Teknik Kuesioner Skala Penilaian Tingkat Kesepadanan Skala Penilaian Tingkat Keberterimaan

commit to user 180 Berikut adalah contoh-contoh pertanyaan yang diajukan: 1. Pada saat Anda menerjemahkan data nomor ...., mengapa Anda menggunakan metode harfiah, tidak menggunakan metode idiomatik? Apa alasan Anda menggunakan metode itu? 2. Ketika Anda menerjemahkan data nomor ...., Anda menggunakan teknik peminjaman borrowing. Apa alasan Anda menggunakan teknik tersebut? 3. Apa yang Anda lakukan ketika menemukan kesulitan untuk menerjemahkan sebuah istilah? Mengapa Anda lakukan hal yang demikian? 4. Untuk menambah wawasan teori penerjemahan, kegiatan apa saja yang Anda ikuti?

3. Teknik Kuesioner

Teknik angket atau kuesioner adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi dari informan Sutopo, 2006:18. Kuesioner yang digunakan dalam penulisan ini adalah angket tertulis. Angket ini terdiri dari instrumen skala penilaian tingkat kesepadanan, tingkat keberterimaan, dan tingkat keterbacaan dan sejumlah data tuturan yang dianalisis oleh pembaca ahli dan awam. Pembaca ahli diberi angket yang memuat instrumen skala penilaian tingkat kesepadanan dan tingkat keberterimaan beserta sejumlah data tuturan dari novel TKM dan terjemahannya, sedangkan pembaca awam diberi angket yang memuat instrumen skala penilaian tingkat keterbacaan. commit to user 181 Berikut adalah tiga instrumen skala penilaiannya yang sudah dimodifikasi sesuai dengan penerjemahan karya sastra:

1. Skala Penilaian Tingkat Kesepadanan

Skala Indikator Kesimpulan 3 Tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi. Akurat 2 Sebagian tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber sudah dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna yang mengganggu keutuhan pesan. Kurang Akurat 1 Tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran. Tidak Akurat

2. Skala Penilaian Tingkat Keberterimaan

Skala Indikator Kesimpulan 3 Terjemahan terasa alamiah; istilah yang digunakan lazim dan akrab bagi pembaca; tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Berterima 2 Pada umumnya terjemahan sudah terasa alamiah, namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah; terjadi sedikit kesalahan gramatikal. Kurang Berterima 1 Terjemahan tidak alamiah atau terasa janggal dan istilah yang digunakan tidak lazim; tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Tidak berterima commit to user 182

3. Skala Penilaian Tingkat Keterbacaan