Rusindo, dan lain-lain. Jenis aplikasi dan spesifikasi produk PT. Agri First Indonesia ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Aplikasi dan Spesifikasi Produk PT. Agri First Indonesia
Nama Produk
Aplikasi Spesifikasi
Moisture Protein
db Ash
14 mb Wet
gluten db
AFI Emas Pembuatan roti
max 13,8 min 14,50 max 0,40
min 35 AFI Hitam
Pembuatan roti dan mie
max 14,0 min 14,0
max 0,57 min 34
AFI Cokelat Pembuatan roti max 14,0
min 13,50 max 0,57 min 32
AFI Biru Pembuatan roti
manis, kue tar, kue kukus dan bolu, mie,
dan donat max 14,0
min 11,5 max 0,60
min 28 AFI Kuning
Pembuatan mie max 14,0
min 13,0 max 0,55
min 31 AFI Merah
Pembuatan roti manis, biskuit, mie,
pelapis gorengan, dan bahan makanan
ringan max 14,0
min 11,0 max 0,60
min 26 AFI Orange
Aneka kue dan mie max 14,0
min 14,0 max 0,55
min 34 Armada
Merah Gorengan
max 14,0 min 10,5
max 0,63 min 24
Armada Orange
Gorengan max 14,0
min 10,5 max 0,63
min 24 Armada
Biru Gorengan
max 14,0 min 10,5
max 0,63 min 24
Ayam Kinantan
Pakan ternak dan udang
max 14,0 min 11,0
max 1,0 min 25
Sumber : PT. Agri First Indonesia
PT. Agri First juga menghasilkan produk sampingan yang berasal sisa pengolahan gandum yang tidak dapat diolah menjadi tepung terigu yaitu Bran dan
Pollard. Bran dan Pollard dijual ke industri pengolahan makanan ternak sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak yaitu kepada PT. Charoen Pokpand dan PT.
Central Protein Prima.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Agri First Indonesia berlokasi di Jalan Pulau Pinang V No. 9 Kawasan Industri Medan KIM II, Saentis Percut Sei Tuan, Deli Serdang- 20371, Sumatera
Utara.
2.4. Daerah Pemasaran
PT. Agri First Indonesia memasarkan produk tepung terigu ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Untuk memperlancar pendistribusian produk,
PT. Agri First Indonesia memiliki beberapa distributor yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia yaitu Sumatera Utara meliputi Medan, Binjai, Tebing Tinggi,
Padang Sidempuan, dan Pematang Siantar, Batam, Pekanbaru, Baganbatu, Padang, Aceh, dan Jakarta. PT. Agri First Indonesia juga memasarkan produk ke
beberapa negara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Maladewa dan negara lainnya.
Selain distributor tersebut, konsumen produk tepung terigu dapat juga mengambil produk secara langsung ke pabrik PT. Agri First Indonesia di daerah
Kawasan Industri Medan II. Untuk produk sampingan yaitu Bran dan Pollard, PT. Agri First
Indonesia memasarkan ke industri pengolahan makanan ternak yang berada di Kawasan Industri Medan seperti PT. Charoen Pokpand dan PT. Central Protein
Prima.
2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Bentuk organisasi di PT. Agri First Indonesia adalah bentuk organisasi fungsional dan staff functional and staff organization. Berdasarkan struktur
organisasi yang ditunjukkan pada Gambar 2.1, wewenang dari top management yang terdiri atas president commissioner, commissioner, president director,
director, dan general manager dilimpahkan ke bagian di bawahnya dalam bidang- bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajer setiap
departemen tersebut berhak memberikan perintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugasnya masing-masing.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa General Manager bertanggung jawab atas kegiatan operasional Departemen Produksi, Human Resource,
Warehouse, Quality Control, Maintenance, dan Marketing. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut General Manager dapat melimpahkan wewenangnya kepada
manajer di tiap departemen yaitu Departemen Produksi, Human Resource, Warehouse, Quality Control, Maintenance, dan Marketing dan berlangsung ke
bawah sampai ke Head Section. Manajer produksi bertanggung jawab dalam bidang produksi baik kualitas dan kuantitas, namun untuk mencapai tujuan
perusahaan manajer produksi juga tetap memerlukan bantuan pimpinan dari departemen lain seperti manajer marketing untuk mengetahui informasi penjualan
produk, supervisor warehouse untuk mengetahui informasi persediaan produk, manajer quality control untuk mengetahui kualitas gandum dan produk, head
kepala internal auditor untuk mengevaluasi kinerja lantai produksi, dan