66 ini memiliki produktivitas yang tinggi meskipun penggunaan masukan input
rendah karena tingginya intensitas penggunaan tenaga kerja manusia. Meskipun penggunaan masukan input seperti bibit dan pupuk rendah, akan tetapi dengan
perawatan oleh manusia maka dapat mengahasilkan produksi yang tinggi. Kecilnya luasan lahan yang diusahakan dapat menjadi faktor yang menyebabkan
dapat intensifnya perawatan yang dilakukan oleh petani penggarap sehingga produksinya dapat tinggi.
Pembudidaya berusia 28 tahun dengan pengalaman bertani 10 tahun menjadi decision making unit keenam yang mencapai efisiensi teknis varietas
Ciherang. Produktivitas decision making unit ini tertinggi dibandingkan decision making unit pembudidaya varietas Ciherang. Penggunaan tenaga kerja manusia
dibawah rata-rata penggunaan decision making unit lain menunjang decision making unit ini mencapai efisiensi teknis. Diduga hal ini yang mempengaruhi
decision making unit ini dapat mencapai efisiensi teknis. Petani berusia 55 tahun, dengan pengalaman bertani 40 tahun menjadi
responden terakhir yang mencapai efisiensi teknis varietas Ciherang di Desa Kertawinangun.
Berdasarkan produktivitas, decision making unit ini
produktivitasnya berada sedikit diatas produktivitas rata-rata decision making unit varietas Ciherang. Penggunaan seluruh variabel kecuali tenaga kerja mesin
dibawah rata-rata decision making unit lain diduga mempengaruhi decision making unit mencapai efisiensi teknis.
6.1.3. Analisis Efisiensi Teknis Varietas Denok
Analisis efisiensi teknis padi sawah varietas Denok dilakukan dengan 39 decision making unit. Data yang diolah seperti pada lampiran 1. Data pada
lampiran 1 yang digunakan hanya data hasil panen sebagai keluaran output Y, dan variabel masukan input yang digunakan adalah pupuk X1, bibit X2,
tenaga kerja luar keluarga X3, tenaga kerja dalam keluarga X4, tenaga kerja mesin X5 dan luasan lahan X6 pada decision making unit yang menggunakan
varietas Denok. Data lain yang terdapat pada lampiran 1 digunakan dalam memberikan penjelasan hasil keluaran dari nilai efisiensi tekn
is usahataninya.
67 Hasil olahan efisiensi teknis pada varietas Denok terlihat pada gambar 4.
Berdasarkan gambar tersebut terlihat 10 dari 39 decision making unit mencapai efisiensi teknis. Decision making unit yang mencapai efisiensi teknis memiliki
karakteristik yang beragam, baik dilihat dari segi usia, pengalaman bertani, maupun pendidikan.
Gambar 4. Efisiensi Teknis Usahatani Padi Sawah Varietas Denok
Desa Kertawinangun, Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Terdapat hipotesis nilai efisiensi teknis yang dicapai Decision Making Unit juga dipengaruhi oleh karakteristik petani. Karena itu, pembahasan selanjutnya
mencoba memaparkan mengenai nilai efisiensi dan decision making unit. Karakteristik decision making unit yang mencapai efisiensi teknis pada
perbandingan varietas Denok dapat dilihat pada tabel 12. Pembudidaya pertama yang mencapai efisiensi teknis berusia 34 tahun
dengan pengalaman bertani tiga tahun. Pendidikan formal selama 12 tahun. Hasil panen decision making unit ini berada diatas rata-rata hasil panen decision making
unit yang membudidayakan varietas Denok. Selain tingginya hasil panen, decision making unit ini juga didukung dengan penggunaan masukan input bibit
dibawah rata-rata penggunaan masukan input oleh decision making unit lain yang membudidayakan varietas Denok. Hal ini diduga menjadi faktor yang
68 mendukung decision making unit ini dapat mencapai efisiensi teknis varietas
Denok. Petani kedua yang mencapai efisiensi teknis berusia 28 tahun dengan lama
bertani empat tahun. Lama pendidikan formal yang ditempuh decision making unit ini adalah 12 tahun. Seperti decision making unit pertama, hasil panen
decision making unit ini diatas rata-rata hasil panen decision making unit pembudidaya veriates Denok. Perbedaannya adalah decision making unit ini
menggunakan pupuk, bibit, dan tenaga kerja dalam keluarga dibawah rata-rata pembudidaya Denok.
Tabel 12. Karakteristik Decision Making Unit yang Mencapai Efisiensi Teknis
Perbandingan Varietas Denok di Desa Kertawinangun Tahun 2011
No DMU
Jenis Kelamin
Usia Tahun
Pengalaman Bertani Tahun
Lama Pendidikan
Formal Tahun Efisiensi
Seluruh Varietas
1 1
1 40
20 1
2 3
1 35
15 9
1 3
7 1
42 25
1 4
12 1
60 9
1 1
5 14
1 60
50 1
6 15
1 39
20 5
0,980 7
21 1
34 3
12 0,919
8 22
1 28
4 12
1 9
62 1
50 30
6 1
10 72
32 15
6 0,966
Keterangan: 1= Laki-laki; 0= Perempuan
6.1.4. Analisis Efisiensi Teknis Varietas Mekongga