32 hubungan antara kedua variabel berbanding lurus atau berbanding terbalik akan
tetapi hasil tersebut tidak dapat menunjukan posisi dari masing-masing unit pengamatan. Karena itu, digunakan gambar scatter untuk mengetahui posisi
pemetaan masing-masing decision making unit pada pemetaannya dan garis tren yang dihasilkan. Manfaat dari penggunaan gambar scatter adalah dapat
membantu mengetahui posisi masing-masing usahatani dan melihat penyebaran dari data-data yang ada. Analisis ini digunakan pada tren antara nilai efisiensi
teknis pervarietas dengan nilai efisiensi teknis decision making unit pada perbandingan seluruh varietas, pendidikan formal, usia, dan pengalaman bertani.
4.5.3. Analisis Pendapatan Usahatani
Analisis pendapatan usahatani membahas penerimaan, pengeluaran, dan pendapatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani dilakukan dengan
pendokumentasian seluruh penerimaan dan pengeluaran dari usahatani yang dijalankan pada musim yang menjadi objek pengamatan.
Analisis pendapatan yang digunakan untuk menunjukan kemampuan petani di daerah penelitian menghasilkan keuntungan dilakukan dengan
menggunakan analisis pendapatan tunai. Penerimaan tunai adalah total nilai dari hasil perkalian antara total produksi yang dijual dan harga jual yang diterima
decision making unit. Pengeluaran usahatani yang digunakan adalah pengeluaran tunai, yaitu pengeluaran yang secara nominal dikeluarkan oleh decision making
unit untuk membeli barang dan jasa dalam menjalankan usahatani, seperti pengeluaran untuk membeli pupuk, membayar tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran. Analisis pendapatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
pendapatan tunai usahatani. Analisis ini menjadi menjadi alat ukur kemampuan usahatani menghasilkan uang tunai. Secara matematis, pendapatan tunai usahatani
dapat dituliskan sebagai berikut:
FNCF = FR – FP 4.4
33 Keterangan:
FNCF = Pendapatan tunai usahatani farm net cash flow
FR = Penerimaan tunai usahatani farm receipt
FP = Pengeluaran tunai usahatani farm payment
Penelitian ini menggunakan analisis pendapatan tunai pada bagian analisis pendapatan rata-rata baik pada seluruh varietas maupun pada setiap varietasnya.
Penulis memutuskan untuk menggunakan analisis pendapatan tunai dibandingkan dengan analisis pendapatan bersih dikarenakan berdasarkan hasil perhitungan,
apabila menggunakan analisis pendapatan bersih, maka total pendapatan yang diperoleh rata-rata decision making unit di daerah tersebut sangat rendah. Hal ini
disebabkan besarnya biaya diperhitungkan yang dikeluarkan oleh decision making unit. Biaya diperhitungkan yang terbesar yang dikeluarkan oleh decision making
unit adalah biaya opportunity cost lahan dan penyusutan. Karena itu, penulis memutuskan menggunakan analisis pendapatan tunai usahatani untuk menunjukan
kemampuan petani di daerah pengamatan menghasilkan uang tunai dari usahatani yang dijalankan.
4.5.4. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya