Hasil Analisis Aspek Manajemen

6.4 Aspek Hukum

Pendirian dan beroperasinya suatu usaha akan lebih diketahui serta diakui keberadaanya oleh pemerintah jika berbentuk badan usaha atau memiliki perizinan usaha. Suatu perusahaan yang layak, perlu memenuhi persyaratan legalitas agar mempermudah hubungan ke luar perusahaan, memiliki kekuatan hukum, diakui serta terikat hukum yang berlaku Utami 2008.

6.4.1 Bentuk Badan Usaha

Perusahaan-perusahaan yang ada di industri pembuatan kerupuk rambak memiliki bentuk badan usaha yaitu usaha perorangan. Modal usaha yang digunakan berasal dari pemilik perusahaan. Keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan adalah dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha. Sedangkan kelemahannya adalah segala bentuk kerugian atau beban usaha harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan.

6.4.2 Izin Usaha

Dalam menjalankan aktivitas usaha, para produsen telah memiliki izin usaha dari pemerintah setempat. Izin usaha tersebut adalah izin usaha dari Kepala Desa Penanggulan, izin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kendal dan izin usaha dari Dinas Kesehatan. Seluruh perusahaan kerupuk rambak yang ada di Desa Penanggulan telah memiliki izin usaha dari institusi yang telah tersebut di atas. Berdasarkan aspek hukum usaha pembuatan kerupuk rambak ini layak untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan usaha telah memiliki perizinan sehingga usaha memiliki kekuatan secara hukum.

6.5 Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pembangunan suatu usaha atau perusahaan seharusnya memperhatikan kepentingan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial ekonomi. Pembangunan usaha yang baik adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan tersebut dapat berwujud apabila semua komponen dalam perusahaan mengerti pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap tahapan produksinya Utami 2008. Usaha pembuatan kerupuk rambak ini memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah. Kontribusi kepada pendapatan daerah berupa produk kerupuk rambak yang dihasilkan dapat menjadi komponen pendapatan daerah dari kelompok barang makanan dengan jenis konsumsi lainnya miscellaneous food item . Usaha pembuatan kerupuk rambak ini membuka kesempatan kerja bagi penduduk sekitar. Para produsen kerupuk rambak ini rata-rata memiliki tenaga kerja non keluarga sebanyak 3-5 orang. Usaha pembuatan kerupuk rambak ini telah membuka lapangan usaha bagi tenaga kerja terutama untuk tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Usaha pembuatan kerupuk rambak ini juga dapat dikatakan layak jika dilihat dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari lingkungan, walaupun usaha pembuatan kerupuk rambak ini belum memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup AMDAL yang menyatakan bahwa keseimbangan lingkungan tersebut dapat dijaga dan diatur apabila industri telah memiliki AMDAL dan perundangan yang berlaku menghendaki setiap usaha memiliki AMDAL. Namun hal ini dapat diterima dengan pertimbangan bahwa usaha pembuatan kerupuk rambak tidak menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan limbah yang dihasilkan tidak membahayakan masyarakat. Limbah yang dihasilkan oleh usaha dapat dikelola oleh pemilik usaha dengan membuat tempat penampungan limbah pada masing-masing usaha.