PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk formerly PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
- 28 - Aset keuangan yang tidak dinilai secara
individual, dievaluasi secara kolektif. Financial assets that are not assessed
individually are evaluated collectively.
i. Penjabaran mata uang asing
i. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transactions denominated
in foreign
currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the
transactions. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutupan pada tanggal
pelaporan berdasarkan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat
untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Aset dan liabilitas non-moneter dalam
mata uang asing yang diukur berdasarkan biaya perolehan, dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan kurs pada tanggal pengakuan awal. Monetary assets and liabilities denominated in
foreign currency are translated into Rupiah with the closing rate as at the reporting date
using the Reuters spot rates at 4.00 p.m. Western Indonesian Time on December 31,
2014
and 2013.
Non-monetary items
measured at historical cost denominated in a foreign currency are translated into Rupiah
with the exchange rate as at the date of initial recognition.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang
asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada
laba rugi. Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary
assets and liabilities are recognised in profit or loss.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya
yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian
selisih kurs. Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur non-moneter seperti
efek yang diperdagangkan dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai
wajar. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada
akun keuntungankerugian yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual dalam ekuitas. Translation differences on debt securities and
other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange
gains and losses. Translation differences on non-monetary items such as equities held for
trading are reported as part of the fair value gain or loss. Translation differences on
available for sale equities are included in the unrealised gainlosses on available for sale
marketable securities in equity.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs mata uang utama nilai penuh
yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2014 and 2013, the major foreign currency rates full amount
used for translation into Rupiah are as follows:
2014 2013
Euro 15.053
16.759 Euro
Dolar Amerika Serikat 12.385
12.170 United States Dollar
Dolar Singapura 9.376
9.622 Singapore Dollar
Riyal Saudi Arabia 3.300
3.245 Saudi Arab ian Riyal
Yen Jepang 104
116 Japanese Yen
j. Kas
j. Cash
Kas meliputi kas kecil, kas besar dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri ATM.
Cash includes petty cash, cash and cash in Automatic Teller Machines ATMs.
k. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain k. Current account with Bank Indonesia and
other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo
bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at face value or the
gross value of the outstanding balance, less allowance for impairment losses, where
appropriate.
PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk formerly PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
- 29 - Lihat Catatan 3e untuk kebijakan akuntansi
atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Refer to Note 3e for the accounting policy of
loans and receivables.
Giro wajib minimum Minimum statutory reserves
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI
No. 1515PBI2013
tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak
31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro
minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum GWM dalam
Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8 dan GWM Sekunder ditetapkan
sebesar 4, serta GWM Loan to Deposit Ratio LDR sebesar perhitungan antara
parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR
bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum KPMM bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan
sebesar 8. In
accordance with
Bank Indonesia
Regulation PBI No. 1515PBI2013 dated December 24, 2013 which is effective starting
December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves GWM with Bank
Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain
minimum
deposit balances
with Bank
Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set
at 8 and the Secondary GWM which is set at 4, and GWM Loan to Deposit Ratio LDR
GWM which is determined based on parameters under disincentive and over
disincentive for the difference between the banks LDR and target LDR by taking into
account the difference between the banks Capital Adequacy Ratio CAR and CAR
incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebesar persentase tertentu dari DPK. Primary Statutory Reserve is the minimum
deposit that should be maintained by a bank in current accounts with Bank Indonesia as a
certain percentage
of TPF
which is
determined by Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum
yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia “SBI”, Surat Utang
Negara “SUN” danatau Excess Reserve, yang
besarnya ditetapkan
oleh Bank
Indonesia sebesar persentase tertentu. Secondary Statutory Reserve is the minimum
reserve that should be maintained by a bank in form of Bank Indonesia Cerfificates “SBI”,
Government Debent ure Debt “SUN” andor
Excess Reserve, as a certain percentage determined by Bank Indonesia.
l. Penempatan pada Bank Indonesia