commit to user
118
metode penerjemahan adalah dominasi dari ragam teknik penerjemahan yang digunakan.
1. Ideologi Penerjemahan
Penerjemahan merupakan reproduksi pesan yang terkandung dalam teks asal
original text. Untuk siapapun orangnya audience design dan apapun tujuannya
need analysis, setiap reproduksi pesan itu selalu dibayangi oleh ideologi tertentu. Ideologi dalam penerjemahan adalah
prinsip dan keyakinan tentang betul-salah dan baik-buruk dalam penerjemahan, yakni terjemahan seperti apa yang terbaik bagi masyarakat
pembaca teks sasaran target readers atau terjemahan seperti apa yang
cocok dan disukai oleh mereka Hoed, 2006: 83. Ideologi yang digunakan oleh penerjemah itu adalah ideologi
pemerasingan foreignization, yaitu ideologi yang berorientasi pada bahasa
sumber Bsu dan ideologi domestikasi domestication, yaitu ideologi yang
berorientasi pada bahasa sasaran Bsa.
a. Ideologi Foreignisasi
Venuti 1995: 20 menyatakan bahwa “foreignization is an
ethnodeviant pressure on those values to register the linguistic and cultural difference of the foreign text, sending the reader abroad”. Pemerasingan
foreignization adalah pemaksaan istilah bahasa dan nilai budaya teks sumber Tsu ke dalam teks sasaran Tsa yang menggiring pembaca ke
commit to user
119
negeri asing. Dalam hal ini penerjemah mencoba menghadirkan kebudayaan bahasa sumber Bsu dalam bahasa sasaran Bsa, sehingga pembaca teks
sumber Tsu merasakan kehadiran suasana asing. Penerjemah seolah-olah dan mungkin dengan sengaja sepenuhnya di bawah kendali penulis teks
sumber Tsu. Aspek kebudayaan asing sangat menonjol diungkapkan dalam bahasa pembaca. Kehadiran unsur budaya asing sangat kental dalam
bahasa masyarakat teks sasaran TT readers.
Jika dikaitkan dengan Diagram-V dari Newmark 1988: 45, metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber Bsu, itu
cenderung pada ideologi pemerasingan foreignization. Metode-metode
penerjemahan tersebut diantaranya adalah metode penerjemahan setia faithful translation dan metode penerjemahan semantik semantic
translation. Dalam praktek penerjemahannya pun, penerjemah biasanya menggunakan teknik-teknik yang berorientasi pada bahasa sumber. Artinya
dia benar-benar menggunakan bahasa sumber sebagai padanan kata dalam teks sasarannya Tsu, baik itu hasil dari peminjaman murni
pure borrowing, seperti penggunaan kata Mr, Mrs, Mom, Dad, Uncle, Auntie
dan lain-lain, maupun hasil dari naturalisasi, seperti penggunaan kata performanz bahasa Jerman dari kata bahasa Inggris performance, kata
polis bahasa Malaysia dari kata bahasa Inggris police, dan kata ‘estat’ bahasa Indonesia dari bahasa Inggris
estate. Hasil terjemahannya disebut dengan
foreignizing translation Hatim dan Munday, 2004:102.
commit to user
120
b. Ideologi Domestikasi
Venuti 1995: 20 mengutarakan bahwa “domestication is an
ethnocentric reduction of the foreign text to target-language cultural values, bringing the author back home.” Domestikasi merupakan upaya
penghilangan unsur budaya asing atau istilah dalam teks sumber Tsu dalam bahasa sasaran Bsa dan merumahkan penulis teks sumber Tsu ke
kampung halamannya. Domestikasi ini benar-lawan dari pemerasingan.
Pemerasingan menghadirkan unsur asing dalam teks terjemahan, sedangkan domestikasi menghilangkannya.
Jika dikaitkan dengan Diagram-V dari Newmark 1988: 45, metode penerjemahan yang berorientasi pada ideologi domestikasi
diantaranya adalah
metode penerjemahan
adaptasi adaptation,
penerjemahan idiomatik idiomatic translation, dan metode penerjemahan
komunikatif communicative translation. Bagi penerjemah yang menganut
ideologi domestikasi ini, kata-kata seperti Mr, Mrs, Mom, Dad, Uncle,
Auntie itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Tuan’, ‘Nyonya’, ‘Ibu’, ‘Ayah’, ‘Paman’, ‘Bibi’. Itu semua dilakukan agar
keseluruhan terjemahan hadir sebagai bagian dari bahasa Indonesia, sehingga berterima pada masyarakat pembaca teks sasaran Tsa. Dia akan
berusaha untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada dunia luar karena baginya penerjemahan yang betul adalah yang berterima dalam
masyarakat bahasa sasaran Bsa dan tidak menghadirkan sesuatu yang
commit to user
121
asing. Hasil terjemahannya disebut dengan domesticating translation
Hatim dan Munday, 2004: 102.
2. Metode Penerjemahan