KESUNGGUHAN ANALISIS KUALITAS PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU
71
rakit dahulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
”
2. Peribahasa tentang Keberhasilan
ĝĚ áجĤ َáج
Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil.
112
Seperti kasus sebelumnya, terdapat kata “barang siapa”. Walaupun pesan dari Bsu sudah tersampaikan, tetapi dengan adanya kata “barang siapa” menjadikan
terjemahan ini menjadi kaku dan terlalu terdengar seperti terjemahan. Kata “barang siapa” dapat dialihkan menjadi “siapapun”. Maka, terjemahan yang lebih
baik dan tidak kaku ad alah “siapapun yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.”
3. Peribahasa tentang Perintah Untuk Tidak Malas dan Lengah
áģجا ĕêÅēÏĪ ĝěĖ ħÉďăĖا ËĚاáğف افÅغ đÎ ا Ĥ ĕëēÎ ا Ĥ
Bersungguh-sungguhlah Jangan malas dan jangan lengah Karena penyesalan merupakan akibat bagi orang-orang yang malas
113
Pada terjemahan ini, tim redaksi menerjemahkannya dengan metode komunikatif. Dikatakan komunikatif karena pada terjemahan peribahasa ini, huruf
Ĥ tidak melulu diartikan
“dan”. Serta menambahkan kata “merupakan akibat” untuk membuat pembaca semakin paham pada pesan yang terkandung dari Bsu.
4. Peribahasa tentang Tekad
ĕīÉَëĖا ÙضĤ ĘçăĖا Čáص اâ¾
112
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.178
113
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.29
72
Jika tekadnya benar, maka akan terang jalannya.
114
Peribahasa ini memiliki padanan dalam peribahasa bahasa Indonesia. Maka, akan lebih baik jika terjemahannya dipadankan dengan peribahasa dalam bahasa
Indonesia. padanan peribahasa ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu there is a will there is a way. Maka, terjemahan yang lebih baik adalah dimana ada kemauan
disitu ada jalan.
5. Peribahasa tentang Kegigihan
ĩėăěĖا ÇëÏēÎ áēĖا äáďÈ Sejauh mana kegigihan diupayakan, sejauh itu kemuliaan dicapai
115
Dalam kamus mutarjim, kata äáĎ berarti jumlah,kuantitas, ukuran, kadar, tingkat,
derajat, harga, nilai, gengsi. Kata َáēĖا berarti bekerja keras, membanting tulang,
mengerahkan kemampuan. Menurut peneliti, penerjemah mampu memilih diksi yang baik untuk kata
äáĎ yang diartikan menjadi „sejauh mana‟, namun pada kata „kegigihan diupayakan‟ akan lebih baik jika diganti dengan „kemampuan
dikerahkan‟. Sehingga terjemahan yang lebih baik adalah sejauh mana kemampuan dikerahkan, sejauh itu kemuliaan dicapai.