2. Hasil Belajar
a. Konsep Belajar
1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri seseorang. Antara proses belajar dengan perubahan adalah dua gejala saling
terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan, keterampilan maupun yang menyangkut nilai sikap.
16
Perubahan yang dimaksud tentu saja perubahan yang positif. Sehingga dapat disimpulkan, apabila seorang siswa menunjukan suatu perubahan positif setelah
proses belajar, hal tersebut berarti proses belajar yang telah dilakukan berhasil. Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Buron mengemukakan
bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya sehingga lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
17
Salah satu definisi lainnya yang sederhana namun mudah diingat adalah yang dikemukakan oleh Gagne:
“Learning is relatively permanent change a behavior that the result from past experience or purposeful instruction”. Belajar
adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau
direncanakan.
18
Secara sederhana, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tahu apa sebelumnya tidak diketahui, menjadi
mengerti apa yang sebelumnya tidak dimengerti, dan menjadi memahami apa yang sebelumnya tidak dipahami, yang selanjutnya diharapkan hasil belajar
tersebut dapat diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari.
16
Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, Jakarta: Subbag Publikasi Sekretariat Badan atas izin Sekretariat Balitbang Depdiknas, 2001 h.
82.
17
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Op.Cit., h. 4
18
ibid
2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat kita bedakan menjadi 3 macam. Faktor internal faktor dalam siswa, yakni keadaan
atau kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor pendekatan belajar approach to
learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran.
19
a Faktor Internal siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi 2 aspek, yakni 1
aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah; 2 faktor psikologis yang bersifat rohaniah.
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
Selain faktor fisiologis, banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang juga dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.
Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1 tingkat kecerdasanintelegensi siswa;
2 sikap siswa; 3 bakat siswa; 4 minat siswa; 5 motivasi siswa.
20
Tingkat kecerdasan atau intelegensi IQ siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin
tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
21
Hal tersebut dimungkinkan karena siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi dirasa lebih dapat mengatasi segala tantangan yang
dihadapi terutama mengenai keilmuan.
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, h. 132
20
Ibid., h. 133
21
Ibid., h. 134
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek,
orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
22
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya.
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang
pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya
berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya.
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat aptitude didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
23
Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Individu yang telah
memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya.
Faktor psikologis selanjutnya yaitu minat. Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
24
Dengan kata lain, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika
seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang
guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.
Faktor psikologis yang terakhir yaitu motivasi. Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah.
25
Dari sudut
22
Ibid., h. 135
23
Ibid.
24
Ibid., h. 136
25
Ibid.
sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat
belajar seseorang menjadi lemah.
b. Konsep Hasil Belajar