70
Kata “nasab” disini, jika dibaca oleh pembaca yang awam terhadap istilah-istilah agama maka akan menimbulkan ketidakpahaman. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata “nasab” berarti “keturunan; pertalian keluarga”.
109
Maka, terjemahan yang lebih baik adalah “saudaramu yang sejati adalah orang yang menolongmu dengan kepedulian, bukan yang menolongmu karena pertalian
keluarga.”
2. Peribahasa tentang Menjaga Sahabat
čĪåÛĖا ĩف ĥĖĤ čĪáَóĖا ħėĂ ýفÅÚ Lindungilah sahabatmu, sekalipun dalam kebakaran.
110
Tidak ada kesalahan dalam terjemahan peribahasa ini. penerjemah berhasil menerjemahkan dengan penerjemahan komunikatif ditandai dengan kata
ĥĖĤ , dalam kamus berarti „walaupun‟ namun penerjemah ganti dengan „sekalipun‟.
Tujuannya untuk menegaskan makna agar nyaman dibaca pembaca.
D. KESUNGGUHAN
1. Peribahasa tentang Kenikmatan Setelah Bersusah Payah
ÅĚ ÇăَÏĖا áăÈ َا¾ ÊَãَėĖا
Tidak ada suatu kenikmatan yang dapat diperoleh kecuali sesudah bersusah- payah.
111
Peribahasa ini memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Maka, akan lebih baik jika dipadankan dengan peribahasa Indonesia. sehingga artinya menjadi “berakit-
109
Harimurti Kridalaksana, dkk, h.952
110
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.81
111
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.160
71
rakit dahulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
”
2. Peribahasa tentang Keberhasilan
ĝĚ áجĤ َáج
Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil.
112
Seperti kasus sebelumnya, terdapat kata “barang siapa”. Walaupun pesan dari Bsu sudah tersampaikan, tetapi dengan adanya kata “barang siapa” menjadikan
terjemahan ini menjadi kaku dan terlalu terdengar seperti terjemahan. Kata “barang siapa” dapat dialihkan menjadi “siapapun”. Maka, terjemahan yang lebih
baik dan tidak kaku ad alah “siapapun yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.”
3. Peribahasa tentang Perintah Untuk Tidak Malas dan Lengah
áģجا ĕêÅēÏĪ ĝěĖ ħÉďăĖا ËĚاáğف افÅغ đÎ ا Ĥ ĕëēÎ ا Ĥ
Bersungguh-sungguhlah Jangan malas dan jangan lengah Karena penyesalan merupakan akibat bagi orang-orang yang malas
113
Pada terjemahan ini, tim redaksi menerjemahkannya dengan metode komunikatif. Dikatakan komunikatif karena pada terjemahan peribahasa ini, huruf
Ĥ tidak melulu diartikan
“dan”. Serta menambahkan kata “merupakan akibat” untuk membuat pembaca semakin paham pada pesan yang terkandung dari Bsu.
4. Peribahasa tentang Tekad
ĕīÉَëĖا ÙضĤ ĘçăĖا Čáص اâ¾
112
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.178
113
Luqman Hakim Arifin, dkk, h.29