8 2. Manfaat praktis
a. Bagi kepala sekolah
Dari hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi sekolah dan praktisi pendidikan dalam menentukan
kebijakan di sekolah. b.
Bagi guru Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang tepat. Buku besar dapat dijadikan sebagai referensi sebagai media untuk
meningkatakan kualitas pembelajaran terutama keterampilan membaca permulaan di kelas rendah.
c. Bagi siswa
Dari hasil penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan motivasi siswa dan mendorong siswa untuk membaca.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Membaca Permulaan
1. Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak terjadi terus menurus sepanjang hayat. Mulai dari bayi anak sudah belajar bahasa ibu meskipun belum dapat
membedakan beberapa ucapan orang dewasa. Ketika mulai belajar di taman kanak-kanak anak mulai mempunyai kosakata yang banyak. Anak mulai
berani berbicara dengan teman dengan berbagai bentuk kalimat. Selama periode usia sekolah dasar, anak-anak dihadapkan pada tugas utama yakni
mempelajari bahasa tulis. Perkembangan bahasa pada usia sekolah dasar meningkat dari bahasa lisan ke bahasa tulis.
Perkembangan bahasa pada anak di sekolah dasar juga berkaitan dengan perkembangan kognitif. Artinya semakin tinggi kemampuan
intelektual anak maka anak cenderung mampu berbahasa Nandang Budiman, 2006: 81. Pada anak usia 6 tahun, anak memiliki kosa kata yang
dapat dikomunikasikan sebanyak 2600 kata, mampu menyerap 20.000 - 24.000 kata, mampu membuat kalimat meskipun dalam bentuk kalimat
pendek, sudah mampu mengucapakan kalimat pendek. Kemampuan bahasa tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan intelektual anak yang
dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya lingkungan, umur anak, kondisi fisik, keluarga dan perbedaan individual anak. Anak pada usia 7-12 tahun
berada pada masa kanak-kanak tengah, middle chilhood Ali Mustadi, 2013:
10 12. Fase ini menjadi fase emas anak belajar bahasa, baik bahasa ibu
maupun bahasa asing. Kondisi otaknya masih plastis dan lentur sehingga penyerapan bahasa lebih mudah sehingga dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah anak dapat mengikutinya dengan baik. Kegiatan pembelajaran bahasa di sekolah diperlukan untuk setiap jenis
kegiatan belajar. Melalui kata-kata anak dapat mengungkapkan buah pemikirannya dengan bahasa. Pernyataan di bawah ini sejalan dengan
pernyataan Nandang Budiman bahwa perkembangan bahasa anak akan berperngaruh pada perkembangan kognitifnya, hal ini dikarenakan bahasa
sebagai pembentuk konsep dan pemikiran. Rose dan Roe Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1997: 6 memaparkan perbandingan perkembangan kognitif
Piaget dan perkembangan bahasa sebagai berikut:
Tabel 1. Perbandingan Perkembangan Kognitif Piaget dan Perkembangan Bahasa.
Perkiraan Umur
Fase-fase Perkembangan Kognitif menurut Piaget
Fase-fase Perkembangan Kebahasaan
Lahir -2 tahun Periode Sensorimotor: Anak memanipulasi objek
di sekitarnya dan mulai membentuk konsep
Fase Fonologis; Anak
bermain dengan
bunyi-bunyi bahasa mulai mengoceh
sampai menyebutkan
kata-kata sederhana
2 - 7 tahun Periode Praoperasional:
Anak memahami pemikiran simbolik,
tetapi belum
dapat berfikir logis Fase Sintaktik:
Anak menunjukkan
kesadaran gramatis,
berbicara menggunakan
kalimat 7
– 11 tahun Periode Operasional:
Anak dapat berfikir logis mengenai
benda-benda konkret
Fase Semantik: Anak dapat membedakan
kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung
dalam kata