Decomposition Decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Comparative Judgement Comparative Judgement berarti membuat penelitian tentang kepentingan

M. Heru Bambang G. Dasuki : Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan Kartu Gsm Mentari Dengan Analitical Hierarchy Process Ahp Di PT. Indosat Regional Office, 2007. USU Repository © 2009 Ada beberapa dasar yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan menggunakan metode AHP, diantara : Decomposition, Comparative judgement, synthesis of priority, dan consistency.

1. Decomposition Decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya.

Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-usurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan. Ada dua jenis hierarki, yaitu lengkap dan tidak lengkap. Dalam hierarki lengkap, suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya, jika tidak demikian dinamakan hierarki tidak lengkap.

2. Comparative Judgement Comparative Judgement berarti membuat penelitian tentang kepentingan

relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Penilaian ini, merupakan inti dari AHP, karena akan tampak lebih baik bila disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwaise comparison. Pertanyaan yang biasa diajukan dalam penyusunan skala kepentingan adalah : a elemen mana yang lebih penting disukai mungkin ...? dan berapa kali lebih penting disukai mungkin ...? Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, seseorang akan memberikan jawaban perlu pengertian meyeluruh tentang elemen- elemen yang dibandingkan dan relevansinya terhadap kriteria atau tujuan yang dipelajari dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan patokan tabel 3.1. berikut: M. Heru Bambang G. Dasuki : Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan Kartu Gsm Mentari Dengan Analitical Hierarchy Process Ahp Di PT. Indosat Regional Office, 2007. USU Repository © 2009 Tabel 3.1. Skala Perbandingan Berpasangan Intensitas pentingnya Defenisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentignnya Dua elemen meyumbangnya sama besar pada sifat itu 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas lainnya. 5 Elemen yang satu essensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya. Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih penting ketimbang elemen yang lainnya. Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek. 9 Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya. Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan. 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan. Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan. Kebalikan Jika untuk aktivitas I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai kebalikannya bila dibandingkan dengan I Dalam penilaian kepentingan relatif dua elemen berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen I dinilai 3 kali penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan 13 kali pentingnya dibanding elemen i. Disamping itu, perbandingan dua elemen yang berlainan dapat saja dinilai sama penting. Jika terdapat n elemen, M. Heru Bambang G. Dasuki : Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan Kartu Gsm Mentari Dengan Analitical Hierarchy Process Ahp Di PT. Indosat Regional Office, 2007. USU Repository © 2009 maka akan diperoleh matriks pairwise comparison berukuran x n. Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam penyusunan matriks ini adalah nn-12 karena matriksnya reciprocal dan elemen-elemen diagonal sama dengan 1.

3. Synthesis of Priority