8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah yaang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut.
1. Perlunya model pembelajaran yang efektif agar siswa terlibat secara
aktif dan mandiri dalam memecahkan masalah matematika. 2.
Keefektifan model pembelajaran STAD dengan pendekatan PBL belum diketahui untuk materi geometri tepatnya materi melukis.
3. Model pembelajaran individual yang berpusat pada siswa belum
banyak diketahui. 4.
Keefektifan model pembelajaran individual berbasis CLT belum diketahui untuk materi geometri tepatnya materi melukis.
5. Perlunya pengembangan model pembelajaran pada materi melukis
garis singgung lingkaran.
C. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada perbedaan efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement
Division dengan pendekatan PBL dan model pembelajaran individual berbasis Cognitive Load Theory ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah. Materi melukis geometri yang digunakan adalah garis singgung lingkaran untuk kelas VIII SMP yang menyesuaikan dengan waktu dan
lokasi pengambilan data. Kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau ada dua, yakni
kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah dan kemampuan
9 pemecahan masalah tingkat tinggi. Kedua segi tinjauan ini dimaksudkan
agar pembahasan keefektifan model pembelajaran dapat lebih terfokus.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran STAD Student Team Achievement
Division dengan pendekatan PBL lebih efektif daripada model pembelajaran individual berbasis CLT Cognitive Load Theory
ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah dan juga tingkat tinggi?
2. Apakah perbedaan materi melukis geometri mempengaruhi efektivitas
pembelajaran ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi?
3. Apakah perbedaan efektivitas model pembelajaran ditentukan oleh
materi pembelajaran ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi?
E. Tujuan Penelitian