memberikan atau menetapkan harga jual yang sama kepada konsumen. Harga jual berlaku bagi seluruh produk kerupuk rambak yang dihasilkan oleh perusahaan
dalam industri baik yang menggunakan bahan baku kulit kerbau maupun menggunakan bahan baku kulit sapi. Penetapan harga untuk kerupuk rambak
adalah dengan menambahkan biaya produksi dengan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Harga produk kerupuk rambak untuk kemasan
250 gram adalah Rp 30.000,00 per kemasan dan kemasan 500 gram dijual dengan harga Rp 60.000,00.
6.1.3.3 Distribusi
Pemasaran produk kerupuk rambak saat ini hanya dilakukan di daerah Kendal dan Semarang. Pemasaran belum menjangkau daerah lain. Usaha
pembuatan kerupuk rambak ini belum memiliki rencana melakukan ekspansi ke daerah lain dengan alasan belum dapat memenuhi permintaan yang ada pada saat
ini. Terdapat dua saluran distribusi yang digunakan oleh industri kerupuk
rambak di Pegandon Kendal. Saluran I
Gambar 3 . Saluran Pemasaran Kerupuk Rambak Saluran I
Saluran I merupakan salah satu cara produsen kerupuk rambak dalam memasarkan usahanya. Pada saluran ini produsen langsung menjual produk
kerupuk rambak kepada konsumen secara langsung. Pada saluran ini perusahaan ini tidak menggunakan perantara. Perusahaan-perusahaan pada umumnya
menggunakan saluran I ini dengan melayani konsumen secara langsung di tempat usaha ataupun dengan membuka toko atau kios.
Saluran II
Gambar 4 . Saluran Pemasaran Kerupuk Rambak Saluran II
Saluran distribusi yang kedua merupakan saluran yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan perantara untuk memasarkan produknya.
Keuntungan bagi produsen yang menggunakan saluran distribusi kedua ini adalah
Perusahaan Konsumen
Perusahaan AgenPengecer
Konsumen
jangkauan daerah pemasaran yang lebih luas jika dibandingkan dengan saluran I. Hal ini dikarenakan agen bukan hanya berasal dari Pegandon saja namun dari
Kendal dan daerah sekitarnya. Sistem yang digunakan dalam membangun kerjasama dengan para
pengecer ini adalah dengan sistem konsinyasi dan risiko kerusakan produk menjadi tanggung jawab produsen karena agen akan mengembalikan kerupuk
yang hampir kadaluarsa ataupun yang mengalami kerusakan dan ditukar dengan yang baru. Untuk penjualan melalui agen ini perusahaan memberikan bonus
kepada para agen berdasarkan jumlah penjualan produk mereka ke konsumen. Bonus yang diberikan adalah sebesar Rp 2.500,00 untuk setiap kemasan kecil
yang dijual dan Rp 3.000,00 untuk kemasan besar. Namun, tidak semua perusahaan menggunakan saluran II atau melalui
agen dalam memasarkan usahanya. Hal ini dikarenakan produsen menilai jika melakukan pemasaran dengan menggunakan agen akan membuat perputaran uang
lebih lambat dan tingkat keuntungan yang diperoleh akan lebih sedikit jika dibandingkan melakukan pemasaran dengan saluran I atau melakukan penjualan
kepada konsumen secara langsung. Hal ini menyebabkan penjualan melalui agen memiliki proporsi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan penjualan yang
dilakukan secara langsung.
6.1.3.4 Strategi Promosi
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada
masyarakat agar produk itu dikenal dan akhirnya dibeli oleh konsumen Umar, 2005. Sejauh ini, promosi yang dilakukan oleh produsen kerupuk rambak untuk
memasarkan produknya adalah promosi secara tradisional. Pemilik selalu memperkenalkan produk kepada rekan-rekannya sehingga promosi dilakukan
dengan mouth to mouth. Selain promosi secara langsung, produsen juga menggunakan pamflet dan leaflet serta rajin mengikuti pameran yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah Kendal.
6.1.4 Hasil Analisis Aspek Pasar
Berdasarkan analisis potensi pasar kerupuk rambak di atas dapat disimpulkan bahwa pengusahaan kerupuk rambak ini layak untuk diusahakan. Hal