Analisis Finansial Analisis Kelayakan Investasi

Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek Husnan dan Muhammad 2000. Analisis finansial terdiri dari: a. Net Present Value NPV Net present value NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu: • NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. • NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan. • NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. b. Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio Net benefit and cost ratio net BC Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net BC merupakan angka perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif. kriteria investasi berdasarkan Net BC Rasio adalah : • Net BC 0, maka NPV 0, proyek menguntungkan • Net BC 0, maka NPV 0, proyek merugikan • Net BC = 1, maka NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi c. Internal Rate Return IRR Internal rate return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present Value NPV sama dengan nol 0. Gittinger 1986 menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. d. Payback Period PBP Payback period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Muhammad 2000.

3.5 Analisis Switching Value

Analisis switching value merupakan variasi dari analisis sensitivitas. Analisis dilakukan untuk meneliti kembali analisis kelayakan proyek yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh yang akan terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan Gittinger 1986. Menurut Kadariah et al. 1999 analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat. Suatu proyek pada dasarnya menghadapi suatu ketidakpastian karena dipengaruhi perubahan-perubahan, baik dari sisi penerimaan atau pengeluaran yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelayakan proyek. Dalam analisis switching value setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti setiap kali harus dilakukan analisis kembali. Hal ini perlu karena analisis proyek biasanya didasarkan pada proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian dan perubahan yang akan terjadi di masa depan. Semua proyek harus diamati melalui analisis sensitivitas. Pada bidang pertanian, proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat empat masalah utama, yaitu : • Perubahan harga jual • Keterlambatan pelaksanaan proyek • Kenaikan biaya • Perubahan volume produksi

3.6 Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba adalah suatu laporan keuangan yang meringkas penerimaan dan pengeluaran suatau perusahaan selama periode akuntansi. Laporan rugi laba juga merupakan suatu laporan yang menunjukkan hasil-hasil operasi perusahaan selama waktu tersebut Gittinger 1986. Laporan rugi laba ini atau usaha yang dijalankan mendapatkan keuntungan ataukah mendapatkan kerugian selama waktu proyek. Laba ialah apa saja yang tersisa setelah dikurangkannya pengeluaran-pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi barang atau jasa atau dari penerimaan yang diperoleh dengan menjual barang atau jasa tersebut.

3.7 Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yaitu usaha pembuatan kerupuk rambak dengan menggunakan bahan baku kulit sapi dan bahan baku kulit kerbau di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Analisis kelayakan dilakukan dengan menganalisis aspek-aspek kelayakan investasi seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan serta aspek finansial. Analisis finansial mengkaji NPV, IRR, Net BC rasio, payback period dan switching value usaha pembuatan kerupuk rambak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai pelaksanaan usaha kepada pengusaha kerupuk rambak. Gambar 2 adalah kerangka operasional penelitian pada usaha pembuatan kerupuk rambak.