Letak Geografis dan Batas Administrasi

Kecamatan Punduh Pidada sendiri ditemukan 12 jenis tanaman mangrove. Secara umum yang dijumpai adalah Rhizopora spp. dengan ketebalan 100 m. Di desa Durian Kecamatan Padang Cermin, komoditas mangrove terdiri dari beberapa spesies multi spesies yang didominasi oleh spesies Rhizophora mucronata. INV berkisar antara 236 hingga 249 dengan kerapatan berkisara antara 188 indha hingga 530 indha. Ketebalan mangrove antara 1 dan 1,5 m. Di Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin tipe vegetasi konsesi dengan jenis Rhizophora mucronata sebagai jenis yang dominan dan memiliki INV sebesar 300. Kerapatan individu di daerah ini sebesar 900 indha, dan dengan potensi lahan sebesar 754,70 m²ha. Komoditas mangrove memiliki ketebalan sekitar 4 km Atlas Sumberdaya Pesisir, 2002. Sebagian besar mangrove di Lampung didominasi oleh Api-api Avicennia alba dan Avicennia marina pada lahan yang baru terbentuk, ditunjang oleh buta- buta Bruguiera parvifloradan Excoecaria agallocha yang lazim dijumpai di daerah muara. Agak ke hulu dijumpai nipah Nypa fruticans , pedada Sonneratia caseolaris, dan Xylocarpus granatum yang menunjukkan adanya pengaruh air tawar. Beberapa jenis mangrove lainnya yang ditemukan seperti Rhizophora apiculata, Avicennia marina, Bruguiera silindrica, Excoearia agallocha, Hibiscus tiliaceus, jeruju Achanthus ilicifolius, basang siap Finlaysonia maritima, dan nipah Nypa fruticans. Beberapa jenis mangrove yang ada di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada Gambar 31 dan Gambar 32. Gambar 31. Salah Satu Spot Tanaman Mangrove Gambar 32. Pohon Bakau di Pinggir Pantai Pantai sekitar Teluk Lampung mengalami degradasi dan kohesi lebih besar lagi karena dampak urbanisasi. Kawasan yang semula merupakan hutan mangrove telah berubah menjadi tambak udang. Berdasarkan hasil lokakarya pada tahun 2010 yang dilakukan oleh LSM Mitra Bentala, terdapat 75 kawasan mangrove beralih fungsi menjadi tambak. Berdasarkan pengamatan dan beberapa wawancara di tapak, penduduk sekitar menyebutkan bahwa jumlah mangrove yang beralih fungsi menjadi tambak sangat tinggi. Hal ini membuat penduduk di kawasan pesisir, menjadi khawatir karena dengan menghilangnya mangrove maka wabah malaria akan menyerang. Mangrove merupakan sarang dari nyamuk malaria. Beberapa tanaman mangrove yang tersisa pun banyak yang rusak karena kegiatan tambak yang tidak memperhatikan keberadaan mangrove Gambar 33. Pada tahun 2011 terjadi wabah malaria yang sangat berbahaya. Luas hutan mangrove di Kabupaten Pesawaran saat ini adalah 1.200 ha. Gambar 33. Kondisi Tanaman Mangrove yang Rusak Karena Kegiatan Tambak Selain mangrove di pesisir Teluk Lampung juga terdapat formasi Barringtonia, seperti ketapang Terminalia catappa , waru laut Hibiscus tiliaceus, nyamplung Calophyllum inophyllum, cemara Casuarina equisetifolia, dan rasau putih Pandanus tectorius. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan di lapang banyak ditemukan tanaman ketapang, cemara, nyamplung, waru laut, dan kelapa. Formasi Barringtonia tersebut juga banyak ditemui di kawasan pesisir Kecamatan Punduh Pidada seperti pada Gambar 34. Gambar 34. Tanaman dengan Formasi Baringtonia Kec. Punduh Pidada Jumlah populasi ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba, di Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010 masing- masing adalah 311, 247, 6.801, dan 691. Sedangkan Jumlah populasi unggas seperti ayam dan itik masing-masing adalah 10.956 ekor dan 762 ekor.

h. Fasilitas dan Aksesibilitas

Pariwisata di Lampung khususnya wisata bahari diprioritaskan di pesisir Teluk Lampung. Hal ini dikarenakan wilayah Teluk Lampung secara administrasi merupakan territorial Kota Bandar Lampung, sehingga infrastruktur dan fasilitasnya sudah tersedia. Oleh karena itu aksesibilitasnya juga lebih baik dibandingkan kawasan yang berpotensi lainnya. Dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pesisir Kabupaten Pesawaran termasuk dalam