Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Marketable securities and Government

PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk formerly PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 29 - Lihat Catatan 3e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Refer to Note 3e for the accounting policy of loans and receivables. Giro wajib minimum Minimum statutory reserves Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1515PBI2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8 dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4, serta GWM Loan to Deposit Ratio LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8. In accordance with Bank Indonesia Regulation PBI No. 1515PBI2013 dated December 24, 2013 which is effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves GWM with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8 and the Secondary GWM which is set at 4, and GWM Loan to Deposit Ratio LDR GWM which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the banks LDR and target LDR by taking into account the difference between the banks Capital Adequacy Ratio CAR and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that should be maintained by a bank in current accounts with Bank Indonesia as a certain percentage of TPF which is determined by Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia “SBI”, Surat Utang Negara “SUN” danatau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by a bank in form of Bank Indonesia Cerfificates “SBI”, Government Debent ure Debt “SUN” andor Excess Reserve, as a certain percentage determined by Bank Indonesia.

l. Penempatan pada Bank Indonesia

l. Placement with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Placements with Bank Indonesia are stated at amortised cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses. Lihat Catatan 3e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Refer to Note 3e for the accounting policy of loans and receivables. m. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah m. Marketable securities and Government Bonds Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia “SBI” dan korporasi yang diperdagangkan di pasar uang dan di bursa efek. Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia “SBI” and corporate bonds traded in the money market and at the stock exchange. Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dibeli dari pasar. Goverments Bonds represent bonds issued by the Goverments of the Republic of Indonesia purchased from the market. Investasi pada surat berharga syariah, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai berikut: Investment in sharia marketable securities, are classified based on business model defined by the Bank in accordance with SFAS No. 110 on Accounting for Sukuk” as follows: PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 Tbk formerly PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 30 - 1. Model usaha biaya perolehan yang tujuan utama dari pemilikan surat berharga adalah untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual yang menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok danatau hasilnya. Surat berharga diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi yang disesuaikan dengan premi danatau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo. 1. At cost model is adopted the purpose of holding the securities is to acquire contractual cash flow and there is contractual requirements that specify a certain date of principal and margin payments. At cost securities are stated at cost including transaction costs, adjusted by unamortized premium andor discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity. 2. Model usaha nilai wajar dimana Sukuk dinilai sebesar nilai wajar yaitu harga pasar. Selisih antara nilai tercatat disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan. 2. Fair value model is where the Sukuk are valued using market prices. Upon initial recognition, transaction cost is recorded in current statement of comprehensive income. n. Pinjaman yang diberikan n. Loans