185 ,
930 3
30 25.115
2 =
− =
− =
∑
n MR
MR
Sehingga diperoleh:
BKA = 2,66 x
MR
= 2,66 x 930,185 = 2474,29
13 BKA = 13 x 930,185
= 824,764 23 BKA
= 23 x 930,185 = 1649,528
BKA = 2,66 x -
MR
= 2,66 x - 930,185 = - 2474,29
13 BKA = 13 x - 930,185
= - 824,764 23 BKA
= 23 x - 930,185 = - 1649,528
Moving Range Chart peramalan AFI Hitam dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3 Moving Range Chart Peramalan AFI Hitam
-3500 -3000
-2500 -2000
-1500 -1000
-500 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930 E
BKA 13 BKA
23 BKA BKB
13 BKB 23 BKB
Setelah diperiksa dengan aturan 1,3,5, dan 8 titik, terlihat bahwa tidak ada data yang berada di luar batas kontrol sehingga metode peramalan
sudah representatif. Dengan adanya model matematis yang cocok untuk peramalan ini maka jumlah produksi untuk periode berikutnya juga
dapat diramalkan dengan metode Brown.
Hasil Peramalan permintaan AFI Hitam dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16 Peramalan Permintaan AFI Hitam dengan Metode Brown
Periode Jumlah Permintaan
bag
2 - 8 Januari 2015 4.139
9 - 15 Januari 2015 4.173
16 - 22 Januari 2015 4.190
23 - 29 Januari 2015 4.207
30 Januari - 5 Februari 2015 4.224
Sumber : Pengolahan Data
Dengan melakukan langkah peramalan yang sama dengan produk jenis yang lain, maka dapat diperoleh hasil peramalan untuk 5 periode yang akan
datang. Langkah peramalan untuk 9 jenis produk tepung terigu ditunjukkan pada Lampiran 2, dan rekapitulasi ramalan untuk 9 jenis produk yang dihasilkan di PT.
Agri First Indonesia periode 2 Januari – 5 Februari ditunjukkan pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17 Peramalan Permintaan Periode 2 Januari – 5 Februari 2015
Jenis Tepung Bag
Periode 2-8 Jan
2015 9-15 Jan
2015 16-22 Jan
2015 23-29 Jan
2015 30 Jan - 5
Feb 2015
AFI Hitam 4.139
4.173 4.190
4.207 4.224
AFI Orange 469
477 485
493 501
AFI Cokelat 806
721 636
551 466
AFI Biru 1.406
1.340 1.274
1.208 1.142
AFI Kuning 4.193
4.338 4.483
4.628 4.773
AFI Merah 2.466
2.412 2.358
2.304 2.250
Armada Biru 25.721
24.907 24.093
23.279 22.465
Armada Orange 6.004
6.135 6.266
6.397 6.528
Armada Merah 22.964
25.643 28.322
31.001 33.680
Sumber : Pengolahan Data
5.2.2. Perhitungan Kebutuhan Gandum
Berdasarkan jumlah produk yang akan diproduksi, maka dapat ditentukan jumlah bahan baku yaitu gandum yang diperlukan. Setiap produk tepung terigu
memiliki komposisi gandum yang berbeda. Banyaknya tepung dalam satu bag produk adalah 25 kg.
1. Produk AFI Hitam Jumlah permintaan bag = 4.139 bag
Jumlah permintaan tepung kg = 4.139 bag x 25 kg bag = 103.475 kg Komposisi AFI Hitam = 20 APW + 50 CWRS 13,5 + 30 NS2
APW = 20 x 103.475 kg = 20.695 kg
CWRS 13,5 = 50 x 103.475 kg = 51.737,5 kg
NS2 = 30 x 103.475 kg = 31.042,5 kg
Jumlah dan jenis tepung yang dibutuhkan pada periode 2-8 Januari 2015 ditunjukkan pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18 Jumlah Tepung yang Dibutuhkan Periode 2-8 Januari 2015 Nama Produk
Jumlah kg Komposisi
Jumlah kg
AFI Hitam 103.475
20 APW 20.695,00
50 CWRS 13,5 51.737,50
30 NS2 31.042,50
AFI Orange 11.725
65 APH14 7.621,25
25 APW 2.931,25
10 CWRS 1.172,50
AFI Cokelat 11.725
45 CWRS 13,5 5.276,25
55 RMW 11,5 6.448,75
AFI Biru 35.150
20 AH12 7.030,00
65 APW 22.847,50
15 ASW 5.272,50
AFI Kuning 104.825
65 AH12 68.136,25
35 APW 36.688,75
Tabel 5.18 Jumlah Tepung yang Dibutuhkan Periode 2-8 Januari 2015 Lanjutan
Nama Produk Jumlah kg
Komposisi Jumlah kg
AFI Merah 61.650
35 APW 21.577,50
15 ASW 9.247,50
50 RMW 30.825,00
Armada Biru 643.025
30 ASW 192.907,50
70 UMW 450.117,50
Armada Orange
150.100 25 APW
37.525,00 30 ASW
45.030,00 45 UMW
67.545,00 Armada Merah
574.100 100 MMW
574.100,00
Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan jumlah kebutuhan tepung pada periode 2-8 Januari 2015, maka selanjutnya ditentukan jumlah kebutuhan gandum. Target ekstraksi gandum
di PT. Agri First Indonesia adalah 76. Kebutuhan gandum untuk memenuhi permintaan pada periode ini ditunjukkan pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19 Kebutuhan Gandum dengan Target Ekstraksi 76 Periode 2-8 Januari 2015
Jenis gandum Jumlah tepung kg
Jumlah Gandum Ekstraksi 76 kg
APW 120.687,50
158.800 CWRS
58.186,25 76.561
NS2 31.042,50
40.846 RMW
37.273,75 49.045
AH12 75.166,25
98.903 ASW
252.457,50 332.181
UMW 517.662,50
681.135 MMW
574.100,00 755.395
APH 14 7.621,25
10.028
Sumber : Pengolahan Data
5.2.3. Perhitungan Waktu Standar Operator Packing
Penentuan waktu standar operator packing terdiri atas beberapa tahap, yaitu uji keseragaman data, uji kecukupan data, penentuan rating factor,
allowance, perhitungan waktu normal, dan perhitungan waktu standar. 1. Uji Keseragaman Data Operator Pengisian dan Penjahitan
Uji keseragaman data operator pengisian dan penjahitan dapat dilihat pada Lampiran 2. Data operator pengisian dan penjahitan seragam setelah dilakukan
revisi I. Hasil uji keseragaman data operator pengisian dan penjahitan ditunjukkan pada Tabel 5.20 dan Tabel 5.21, sedangkan grafik uji keseragaman
yang menunjukkan bahwa data sudah seragam ditunjukkan pad Gambar 5.4 dan Gambar 5.5.
Tabel 5.20 Hasil Uji Keseragaman Operator Pengisian No
Jumlah produk Menit
Waktu rata - rata 1 produk detik
1 14
4,286 2
14 4,286
3 17
3,529 4
15 4,000
5 14
4,286 6
17 3,529
7 16
3,750 8
15 4,000
9 14
4,286 10
15 4,000
11 14
4,286 12
16 3,750
13 14
4,286 14
17 3,529