66 dalam penelitian ini ada dua, yakni kemampuan pemecahan masalah
tingkat rendah dan tingkat tinggi. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II bahwa kemampuan
pemecahan masalah tingkat rendah diukur berdasarkan 3 tingkatan awal Taksonomi Bloom versi revisi. Tingkatan tersebut adalah: 1 mengingat;
2 memahami; dan 3 mengaplikasikan. Kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi diukur berdasarkan 3 tingkatan akhir setelahnya.
Ketiga tingkatan tersebut, antara lain: 4 menganalisis; 5 mengevaluasi; dan 6 membuat.
Indikator pemecahan masalah yang diacu dalam penelitian ini merupakan indikator secara khusus yang merujuk pada sifat-sifat garis
singgung lingkaran.
F. Desain Penelitian
1. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, dengan menggunakan desain Posttest-Only Group Design. Prosedur dalam
penelitian adalah sebagai berikut. a. Adanya kegiatan pretest dan pembahasannya untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang prior-knowledge dalam hal melukis garis singgung lingkaran, seperti melukis sebuah busur lingkaran, melukis
dua garis yang saling sejajar, dan melukis dua garis yang saling tegak lurus. Kegiatan ini dilaksanakan di kedua kelas eksperimen. Namun,
kegiatan bukan merupakan bagian dari eksperimen. Nilai dari pretest
67 tidak digunakan sebagai data karena pertimbangan pelaksanaan
kegiatan yang singkat sehingga tidak menggambarkan kemampuan matematika secara keseluruhan.
b. Peneliti mengumpulkan data rerata nilai siswa sebelum eksperimen dari guru mata pelajaran matematika. Fungsinya adalah sebagai
berikut. 1 Pembagian kelompok pada kelas VIII D dengan model
pembelajaran STAD 2 Menguji homogenitas antara kedua kelas. Walaupun sampel
diambil secara acak dan telah diasumsikan bahwa variansi dari masing-masing kelas adalah homogen, namun tetap dilakukan uji
secara statistik untuk menjamin homogenitasnya. c. Melakukan pembelajaran sesuai langkah pada masing-masing model
pembelajaran yang diterapkan pada kelas VIII C dan VIII D. Banyaknya pertemuan adalah tiga kali sesuai dengan banyaknya
materi yang dibahas. d. Siswa mengerjakan tes pada tiap pertemuan setelah melakukan
pembelajaran. Tes tersebut terdiri dari dua bagian, yakni sebagai berikut.
1 Tes kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah Tes ini yang berfungsi untuk mengukur pemecahan masalah
yang tingkat kesulitannya seperti pada LKS atau tingkat rendah
68 2 Tes kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi
Tes ini berfungsi untuk mengukur pemecahan masalah yang tingkat kesulitannya lebih dari LKS dan lebih aplikatif atau
tingkat tinggi.
2. Desain Eksperimen
Desain eksperimen untuk menggambarkan penelitian yang dilakukan dijabarkan pada Tabel 3.1.
Keterangan: A
: Pembelajaran matematika yang menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD
dengan pendekatan Problem Based Learning PBL B
: Pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran individual berbasis Cognitive Load Theory
CLT 1
: Materi pembelajaran pada pertemuan pertama, yakni melukis garis singgung yang ditarik dari titik di luar sebuah lingkaran.
2 : Materi pembelajaran pada pertemuan dua, yakni melukis
garis singgung persekutuan dalam dua buah lingkaran. 3
: Materi pembelajaran pada pertemuan tiga, yakni melukis garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran.
Kelompok Perlakuan Posttest Perlakuan Posttest
Perlakuan Posttest
A A
A B
B B
Tabel 3. 1 Desain Eksperimen
69 : Kelas yang diberi perlakuan dengan model STAD dengan
pendekatan PBL : Kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran individual
berbasis CLT : Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes
kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada pertemuan pertama pada kelas A
: Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada
pertemuan pertama pada kelas B : Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes
kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada pertemuan kedua pada kelas A
: Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada
pertemuan kedua pada kelas B : Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes
kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada pertemuan ketiga pada kelas A
: Tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes kemampuan pemecahan tingkat rendah dan tinggi pada
pertemuan ketiga pada kelas B.
70
G. Perangkat Pembelajaran