ini berlokasi di Jl.
Pulau Pinang V No. 9 Kawasan Industri Medan KIM II, Saentis Percut Sei Tuan, Deli Serdang – 20371 Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan
Januari – April 2015.
4.2. Jenis Penelitian
Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian terapan applied research karena penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
masalah penjadwalan produksi yang dihadapi oleh perusahaan dan memberikan jawaban atas permasalahan tersebut yaitu rancangan sistem penjadwalan yang
tepat. Ditinjau dari metode yang digunakan, penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau
menggabungkan antara variabel yang satu dengan yang lain. Sugiyono : 2011. Oleh karena itu, penelitian ini menggambarkan permasalahan berupa keadaan
penjadwalan produksi di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta yang tepat dan data yang saling berhubungan untuk memecahkan permasalahan.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah jenis dan jumlah variasi tepung terigu yang dihasilkan oleh perusahaan dan dinyatakan sebagai job dan stasiun
kerja yang digunakan di lantai produksi untuk menghasilkan produk tersebut. Berdasarkan job dan stasiun kerja akan disusun urutan pengerjaan job yang
optimal.
4.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel-variabel dan definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Permintaan produk adalah jumlah produk yang diminta oleh konsumen pada periode tertentu dalam rentang waktu satu minggu. Permintaan produk dari
konsumen dibedakan atas 2 hal, yaitu; a. Jenis produk adalah jenis tepung terigu yang diminta oleh konsumen. Jenis
tepung terigu yang diteliti adalah tepung AFI Hitam, AFI Orange, AFI Merah, AFI Kuning, AFI Biru, AFI Cokelat, Armada Biru, Armada Orange,
dan Armada Merah. b. Jumlah permintaan number of demand adalah banyaknya produk yang
diminta oleh konsumen dalam periode dan rentang waktu mingguan. 2. Jenis dan jumlah gandum yang digunakan
Jenis dan jumlah gandum adalah komposisi yang digunakan untuk menghasilkan tepung terigu. Jenis dan jumlah gandum yang digunakan
ditentukan berdasarkan permintaan produk.
3. Conditioning time gandum Conditioning time gandum adalah lamanya waktu pengkondisian yang
diperlukan gandum jenis tertentu dalam tempering bin. Lamanya conditioning time gandum akan dibagi 70 dari waktu total untuk pengkondisian pertama
first conditioning dan 30 dari waktu total untuk pengkondisian pertama second conditioning.
4. Kapasitas stasiun kerja tersedia Kapasitas stasiun kerja tersedia adalah batas kemampuan setiap stasiun kerja
pengolahan produk dan dinyatakan dalam ton satuan waktu. Stasiun kerja yang tersedia adalah stasiun kerja cleaning, first conditioning, second
dampening, flour bin bin tepung, milling, dan mixing. Berdasarkan kapasitas ini, maka dapat ditentukan waktu yang dibutuhkan setiap stasiun kerja untuk
menghasilkan produk. 5. Waktu standar operator packing
Waktu standar operator packing adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan oleh operator pengisian dan penjahitan untuk memproduksi satu unit produk
yaitu satu karung tepung terigu berisi 25 kilogram. Waktu standar ditentukan dari pengukuran waktu siklus operator packing dan dihitung dengan
mempertimbangkan rating factor dan allowance.
4.5. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu model yang menunjukkan variabel- variabel untuk menganalisis masalah kegagalan penyelesaian produk tepat waktu