Gambar 24. Penggunaan Lahan sebagai Tambak
Gambar 25. Tempat Latihan TNI
Gambar 26. Penggunaan Lahan sebagai Lahan Sawah
Kepemilikan lahan tambak sebagian besar dimiliki oleh penduduk non- lokal, hal ini menyebabkan banyak tambak yang sudah tidak digunakan
terbengkalai seperti terlihat pada Gambar 27. Sebagian besar penduduk menjual lahannya kepada perusahaan tambak atau memanfaatkannya sebagai kebun.
Penggunaan lahan sebagai perkebunan yang paling tinggi adalah perkebunan kelapa dalam, kelapa sawit, kakao, dan kopi. Perkebunan tersebut banyak yang
dikelola oleh perusahaan, namun ada pula yang dikelola oleh warga, salah satunya adalah kakao. Di sepanjang jalan Kecamatan Punduh Pidada banyak ditemui
perkebunan kakao dan kelapa dalam Gambar 28.
Gambar 27. Tambak yang Terbengkalai di Desa Sukarame
Gambar 28.Kebun Kelapa di Desa Kampungbaru
Pemanfaatan untuk pengembangan pariwisata juga cukup tinggi, wisata pantai yang ada di Kabupaten Pesawaran diantaranya pantai Mutun Town Beach
Gambar 29, Pantai Mutun Haruna Jaya, Pantai Sekar Wana, Pantan Quin Arta, Pantai Ringgung Haruna, Pantai Tangkil, dan lainnya. Penggunaan lahan yang
paling dominan adalah untuk tambak dan juga pariwisata. Hal ini sesuai dengan visi Kabupaten Pesawaran yaitu pengembangan di bidang pariwisata dan
budidaya.
Gambar 29. Penggunaan Lahan sebagai Pariwisata Pantai Mutun
f. Hidro-oceanografi
Kecamatan Punduh Pidada memiliki 5 sungai yaitu Sungai Way Bawang, Way Punduh, Way Sanggi, Way Pidada, dan Way Batu Raja. Beberapa sungai
yang cukup besar yang bermuara di Teluk Lampung, diantaranya adalah Way Ratai, Way Sabu, Way Pedada, dan Way Punduh. Pada umumnya sungai-sungai
tersebut memiliki lembah yang sempit dan terjal, dengan aliran sungai bersifat musiman, fluktuasi debit aliran tergantung musim, pada musim hujan aliran besar
dan keruh sedangkan dimusim kemarau kecil dan jernih. Wilayah teluk dibatasi oleh morfologi perbukitan, sehingga sungai-sungai yang bermuara di Teluk
Lampung relatif adalah sungai yang pendek dengan daerah aliran sungai yang sempit.
Kawasan pesisir Kabupaten Pesawaran termasuk dalam kawasan perairan Teluk Lampung. Tipe pasang surut ganda. Pasang surut campuran dengan
dominasi ganda ini merupakan pengaruh dari Lautan Hindia yang berada di sebelah selatan dan barat. Pasang surut ganda terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut terjadi secara berurutan secara teratur, periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Kisaran tinggi pasang surut rata-rata mencapai 176 cm. Pasang
surut ini cocok untuk pengembangan tambak, pasang surut yang baik untuk tambak adalah 1-2 meter. Kisaran pasang surut yang besar terjadi pada saat
pasang surut purnama, sedangkan kisaran pasang surut yang kecil terjadi pada saat pasang surut perbani. Pada bulan Mei-September kecepatan arus di perairan Teluk
Lampung 8 cmdetik, dengan tinggi gelombang 1 m. sedangkan pada bulan Oktober-April kecepatan arus rata-rata mencapai 80 cmdet, dengan tinggi
gelombang 1-2 m. Berdasarkan hasil penelitian CRMP 1999 diketahui bahwa parameter
suhu, salinitas, pH, kecerahan, kekeruhan, kandungan minyak, Cu dan coliform di Pesisir Pesawaran masih tergolong memenuhi syarat standar baku mutu untuk
pariwisata dan rekreasi ataupun budidaya perikanan dan biota laut. Sebaliknya COD dan kandungan Cd sudah berada di luar batas yang diperbolehkan untuk
kegiatan yang sama; sedangkan BOD, DO, Cr, Pb dan padatan tersuspensi masih memenuhi syarat untuk tujuan rekreasi maupun budidaya di beberapa tempat,