Tinjauan Pustaka Mengenai Usahatani

11 II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka Mengenai Usahatani

Usahatani adalah suatu bentuk kombinasi penggunaan masukan input modal, tenaga kerja, lahan yang sengaja diusahakan oleh seseorang maupun suatu badan untuk menghasilkan suatu produk pertanian dalam arti luas. Usahatani dapat diartikan sebagai bagian dari suatu sistem agribisnis yang bergerak dibidang budidaya pertanian. Metode yang sering digunakan untuk menganalisis usahatani adalah analisis rasio RC atau rasio antara penerimaan dan biaya. Nilai RC rasio digunakan dalam analisis usahatani dengan menggambarkan tingkat efisiensi suatu usahatani berdasarkan rasio antara variabel biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima. Kelebihan dari analisis ini adalah memiliki model yang sederhana sehingga memudahkan penulis untuk menggunakannya. Kekurangan dari analisis ini adalah masih terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi dari usahatani tersebut namun tidak termasuk ke dalam variabel yang dipertimbangkan. Contoh factor yang tidak dipertimbangkan adalah kesamaan karakteristik lahan, penggunaan factor produksi, dan lain sebagainya. Selain itu, apabila usahatani dikategorikan tidak efisien, model tersebut tidak dapat mendeskripsikan variabel apa saja yang menyebabkan usahatani tersebut tidak efisien sehingga tidak dapat memberikan referensi kepada pihak yang terkait untuk membuat perbaikan agar efisiensinya meningkat. Kelebihan dari analisis efisiensi dengan pendekatan Data Envelopment Analysis adalah dapat memberikan referensi kuantitas penggunaan factor produksi yang seharusnya digunakan. Akan tetapi, kelemahan dari Data Envelopment Analysis adalah sangat rentan terhadap data pencilan yang dimasukkan ke dalam model. Metode RC hanya dapat menunjukan rasio yang petani terima berdasarkan biaya yang dikeluarkan, akan tetapi tidak dapat menggambarkan apakah petani dengan RC tersebut adalah petani yang paling efisien dan pemilihan variabel masukan input yang digunakan telah tepat. Selain itu, rasio RC menggunakan sistem yang kurang adil. Misalkan ada dua usahatani yang 12 dibandingkan. Usahatani pertama memiliki luas lahan seluas 0,2 hektar. Sedangkan usahatani kedua memiliki luas lahan lima hektar. Terdapat kemungkinan usahatani dengan luasan lahan lebih besar memiliki rasio RC yang rendah, dikarenakan penggunaan factor produksi dalat lebih rendah Karena mencapai skala ekonomis.

2.2. Tinjauan Pustaka Mengenai Efisiensi

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

6 107 98

Efisiensi Teknis Usahatani Jagung Manis di Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor: Pendekatan Data Envelopment Analysis

5 26 97

Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Kabupaten Karawang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis.

0 6 86

Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Jawa Dan Luar Jawa : Pendekatan Data Envelopment Analysis (Dea).

1 6 101

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 5 9

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

0 0 9

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

0 0 25

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI TEBU LAHAN SAWAH DAN LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TECHNICAL EFFICIENCY ANALYSIS OF SUGARCANE FARMING ON WET AND DRY LAND USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) APPROACH

0 1 7