usaha pembuatan kerupuk rambak dengan bahan baku kulit sapi pada tahun pertama mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.577.525,00. Sedangkan pada
tahun kedua sebesar Rp 24.539.145,00. Tahun ketiga dan tahun selanjutnya sebesar Rp 56.788.154,00.
7.2 Analisis Aspek Finansial Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Menggunakan Bahan Baku Kulit Kerbau
Usaha pembuatan kerupuk rambak di Pegandon ada yang menggunakan bahan baku kulit kerbau sebagai input produksinya. Pada dasarnya proses
pembuatan kerupuk rambak dengan menggunakan kulit sapi dan kulit kerbau sama saja. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam manfaat dan biaya. Skala
usaha yang digunakan pada perhitungan analisis usaha pembuatan kerupuk rambak kulit kerbau ini adalah 25 kilogram kerupuk rambak matang.
7.2.1 Analisis Inflow Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Menggunakan
Bahan Baku Kulit Kerbau
Penerimaan usaha pembuatan kerupuk rambak kulit kerbau diterima dari hasil penjualan dan nilai sisa investasi yang telah dilakukan. Pendapatan diperoleh
dari mengkalikan total penjualan dengan harga jual. Pada tahun ke-1 dan ke-2, usaha belum mampu berproduksi secara
optimal. Nilai produksi pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar 50 persen dan 70 persen. Hal ini dikarenakan usaha masih dalam tahap pengenalan
produk kepada konsumen sehingga usaha membatasi jumlah produksinya. Sedangkan mulai tahun ke-3 sampai tahun ke-10 jumlah produksi mencapai 100
persen, yaitu sebesar 1.600 kemasan kecil dan 11.000 kemasan besar per tahun. Harga jual produk kerupuk rambak bahan baku kulit kerbau ini sama dengan
kerupuk rambak bahan baku kulit sapi yaitu Rp 60.000,00 untuk kemasan besar dan Rp 30.000,00 untuk kemasan kecil.
Pada tahun pertama total penerimaan usaha pembuatan kerupuk rambak adalah sebesar Rp 213.000.000,00. Pada tahun ke-2, total penerimaan usaha
sebesar Rp 298.200.000,00 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10, produksi sudah
mencapai kapasitas optimal sehingga total penerimaannya adalah sebesar Rp 426.000.000,00. Rincian penerimaan usaha dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
. Perkiraan Pendapatan Penjualan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Kerbau per Tahun
Tahun ke-
Produk Produksi
kemasan Harga
Rp Pendapatan
Rp Total
Pendapatan Rp
Kerupuk Rambak 500 gram
800 60.000 48.000.000
1 Kerupuk Rambak
250 gram 5.500 30.000
165.000.000 213.000.000
Kerupuk Rambak 500 gram
1120 60000 67.200.000
2 Kerupuk Rambak
250 gram 7700 30000
231.000.000 298.200.000
Kerupuk Rambak 500 gram
1600 60000 96.000.000
3-10 Kerupuk Rambak
250 gram 11000 30000
330.000.000 426.000.000
Sumber : Citra Rasa, 2009 diolah
Penerimaan lain didapat dari nilai sisa atau salvage value. Nilai sisa merupakan nilai sisa dari barang modal yang tidak habis terpakai selama umur
proyek berlangsung dan dinilai pada saat umur proyek berakhir. Barang-barang modal yang memiliki nilai sisa adalah tanah, bakul plastik dan motor.
Lahan memiliki nilai Rp 600.000,00 per m
2
sedangkan bangunan memiliki nilai sebesar Rp 375.000,00 per m
2
. Lahan memiliki luas 50 m
2
. Lahan yang tidak didirikan bangunan di atasnya digunakan sebagai tempat penjemuran. Bakul
plastik merupakan barang reinvestasi karena barang sudah tidak memiliki nilai ekonomis sebelum umur proyek berakhir. Oleh sebab itu perusahaan melakukan
pembelian barang pada awal tahun ke-5 dan ke-9. Reinvestasi bakul plastik pada awal tahun ke-9 membuat barang masih memiliki manfaat ekonomis pada akhir
proyek. Nilai bakul plastik adalah Rp 2.000.000,00 dengan jumlah 80 buah bakul plastik. Sedangkan, motor memiliki nilai Rp 15.500.000,00.