Iklim Kabupaten Pesawaran Perencanaan lanskap kawasan wisata tambak di Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

Gambar 17. Kelembaban Relatif Kabupaten Pesawaran Setiap Bulan Pada Tahun 2010 Gambar 18. Curah Hujan Kabupaten Pesawaran Setiap Bulan pada Tahun 2010 Kawasan Pesisir Kabupaten Pesawaran Di wilayah pesisir Kabupaten Pesawaran tiupan angin dengan kecepatan rata- rata 5.83 kmjam dapat menjadi dua arah setiap tahunnya yaitu; pada bulan November sd Maret angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Pada bulan April sampai dengan Oktober angin bertiup dari arah Timur hingga Tenggara. Temperatur udara berkisar antara 26º-30º C pada daerah dengan ketinggian 20-60 m dpl, sedangkan temperatur maksimal dapat mencapai 33º C. Kelembaban udara 74 76 78 80 82 84 86 88 Kelembaban Relatif Tahun 2010 50 100 150 200 250 300 350 400 Curah Hujan Tahun 2010 mmbulan pada berkisar antara 80-88 sedangkan curah hujan antara 1.750-2.250 mmtahun. Pesisir Kabupaten Pesawaran juga dipengaruhi oleh pergantian pusat tekanan tinggi dan tekanan rendah di Asia dan Australia yang berlangsung pada bulan Januari dan Juli. Akibat pengaruh angin muson wilayah pesisir tidak mengalami musim peralihan pancaroba diantara musim kemarau dan musim penghujan. Musim hujan terjadi antara bulan Desember-Maret akan tetapi cenderung berfluktuasi. Puncak curah hujan tertinggi pada bulan Maret yaitu sebanyak 2.559 mm. Musim kemarau terjadi pada bulan April-November dengan puncak hujan terendah terjadi pada bulan November yang tidak turun hujan sama sekali.

c. Topografi

Kecamatan Punduh Pidada memiliki topografi yang bervariasi dari yang landai hingga curam. Sebagian besar topografi Kecamatan Punduh Pidada memiliki kemiringan lereng 16-40 . Daerah pesisir pantai sebelah timur memiliki topografi cukup curam. Sedangkan semakin ke barat topografi relatif landai. Wilayah dengan kelerengan 8 hanya sedikit, terdapat di beberapa daerah Desa Bawang Kecamatan Punduh Pidada. Topografi wilayah pesisir terdiri atas dataran rendah yang dimulai dari garis pantai sampai ke pegunungan 0-500 mdpl serta dataran tinggi 1.000-1.500 mdpl. Daerah pesisir berada pada ketinggian 0-50 maml atas muka laut. Gambar 19. Variasi Kemiringan Lahan di Sekitar Perbukitan

d. Geologi dan Jenis Tanah

Satuan geologi lingkungan kawasan pesisir Kabupaten Pesawaran termasuk dalam satuan geologi lingkungan Teluk Lampung yang dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 5. Jenis geologi lingkungan tersebut terdapat 5 jenis seperti GL1, GL2, GL3, GL4, dan GL5. Perbedaan utama diantara kelima geologi lingkungan tersebut terletak pada morfologi, litologi, jenis pantai, karakteristik, sifat fisik, proses geologi, air tanah, dan kegempaan. Tabel 5. Satuan Geologi Lingkungan Pesisir Teluk Lampung Satuan Geologi Lingkungan GL-1 GL-2 GL-3 GL-4 GL-5 Morfologi Pedataran rendah, kemiringan lereng 0-30 , sungai bermeander, terdapat muara sungai dan tanjung Pedataran rendah Kaki perbukitan, kemiringan lereng 3-25 Kaki Gunung Tanggamus Pedataran rendah Litologi Aluvium, lempung, lanau, pasir tufaan di sekitar muara sungai. Endapan rawa: Lumpur, lanau dan pasir, batu pasir sisipan, batu lempung Aluvium, kerikil- kerikil, lempung dan sisa organisme laut Batuan tersier, breksi gunung api, dasitik, lava, tufa, andasitik Batuan quarter, breksi lava, tufa, andesik, basalitik Tufa, batu apung, batu lempung, batu pasir, setempat batu gamping, koral Jenis Pantai Relief rendah, melengkung halus Relief rendah Relief tinggi Relief tinggi- rendah Relief rendah Karakter- istik Endapan lumpur, pasir lanau, terda- pat koral Pasir pantai, pecahan sisa organisme laut, setempat berlumpur Pasir kerikil- kerakal, bongka, batuan dasar Pasir kerikil- kerakal, bongkah batuan dasar, setempat pecahan koral Pasir pantai dan lumpur, setempat bongkah batuan Sifat Fisik Lumpur, lembek, daya dukung lemah Pasir pantai, putih kekuningan, halus-kasar, daya dukung rendah Breksi berbongkah, daya dukung sedang-tinggi Daya dukung sedang Pasir, putih kekuningan, daya dukung rendah Proses Geologi Sedimentasi di muara sungai, gosong pasir di pantai Sedimentasi di muara sungai dan abrasi Runtuhan bongkah di tebing-tebing pantai Runtuhan tanah batuan di tebing–tebing pantai Sedimentasi dari sungai Air Tanah Akuifer produktif sedang, intrusi air asin Akuifer produksi sedang, muka air tanah 0-1 m dan dibawah muka tanah setempat payau tawar Setempat akuifer produktif, muka air tanah 1-3 m di bawah muka setempat, tawar Air tanah produktif dari pegunungan Setempat akuifer produktif Kegempaan Daerah dengan resiko sedang Daerah dengan resiko sedang Resiko agak tinggi Resiko agak tinggi Resiko agak tinggi